Menjajal Hyundai Ioniq 5 Blue Link dan Ioniq 6 dari Jakarta ke Bali

Apa pembeda dari Ioniq 5 Bluelink dengan pendahulunya

Jakarta, IDN Times - Jurnalis IDN Times berkesempatan menjajal mobil listrik Hyundai 5 Bluelink dan Hyundai Ioniq 6 selama empat hari pada 2-5 Oktober 2023 dengan rute Jakarta-Bali.

Pada hari pertama, kami mengendarai Hyundai Ioniq 5 Bluelink. Perjalanan dimulai dari Kawasan SCBD Jakarta ke PT Hundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) di Kabupaten Bekasi.

FYI, Hyundai Ioniq 5 dibekali fitur Bluelink yang memungkinkan smartphone pemiliknya terhubung dengan mobil. Ada tiga fitur utama di Bluelink. Pertama, tombol Bluelink bisa mengarahkan ke call center untuk roadside asistance atau bantuan bengkel.

Kedua, ada tombol SOS. Hal itu terjadi ketika mobil listrik mengalami kecelakaan, call center Hyundai akan langsung mengirimkan bantuan. Tombol SOS akan langsung mengirimkan sinyal ke call center ketika airbag mobil terbuka.

Namun fitur ini tidak berfungsi ketika perangkat keras dalam aplikasi rusak. Ketiga, ada layanan umum yang bisa dioperasikan oleh pengguna secara manual.

Baca Juga: Perbedaan Hyundai IONIQ 5 dengan Hyundai IONIQ 6

1. Rute pertama: Jakarta-Semarang

Menjajal Hyundai Ioniq 5 Blue Link dan Ioniq 6 dari Jakarta ke BaliHyundai Ioniq 5 Bluelink (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dari PT HMMI, perjalanan kami lanjutkan menuju ke Semarang. IDN Times menjajal mobil ini dengan kecepatan rata-rata 125 kpj hingga 130 kpj di Tol Cipali pada mode eco. Namun, ketika menemui jalan bergelombang, mobil ini terasa cukup limbung.

Oya, ada tiga mode berkendara yang disediakan Hyundai Ioniq 5, yakni eco, normal dan sport. Tarikan pada mode eco masih nyaman untuk dibawa perjalanan jarak jauh. Ini juga bertujuan untuk menghemat baterai. Sementara, bagi yang ingin lebih cepat, bisa menggunakan mode sport.

Kami beberapa kali melipir ke rest area untuk beristirahat, salah satunya di rest area KM 207 Tol Palikanci. Saat itu posisi baterai berada di angka 30 persen. Kami pun mengecas terlebih dahulu di SPKLU tersebut.

Selama menunggu 40 menit, baterai yang terisi sampai 70 persen. Tim kemudian melanjutkan perjalanan menuju Semarang. Hampir tiga jam berkendara, kami kembali berhenti di KM 379. Sisa baterai 11 persen.

Baca Juga: Hyundai Ioniq 5 dengan Bluelink Dirilis, Harga Mulai Rp759 Juta

2. Melihat sisa baterai yang digunakan

Menjajal Hyundai Ioniq 5 Blue Link dan Ioniq 6 dari Jakarta ke BaliHyundai Ioniq 5 Bluelink (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Di SPKLU KM 379, kami hanya mengisi daya sekitar 20 menit dan terisi 45 persen. Setelahnya, kami beristirahat di Padma Hotel Semarang.

Hyundai Ioniq 5 Bluelink ini memiliki daya baterai dengan kapasitas 72,6 KWh. Mobil ini memiliki daya maksimum 217 PS dan 350 Nm.

Selama berkendara dari Jakarta-Semarang menggunakan Ioniq 5 Bluelink, tidak terlalu melelahkan. Posisi mengemudi juga bisa diatur sedemikian rupa.

Asyiknya, kursi penumpang dilengkapi fitur penghangat kursi sehingga punggung dan pinggang penumpang tetap terasa hangat sepanjang perjalanan.

Oya, saat ini Hyundai Ioniq 5 Bluelink ini dijual sekitar Rp700 jutaan.

3. Menjajal Ioniq 6

Menjajal Hyundai Ioniq 5 Blue Link dan Ioniq 6 dari Jakarta ke BaliHyundai Ioniq 6 (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Pada hari kedua, IDN Times juga menjajal Hyundai Ioniq 6 dari Semarang menuju Surabaya. Daya di awal sudah terisi 100 persen.

