Toyota Makin Dominan, Penjualan Naik 4,4 Persen di Awal 2025!

Toyota Indonesia mengawali tahun 2025 dengan sangat positif. Pabrikan asal Jepang ini berhasil membukukan penjualan penjualan sebanyak 46 ribu unit pada periode Januari-Februari 2025. Torehan ini meneguhkan Toyota sebagai pemimpin pasar otomotif nasional, dengan pangsa pasar sebesar 34,6 persen, meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Hanya saja, meskipun mengalami pertumbuhan di pasar domestik, ekspor Toyota mengalami sedikit penurunan akibat melemahnya permintaan global. Namun, perusahaan tetap optimistis menghadapi tantangan ini dengan strategi ekspansi ke berbagai pasar internasional serta peningkatan produksi kendaraan elektrifikasi.
1. Peningkatan pangsa pasar dan tantangan ekspor

Menurut Direktur Marketing Toyota-Astra Motor (TAM), Jap Ernando Demily, seperti dikutip dari ANTARA mengatakan pencapaian ini menguatkan status Toyota sebagai pemimpin pasar otomotif nasional. Namun, di sisi ekspor, Toyota mengalami penurunan dari 290 ribu unit pada 2023 menjadi 276 ribu unit pada 2024.
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama yang memengaruhi ekspor adalah pelemahan pasar global, terutama akibat dampak perang Ukraina yang berdampak pada sektor energi di Eropa.
Selain itu, beberapa negara tujuan ekspor Toyota mulai beralih dari model ekspor CBU (Completely Built Up) menjadi CKD (Completely Knocked Down), yang mengubah strategi pengiriman unit kendaraan ke luar negeri.
2. Kontribusi Toyota terhadap devisa dan elektrifikasi kendaraan

Meskipun menghadapi tantangan dalam ekspor, Toyota tetap memberikan kontribusi besar terhadap devisa Indonesia, dengan nilai ekspor yang mencapai 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp49,5 triliun. Ini menunjukkan bahwa meskipun volume ekspor menurun, nilai ekonomi yang dihasilkan masih cukup besar bagi perekonomian nasional.
Sementara itu, di segmen kendaraan elektrifikasi, Toyota menunjukkan lonjakan ekspor yang signifikan. Ekspor mobil hybrid seperti Innova Zenix dan Yaris Cross meningkat hingga 111 persen, dari 8.700 unit di 2023 menjadi 18.700 unit di 2024. Bob Azam menyoroti bahwa insentif mobil hybrid dari pemerintah tidak hanya mendorong penjualan domestik, tetapi juga meningkatkan ekspor kendaraan elektrifikasi.
Toyota juga terus memperluas jangkauan pasarnya ke Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia Tenggara, untuk mengatasi tantangan pasar global serta memenuhi permintaan yang semakin meningkat terhadap kendaraan ramah lingkungan.
3. Strategi Toyota menghadapi tantangan global

Meskipun tantangan ekonomi global terus berlanjut, Toyota tetap berfokus pada peningkatan efisiensi dan produktivitas untuk mempertahankan daya saingnya di pasar internasional. Perusahaan ini terus berinovasi dengan mengembangkan kendaraan hemat energi dan elektrifikasi, sebagai respons terhadap meningkatnya permintaan mobil ramah lingkungan.
Dengan strategi ekspansi dan diversifikasi produk yang kuat, Toyota optimis bahwa mereka akan terus memimpin pasar domestik sekaligus memperkuat posisinya di kancah global. Melalui pendekatan ini, Toyota tidak hanya ingin mempertahankan dominasinya di industri otomotif, tetapi juga berkontribusi pada transformasi menuju kendaraan yang lebih berkelanjutan di masa depan.