Pada Oktober 2019 kemarin, merk asal Amerika, Chevrolet, memutuskan untuk menghentikan penjualan mereka di pasar Indonesia. Menurut PT General Motors Indonesia selaku APM, langkah tersebut akan dilakukan mulai Maret 2020.
Sebelum Chevrolet, sebenarnya ada beberapa brand lain yang juga terpaksa angkat kaki dari pasar dalam negeri. Kebanyakan, mereka memilih cabut karena penjualan yang gak sesuai ekspektasi. Berikut deretan mobil yang sempat dijual di Indonesia dan akhirnya hengkang.
Mungkin banyak dari kamu yang gak begitu familiar dengan merk ini. Infiniti adalah merk mobil yang dikelola oleh Nissan dan sudah masuk ke pasar otomotif dalam negeri pada tahun 2011 lalu. Namun, di medio 2018, brand ini harus hengkang.
Bersaing di segmen premium, harga mobil Infiniti memang cenderung mahal. Mungkin ini yang membuatnya gagal laris. Bahkan, sempat tidak laku satu unit pun sepanjang 2017. Akhirnya, penjualan di pasaran Indonesia pun dihentikan.
Raksasa mobil asal AS ini memutuskan untuk menghentikan penjualan mobil mereka di Indonesia pada 2016 lalu. Hadir sejak 2002, pangsa pasar Ford memang terus menurun dan hanya laku 6.000 unit sepanjang 2015.
Meski sudah tidak lagi beredar di Indonesia, namun hingga kini, Ford tetap memberikan layanan purnajual untuk konsumen dalam negeri. Tercatat, masih ada 33 dealer resmi Ford yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Sebelum Wuling, pasar Indonesia sempat diserbu merk China bernama Geely. Brand dari Zhejiang Geely Holding Group Co. tersebut pertama kali meramaikan pasar otomotif nasional sekitar tahun 2010.
Sayangnya, perjalanan Geely tidak terlalu mulus. Merk ini kalah bersinar dibandingkan brand Jepang, yang memang sudah populer di kalangan konsumen domestik. Akhirnya, mereka pun harus menutup penjualan di Indonesia pada 2016.
Brand yang terkenal akan mobil 4WD-nya ini juga resmi angkat koper dari Indonesia pada 2015 setelah pertama kali hadir di 2001. Bukan masalah tidak laku, merk ini harus mengakhiri kiprah karena kasus pajak impor.
Pada awal 2014, Subaru dianggap melakukan kesalahan saat melakukan impor. Mereka diduga melakukan pemalsuan dokumen impor. Alhasil, sepanjang 2015-2016, Subaru pun menghentikan aktivitas penjualan meski masih berada dalam data Gaikindo.
Bagi mereka yang tumbuh di 1990-an, pasti sudah gak asing lagi dengan Opel, brand asal Jerman. Salah satu model yang familiar adalah Blazer, yang sebenarnya di bawah merk Chevrolet. Karena kesalahan strategi marketing, akhirnya tipe ini lebih populer sebagai Opel Blazer.
Usia Opel di pasaran domestik juga gak bertahan lama. Di medio 2000-an, mereka memutuskan hengkang karena kurang laris. Di tahun 2013, mereka juga cabut dari pasar Australia, disusul pergi dari pasar China pada tahun 2014 kemarin.
Mobil asal Negeri Panda lainnya yang sempat menjajal nasib di Indonesia adalah Chery. Brand ini pertama kali menyemarakkan pasaran dalam negeri pada 2006 dan salah satu yang dikenal adalah model Chery QQ yang mungil.
Namun, seperti Geely, Chery juga cuma sanggup bertahan enam tahun di pasaran dalam negeri. Mobil ini harus tutup buku pada 2012 lantaran penjualan yang gak memuaskan. Kala itu, mereka cuma mampu menjual 215 unit kendaraan.
Bicara brand mobil asal Korea, kamu pasti lebih familiar dengan Hyundai atau KIA. Selain dua merk ternama tersebut, ternyata ada juga SsangYong yang sempat menjual unit mereka di pasaran dalam negeri.
Brand ini pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia sekitar tahun 1999 lalu. Mereka bertahan sekitar 13 tahun meski penjualan gak terlalu menggembirakan. Dalam kiprahnya, SsangYong sempat memasarkan model Rexton generasi pertama.
Itulah daftar merek mobil yang pernah hengkang dari pasar Indonesia sebelum Chevrolet. Adakah merek mobil di atas yang jadi kendaraanmu? Bagi jawabanmu di kolom komentar ya.