Test Drive Xpander Cross, Benarkah Setangguh dan Senyaman Iklannya?

Tour kali ini dimulai dari Bandara Juanda Surabaya pada Minggu (2/2) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Cuaca saat itu cukup cerah, bahkan cenderung panas.

IDN Times mengendarai Xpander Cross dengan sistem percepatan otomatis. Menyalakan mobil ini cukup dengan menekan tombol start/stop button. Sungguh praktis.

Mesin pun menderu halus, suaranya nyaris tak terdengar dari dalam kabin. Dari Bandara Juanda, kami langsung masuk ke tol menuju Pasuruan.

Perjalanan di tol cukup nyaman. Raungan mesin hanya terdengar ketika pedal gas diinjak dalam. Sementara suara gesekan ban dengan aspal terdengar minim.

AC juga bekerja dengan baik, bahkan ada double blower sehingga duduk di baris kedua dan ketiga sama nyamannya dengan duduk di bangku depan.

Oya, joknya juga lumayan empuk dan desainnya, terutama bangku depan, cukup nyaman untuk perjalanan jarak jauh.

Bisa dibilang, berada di kabin Xpander Cross cukup menyenangkan. Apalagi mobil ini juga telah dibekali head unit 7 inci yang bisa terhubung dengan smartphone.

Mitsubishi mengklaim Xpander Cross cocok buat kamu yang doyan bertualang. Untuk itu mereka tak hanya mendesain ulang suspensi mobil ini, tapi juga melengkapinya dengan banyak power outlet.

Power Outlet tersedia di bawah head unit untuk penumpang di depan, di konsol tengah untuk penumpang di baris kedua, serta di sisi kiri-kanan baris ketiga.

Sehingga kamu gak perlu lagi rebutan power outlet untuk mengisi ulang baterai ponselmu. Jadi bisa main games sepuasnya di perjalanan!

Selain kabin yang cukup kedap dan power outlet yang tersedia hingga baris ketiga, Xpander Cross juga menghadirkan banyak kompartemen untuk meletakkan botol-botol minuman.

Kompartemen-kompartemen tersebut tersebar di semua sisi dalam pintu. Hal ini mungkin sepele, tapi sangat fungsional. Sangat membantu buat kamu yang suka road trip.

Setidaknya, dengan adanya kompartemen-kompartemen tersebut, gak ada lagi deh cerita botol-botol berserakan di bangku. Jadi rapih, gitu.

Ketangguhan mesin Xpander Cross mulai diuji saat kami mulai memasuki kawasan Nongkojajar di Pasuruan. Jalur di sini didominasi tanjakan curam dengan tikungan yang patah-patah.

Selain itu kondisi jalan juga tak bisa dibilang mulus. Sehingga sulit mengambil ancang-ancang untuk melahap tanjakan.

Xpander Cross yang dibekali mesin 1.5L MIVEC DOHC 16 Valve dengan torsi 141 Nm ternyata bisa melahap semua tanjakan tanpa ngeden sama sekali!

Padahal tanjakannya lumayan curam, bahkan beberapa di antaranya masuk kategori ekstrem karena sudut kemiringannya mencapai 50 derajat.

Tak hanya tanjakan curam dan tikungan yang super tajam, tantangan lain yang kami hadapi saat di jalur Nongkojajar adalah hujan dan kabut.

Hujan membuat jalan menjadi licin dan kabut menjadikan pandangan menjadi sangat terbatas. Selain itu jalannya juga berlubang-lubang.

Di sini, suspensi Xpander Cross benar-benar diuji. Klaim Mitsubishi bahwa mereka telah menyetel ulang suspensi Xpander Cross sehingga lebih nyaman dikendarai saat melahap jalan berlubang terbukti.

Sebab kami tetap bisa duduk nyaman meski jalan yang kami lalui meliuk-liuk dan penuh lubang.

Oya, fitur hill start assist dan active stability control pada mobil ini juga membuat kami lebih percaya diri melintasi jalan licin. Selain itu fitur fog lampnya juga sangat membantu ketika kami membelah jalur berkabut di Pasuruan.

Setelah lepas dari jalan perbukitan yang meliuk-liuk di Nongkojajar, tantangan berikutnya adalah menghadapi banjir di Kota Pasuruan. Genangan hampir setinggi roda sempat membuat kami ragu-ragu untuk melintasinya.

Namun ternyata Xpander Cross bisa menerjang genangan sejauh sekitar 500 meter dengan mulus. Ini tentu berkat ground clearance Xpander Cross yang lumayan tinggi, yakni 225 mm -- tertinggi di kelasnya. 

Bisa dibilang, kenyamanan dan ketangguhan Xpander Cross ternyata memang bukan sekadar klaim. So, wajar jika Xpander Cross laris manis di pasar.

Head of Sales and Marketing Group MMKSI, Imam Choeru, mengatakan penjualan Xpander Cross mencapai 2.121 unit sejak diluncurkan hingga Desember 2019. Padahal target penjualan Xpander Cross hanya 1500-2000 unit per bulan.

Gak mengherankan sih, sebab saingan Xpander Cross hanya menawarkan ketangguhan minus kenyamanan atau kenyamanan minus ketangguhan. Sementara Xpander Cross memberikan keduanya: ketangguhan dan kenyamanan!