Supercar Jepang vs Italia, Apa Saja Plus Minusnya?

Supercar selalu jadi incaran para pencinta otomotif, terutama buat kalian yang pengen tampil beda dan ngerasain sensasi berkendara super cepat. Saat ini ada dua negara yang identik dengan pabrikan supercar, yaitu Jepang dan Italia.
Meskipun sama-sama menawarkan performa tinggi, ternyata ada lima perbedaan signifikan antara supercar bikinan pabrikan Jepang dan Italia. Apa saja perbedaan di antara keduanya?
1. Desain eksterior dan interior

Desain mobil adalah daya tarik utama dari sebuah supercar. Supercar buatan Italia, seperti Ferrari dan Lamborghini, identik dengan desain yang sangat eksotis, berlekuk dan penuh gaya. Mereka mengusung tampilan yang dramatis dengan garis-garis lengkung dan proporsi yang memukau, sehingga selalu jadi pusat perhatian di jalan.
Di sisi lain, supercar Jepang seperti Nissan GT-R atau Acura NSX menampilkan desain yang lebih futuristik dan minimalis. Meskipun tampilannya tidak serampang supercar Italia, desain mereka tetap elegan dan aerodinamis, didesain dengan fokus pada fungsionalitas serta efisiensi aliran udara.
2. Performa mesin dan teknologi

Saat masuk ke ranah performa, perbedaan antara supercar Jepang dan Italia makin terasa. Supercar Italia cenderung menggunakan mesin berkapasitas besar, seperti V8, V10, atau V12 yang menghasilkan tenaga luar biasa dan suara knalpot yang menggelegar. Sensasi berkendara dengan mesin bertenaga tinggi ini memberikan pengalaman yang penuh adrenalin dan emosional.
Sementara itu, supercar Jepang sering mengandalkan teknologi canggih seperti turbocharger dan sistem hibrida yang membuat performa mesin tetap responsif namun lebih efisien. Mereka juga menerapkan berbagai sistem kontrol elektronik dan fitur keselamatan modern yang membuat handling mobil lebih stabil, terutama di kecepatan tinggi.
3. Harga dan eksklusivitas

Bicara soal harga, supercar Italia umumnya masuk ke dalam kategori sangat eksklusif dan mahal. Merk seperti Ferrari dan Lamborghini identik dengan harga yang bisa mencapai ratusan miliar rupiah, membuatnya hanya bisa diakses oleh segelintir orang.
Di sisi lain, meski supercar Jepang tetap menawarkan performa tinggi, mereka cenderung lebih “ramah di kantong”. Harga yang lebih terjangkau tidak berarti mengorbankan kualitas, karena teknologi inovatif dan efisiensi desain membuat supercar Jepang jadi pilihan menarik buat yang ingin tampil sporty tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
4. Filosofi dan budaya

Perbedaan budaya juga tercermin dalam filosofi pembuatan kedua jenis supercar ini. Supercar Italia dikenal sebagai karya seni yang memadukan keindahan, emosi, dan passion dalam setiap lekuk desainnya. Mereka menggambarkan gaya hidup mewah dan romantis, seolah mengajak pengendara untuk merasakan petualangan penuh gairah di setiap perjalanan.
Sedangkan supercar Jepang lebih mengedepankan presisi, keandalan, dan efisiensi. Filosofi mereka adalah tentang inovasi teknologi dan fungsionalitas tanpa mengorbankan kenyamanan serta keamanan. Dengan begitu, mobil-mobil buatan Jepang sering dianggap sebagai perpaduan antara seni dan sains, yang memberikan pengalaman berkendara yang canggih dan modern.
5. Handling

Terakhir, pengalaman berkendara merupakan hal yang nggak kalah penting. Supercar Italia memberikan sensasi berkendara yang “mentah” dan penuh adrenalin. Suara mesin yang menggelegar, getaran yang terasa, serta perpaduan antara kecepatan dan emosi menjadi ciri khasnya.
Sedangkan supercar Jepang menawarkan pengalaman berkendara yang lebih halus dan terkontrol. Dengan teknologi canggih seperti sistem suspensi adaptif dan kontrol traksi, mobil-mobil ini mampu memberikan handling yang presisi, sehingga meski melaju dengan kecepatan tinggi, kenyamanan dan kestabilan tetap terjaga.
Keduanya punya kelebihan masing-masing, tergantung selera dan prioritas kamu dalam menikmati sensasi berkendara.