Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mobil Jepang Overpriced atau Mobil China Terlalu Murah?

Mobil listrik BYD Sealion 7 (byd.com)
Mobil listrik BYD Sealion 7 (byd.com)
Intinya sih...
  • Mobil China dengan harga terjangkau memunculkan pertanyaan apakah mobil Jepang di Indonesia overpriced atau kemahalan.
  • Mobil China menawarkan fitur canggih dengan harga Rp300–400 jutaan, sementara mobil Jepang memberikan fitur standar pada rentang harga yang sama.
  • Meski lebih mahal, mobil Jepang tetap bertahan di hati konsumen karena reputasi daya tahan, kemudahan servis, jaringan purnajual, dan nilai jual kembali yang stabil.

Munculnya mobil-mobil China dengan harga terjangkau di Indonesia mungkin memicu pertanyaan di kalangan pencinta otomotif: apakah selama ini mobil-mobil Jepang di Indonesia sebenarnya overpriced atau kemahalan?

Pertanyaan tersebut menyeruak karena harga mobil Jepang biasanya memang selalu lebih mahal dibandingkan mobil China di kelas yang sama. Tapi, benarkah mobil Jepang memang overpriced atau malah mobil China yang terlalu murah?

1. Mobil China dijual lebih murah dengan fitur melimpah

BYD.com
BYD.com

Kalau kita bandingkan secara langsung, mobil China memang membuat kita tercengang. Dengan harga Rp300–400 jutaan, mobil-mobil seperti Wuling, Chery, atau MG bisa menawarkan fitur-fitur canggih seperti panoramic sunroof, jok elektrik, kamera 360 derajat, sampai sistem bantuan mengemudi semi-otonom (ADAS).

Sementara itu, mobil Jepang di rentang harga yang sama kadang hanya memberikan fitur standar seperti kamera mundur biasa, AC digital, dan cruise control saja. Sehingga, dari sisi spesifikasi, mobil-mobil China jelas tampak lebih “wah” dibandingkan mobil Jepang di segmen harga yang setara. Ini yang membuat banyak orang kemudian menilai harga mobil Jepang terlalu mahal.

2. Alasan mobil Jepang lebih mahal

Booth Toyota di GIIAS 2024 (PT. Toyota-Astra Motor/TAM)
Booth Toyota di GIIAS 2024 (PT. Toyota-Astra Motor/TAM)

Meski tampak lebih mahal, mobil Jepang tetap bertahan di hati konsumen Indonesia. Salah satu alasannya adalah reputasi soal daya tahan. Mobil Jepang sudah beredar di tanah air sejak puluhan tahun lalu dan telah terbukti handal, gampang dirawat, dan punya umur pakai yang panjang.

Selain itu, brand Jepang seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu dan lainnya juga sudah membangun jaringan aftersales yang luas hingga pelosok daerah. Bengkel resmi mereka gampang ditemui, spare part melimpah, dan teknisinya sudah terbiasa memperbaiki. Hal ini memberikan rasa aman tambahan bagi konsumen.

Belum lagi, mobil Jepang dikenal punya nilai jual kembali yang stabil. Banyak yang berani beli mobil Jepang baru karena tahu tiga sampai lima tahun ke depan, harga jual bekasnya masih cukup tinggi dibandingkan mobil China yang kadang nilainya langsung anjlok.

3. Jadi masih menilai mobil Jepang overpriced?

Mitsubishi XForce HEV (Mitsubishi Motors)
Mitsubishi XForce HEV (Mitsubishi Motors)

Kalau bicara soal harga murni vs fitur, memang mobil Jepang bisa terlihat overpriced. Tapi kalau kita masukkan faktor lain, seperti daya tahan, kemudahan servis, jaringan purnajual, hingga nilai jual kembali, harga mobil Jepang menjadi lebih masuk akal.

Sementara mobil China, meski harganya lebih murah dengan fitur berlimpah, namun mobil-mobil tersebut masih harus membuktikan keawetan dan kehandalannya. Selain itu brand China yang bermain di Indonesia juga masih harus memastikan ketersediaan suku cadang dan membangun jaringan dealer.

Akhirnya, pilihan ada di tangan konsumen. Mau kejar fitur canggih dengan harga miring? Mobil China bisa jadi pilihan menarik. Mau beli rasa aman jangka panjang dan jaringan servis luas? Mobil Jepang masih jadi andalan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us