Jakarta, IDN Times - PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) saat ini memiliki 4 model mobil full listrik (Battery Electric Vehicle/BEV) yang dijual di tanah air. Dua model yaitu Mercedes EQS dan EQE sudah diluncurkan sejak akhir 2022 lalu, sementara EQA dan EQB baru dirilis pekan lalu (15/6/2023).
MBDI menawarkan mobil listrik mewahnya dengan banderol mulai dari Rp1,5 miliar hingga lebih dari Rp3 miliar untuk varian tertingginya, dan semuanya merupakan harga off the road.
Deputy Director Marketing Communication & PR PT MBDI, Kariyanto Hardjosoemarto, mengatakan setidaknya ada 2 hal yang menjadi tantangan dalam menjual mobil listrik di Indonesia.
"Tantangan menjual EQ itu masih banyak customer khawatir mengenai jarak tempuh, chargingnya, meskipun sudah kita buktikan sendiri misalkan EQS, EQE itu bisa 600 km tapi tetap namanya orang itu tetap da rasa khawatir (jarak tempuhnya kurang)," kata pria yang disapa Keri ini saat ditemui IDN Times beberapa waktu lalu.
Menurut dia, dua hal tersebut menjadi tantangan utama bagi konsumen yang sebelumnya menggunakan mobil dengan mesin konvensional ke listrik.
"Padahal kalau dipakai muter-muter di dalam kota seminggu juga enggak habis (baterai mobil listrik), tapi bukan hanya di sini, di manapun itu merupakan tantangan bagi orang yang beralih dari Internal Combustion Engine (ICE) ke listrik. Pertama mengenai kekhawatiran jarak tempuh, dan ketersediaan charging station," lanjut Keri.
Maka dari itu, MBDI juga memiliki tugas untuk meyakinkan para konsumen dalam beralih ke kendaraan listrik melalui edukasi.
"Kita edukasi market, kita jelaskan, itu salah satu bagian kita untuk mendidik customer kita kalau pakai EQ itu sudah aman dan nyaman," pungkas dia.