Tanggapan Toyota Soal Tarif Respirokal AS 32 Persen

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, menanggapi kebijakan tarif respirokal atau timbal balik Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia sebesar 32 persen.
Mengutip data perdagangan Gedung Putih yang dilansir The New York Times, defisit perdagangan AS terhadap Indonesia mencapai 18 miliar dolar AS pada 2024. Pangsa impor produk Indonesia di AS tercatat kurang dari 1 persen.
1. Perang tarif

Bob Azam mengatakan, efek secara langsung bagi Toyota Indonesia memang tidak terlalu dirasakan, namun dikhawatirkan terjadi perlemahan ekonomi.
"Mungkin efek langsung tidak ya, tapi perlemahan ekonomi yang dikhawatirkan. Perang tarif akan berdampak negatif terhadap ekonomi nasional," ujar dia saat dihubungi IDN Times, Jumat (4/4/2025).
2. Pengaruh ke permintaan ekspor

Kalau bicara pengaruhnya terhadap permintaan ekspor dari Indonesia, Bob Azam menyampaikan hal tersebut baru sebatas perkiraan saja.
"Belum ada assesment ke arah itu, (ekspor mobil atau suku cadang ke AS) tidak besar dan tidak signifikan," jelas dia.
3. Komoditi otomotif

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang Januari-Desember 2024, kendaraan dan aksesori (otomotif) menjadi salah satu komoditi yang banyak diekspor ke AS.
Pada periode itu, kendaraan dan aksesori menempati urutan ke-14 dari 15 daftar komoditi yang banyak diekspor ke AS dengan nilai 254,8 juta dolar AS atau sekitar Rp4 triliun.