Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tiga Kebiasaan yang Bikin CVT Motor Cepat Rusak

ilustrasi komponen dalam CVT, termasuk per CVT (dok. Suzuki Indonesia)
ilustrasi komponen dalam CVT, termasuk per CVT (dok. Suzuki Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Sepeda motor matic menggunakan CVT atau Continuosly Variable Transmission sebagai komponen yang menyalurkan tenaga dari mesin untuk menggerakan roda belakang. Makanya, kalau komponen CVT sampai bermasalah dapat mempengaruhi laju motor atau bahkan membuat motor sampai mogok.

Menurut beberapa sumber, ada beberapa kebiasaan dari pengguna motor matic yang dapat membuat komponen dalam CVT jadi cepat rusak. Berikut ini tiga di antaranya.

1. Menggantung gas

ilustrasi macet (pexels.com/vladfonsark)
ilustrasi macet (pexels.com/vladfonsark)

Kebiasaan pertama yang dapat merusak komponen CVT ialah menahan atau menggantung gas secara konstan sambil mengerem, biasanya hal ini dilakukan saat jalanan macet. Hal ini bisa menyebabkan panas berlebih pada CVT dan merusak komponen seperti van belt dan roller.

Jadi, saat menemui jalan macet memang sebaiknya tidak menggantung gas sambil mengerem secara berbarengan. Segera tutup tuas gas ketika kondisi motor sedang berhenti total untuk mengurangi risiko tersebut.

2. Membawa beban berlebihan

ilustrasi motor mengangkut beban berat (unsplash.com/Lucian Alexe)
ilustrasi motor mengangkut beban berat (unsplash.com/Lucian Alexe)

Hal selanjutnya yang dapat membuat komponen CVT cepat aus ialah membawa beban melebihi kapasitas motor. Batas muatan masing-masing motor biasanya sudah tertulis di buku panduan pemilik sepeda motor.

Membawa beban atau muatan yang berlebihan dapat memberikan tekanan lebih banyak pada CVT motor, yang membuat CVT harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk membuat motor melaju. Dengan begitu, komponen-komponen CVT akan menjadi lebih cepat aus.

3. Kurang perawatan

ilustrasi CVT motor matik (louis.eu)
ilustrasi CVT motor matik (louis.eu)

Jarang melakukan perawatan CVT juga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen CVT, karena dengan melakukan perawatan dapat diketahui bagaimana kondisi-kondisi komponen CVT seperti roller, van belt, dan yang lainnya.

Selain itu, jangan lupa juga untuk melakukan penggantian oli CVT. Sesuai namanya, oli CVT berbeda dari oli mesin sehingga penggantiannya juga harus dilakukan secara berkala. Pastikan juga untuk menggunakan oli CVT yang berkualitas baik agar dapat memberikan pelumasan yang optimal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Fadhliansyah Fadhliansyah
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us