Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi remap ecu mobil (freepik.com/ASphotofamily)
ilustrasi remap ecu mobil (freepik.com/ASphotofamily)

Intinya sih...

  • Gangguan pada sistem kelistrikan

    Penyebab utama rusaknya ECU adalah lonjakan tegangan listrik akibat pemasangan aki yang tidak sesuai atau modifikasi kelistrikan sembarangan.

  • Paparan air dan kelembaban

    Air dan kelembaban ekstrem bisa masuk ke dalam housing ECU, menyebabkan korosi atau short circuit pada rangkaian elektroniknya.

  • Suhu ekstrem dan getaran berlebih

    ECU bisa terganggu fungsinya jika terkena suhu ekstrem atau getaran berlebihan dari mesin, membuat sistem tidak bekerja dengan semestinya.

Electronic Control Unit (ECU) atau otaknya mobil modern memiliki peran vital dalam mengatur sistem pembakaran, transmisi, hingga pengendalian emisi. Kinerja mobil yang optimal sangat tergantung pada kondisi ECU yang sehat. Namun, sebagaimana komponen elektronik lainnya, ECU pun tidak kebal terhadap kerusakan.

Banyak pemilik mobil baru menyadari pentingnya ECU hanya setelah muncul gejala aneh pada kendaraan—seperti mesin tiba-tiba mati, lampu indikator menyala terus, atau performa mesin melemah. Untuk mencegah kerusakan yang merugikan dan biaya perbaikan yang tinggi, penting untuk mengetahui apa saja penyebab umum kerusakan ECU.

1. Gangguan pada sistem kelistrikan

ilustrasi aki mobil (pexels.com/Vladimir Srajber)

Salah satu penyebab utama rusaknya ECU adalah lonjakan tegangan listrik. Ini bisa terjadi akibat pemasangan aki yang tidak sesuai, korsleting, atau bahkan penggunaan jumper starter yang salah. ECU dirancang untuk bekerja pada tegangan tertentu (biasanya 12 volt), sehingga ketika menerima tegangan yang lebih tinggi—misalnya karena alternator rusak atau adanya arus balik—komponen di dalam ECU bisa terbakar. Hal ini juga bisa dipicu oleh modifikasi kelistrikan sembarangan tanpa memperhatikan jalur arus.

2. Paparan air dan kelembaban

ilustrasi hujan asam (pexels.com/Genaro Servín)

Meski sebagian ECU telah dirancang tahan air, namun tetap saja kelembaban ekstrem atau banjir bisa masuk ke dalam housing ECU dan merusak rangkaian elektroniknya. Air dapat menyebabkan korosi pada papan sirkuit atau mengakibatkan hubungan pendek (short circuit). Kondisi ini umum terjadi pada kendaraan yang sering menerobos banjir, parkir di area lembab, atau dicuci dengan tekanan air tinggi tanpa pelindung bagian mesin.

3. Suhu ekstrem dan getaran berlebih

ilustrasi mobil overheat akibat air radiator mendidih (vecteezy.com/Srinrat Wuttichaikitcharoen)

ECU bisa terganggu fungsinya jika terkena suhu ekstrem terus-menerus atau getaran yang berlebihan dari mesin. Meskipun umumnya ECU dipasang di tempat yang aman, namun pada beberapa model kendaraan, posisi ECU dekat dengan ruang mesin membuatnya rentan terhadap panas berlebih. Selain itu, jika dudukan ECU longgar atau bantalan penyerap getarnya rusak, getaran dari mesin dapat menyebabkan solderan komponen retak atau lepas, yang akhirnya membuat sistem tidak bekerja dengan semestinya.

Jika ECU mobil rusak, gejalanya bisa mirip seperti masalah sensor atau sistem lain. Maka dari itu, pemeriksaan oleh teknisi ahli dan penggunaan alat diagnostik menjadi sangat penting untuk memastikan akar masalah sebenarnya sebelum mengganti ECU yang harganya bisa sangat mahal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team