Kesan mewah seperti mobil balap langsung terlihat di Ioniq 6 yang dijual dengan harga sekitar Rp1,2 miliar. Untuk tampilan dashboard dan setir, tak jauh berbeda dengan Hyundai Ioniq 5 Bluelink.

Yang membedakan, kursi Hyundai Ioniq 5 Bluelink lebih empuk dibanding Hyundai Ioniq 6. Kapasitas baterai Ioniq 6 adalah 77,4 KWh.

Meski demikian, kami tidak bisa menggunakan berbagai fitur di Hyundai Ioniq 6. Sebab, panitia memberikan tantangan siapa yang paling irit kepada peserta yang mengikuti test drive.

Alhasil, selama perjalanan dari Semarang hingga Surabaya, kami berjalan dengan kecepatan rata-rata 60 km per jam. Itu pun kami mematikan AC agar daya baterai tidak tersedot dengan cepat.

Selama beberapa jam berkendara, akhirnya kami sampai di pemberhentian Ayam Goreng Tidar Surabaya. Sisa baterai 48 persen tanpa pengecasan dari Semarang.

Hyundai Ioniq 6 ini tidak memiliki fitur Bluelink. Sehingga, tidak bisa dimonitor melalui gawai pintar.

4. Perjalanan menuju Bali

Menjajal Hyundai Ioniq 5 Blue Link dan Ioniq 6 dari Jakarta ke BaliInterior Hyundai Ioniq 5 (IDN Times/Fadhliansyah)

Pada hari ketiga, IDN Times kembali menggunakan Hyundai Ioniq 5 Bluelink. Rute perjalanan dimulai dari Vasa Hotel Surabaya menuju Ketapang Indah Hotel Banyuwangi.

Total perjalanan kami hampir ditempuh selama 10 jam. Dari Surabaya, kami berangkat sekitar pukul 10.00 WIB dengan baterai 100 persen. Pukul 12.00 WIB berhenti untuk makan siang di Pasuruan dengan sisa baterai 80 persen.

Setelah itu, kami melanutkan perjalanan sekitar pukul 14.00 WIB menuju Pantai Utama Raya Beach di Kabupaten Situbondo. Baterai tersisa 56 persen.

Hingga tiba di ketapang Indah Hotel Banyuwangi, Hyundai Ioniq 5 Bluelink tidak mengisi daya baterai. Mobil ini lebih irit apabila digunakan di jalan ray. Sebab, kecepatan yang digunakan tak lebih dari 60 km per jam.

Di hari keempat, kami melanjutkan perjalanan ke Bali, kami mulai berangkat dari Ketapang Indah Hotel Banyuwangi sekitar pukul 08.15 WIB menuju pelabuhan Ketapang. Perjalanan berlanjut menggunakan Kapal Ferry dan tiba di Pelabuhan Gilimanuk, Bali sektiar pukul 11.15 WITA.

Perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk menuju kawasan Nusa Dua sekitar pukul 18.30 WITA. Sisa baterai 68 persen.

Selama perjalan, kami banyak menemui kemacetan. Rata-rata kecepatan tidak lebih dari 40 km per jam.

5. Fitur keamanan

Menjajal Hyundai Ioniq 5 Blue Link dan Ioniq 6 dari Jakarta ke BaliDashboard Hyundai Ioniq 5 Bluelink (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ada sejumlah fitur keamanan di Hyundai Ioniq 5 Bluelink dan Ioniq 6. Pertama, ada lane keeping assist. Fitur ini membantu ketika mobil mendadak oleng ke kiri atau kanan dan bisa mengembalikan ke jalurnya.

Fitur tersebut akan mati ketika kita hendak pindah jalur menggunakan lampu sein. Kemudian, ada fitur blind spot collision avoidance asisst yang berfungsi memberikan sensor suara ketika Anda hendak menyalip, namun jaraknya terlalu dekat dengan kendaraan lain.

Fitur lainnya juga ada forward collision avoid assist 2 yang berfungsi memberikan pengereman otomatis ketika ada hambatan di depannya. Bagi yang tidak terbiasa, fitur ini sebaiknya dimatikan, terlebih ketika berkendara di jalan raya yang sedang macet.

Sebab, mobil bisa mendadak rem secara otomatis ketika ada motor yang menyalip secara zig zag. Kemudian, ada fitur cruise control yang bisa mengatur batas kecepatan mobil.

Baca Juga: Penjualan Hyundai Periode Januari-Agustus 2023, IONIQ Tertinggi

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya