Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Pabrikan Ini Tetap Setia Memproduksi Motor Klasik

Royal Enfield Himalayan di GIIAS 2024 (royalenfield.com)
Royal Enfield Himalayan di GIIAS 2024 (royalenfield.com)

Di dunia otomotif, motor klasik selalu memiliki tempat khusus di hati para penggemarnya. Desain retro yang elegan dan penuh sejarah menjadi daya tarik utama yang sulit tergantikan oleh tren modern.

Beberapa pabrikan motor berhasil menjaga desain klasik mereka tetap relevan dengan menambahkan teknologi modern, tanpa mengorbankan warisan ikonik mereka. Nah, berikut tiga pabrikan yang tetap setia memproduksi motor klasik.

1. Royal Enfield

Royal Enfield Himalayan di GIIAS 2024 (royalenfield.com)
Royal Enfield Himalayan di GIIAS 2024 (royalenfield.com)

 Royal Enfield, yang awalnya didirikan di Inggris pada tahun 1901, kini menjadi salah satu pabrikan motor klasik paling ikonik di dunia. Setelah dipindahkan ke India, merek ini berhasil mempertahankan identitasnya sebagai pembuat motor bergaya retro yang tangguh. