Jakarta, IDN Times - Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra, optimistis kebijakan relaksasi pajak penjual atas barang mewah (PPnBM) kendaraan akan mendongkrak industri otomotif yang sempat lesu dihajar pandemik COVID-19.
"Harapan kami dapat memicu konsumen melakukan pembelian sehingga dampaknya seperti efek bola salju, makin lama efeknya semakin membesar," kata Donny dalam keterangan pers secara virtual, Kamis (4/3/2021).
Donny mengatakan Suzuki menargetkan penjualan naik 20 persen seiring dengan berlakunya relakasi PPnBM. Ia optomistis target tersebut bisa tercapai karena relaksasi PPnBM membuat harga mobil menjadi lebih murah. Animo masyarakat juga sudah terlihat setelah empat hari pemberlakukan relaksasi pajak.
"Kenaikan penjualan kira-kira di angka 20 persen. Kalau secara volume, berkisar antara 6250 unit per bulan. Kalau lihat data bulan Maret ini, selama 4 hari, kalau dibandingkan Februari, kenaikan di angka 40 persen," katanya.
Donny mengatakan ada dua varian mobil Suzuki yang turun harga imbas relaksasi PPnBM, yakni Ertiga dan XL7. Keduanya sama-sama berjenis multi purpose vehicle atau mobil keluarga. Berikut harga Ertiga dan XL7 terbaru:
- Ertiga GA MT: Rp 199.500.000
- Ertiga GL MT: Rp 219.000.000
- Ertiga GL AT: Rp 228.500.000
- Ertiga GX MT: Rp 232.000.000
- Ertiga GX AT: Rp 241.500.000
- Ertiga Suzuki Sport MT: Rp 243.500.000
- Ertiga Suzuki Sport AT: Rp 253.000.000
- XL7 ZETA M/T: Rp 224.500.000
- XL7 ZETA A/T: Rp 234.000.000
- XL7 BETA M/T: Rp 240.000.000
- XL7 BETA A/T: Rp 249.500.000
- XL7 ALPHA M/T: Rp 250.000.000
- XL7 ALPHA A/T: Rp 259.500.000.
Seperti diberitakan sebelumnya, relaksasi PPnBM berlaku untuk mobil dengan mesin di bawah 1500 cc, mengandung minimal 70 persen kandungan lokal, dan berpenggerak roda 4x2.
Kebijakan ini berlaku mulai maret hingga November dengan tiga tahap. Tahap pertama berupa relaksasi 0 persen pada Maret-Mei, tahap kedua 50 persen pada Juni-Agustus, dan tahap ketiga 25 persen pada September-November.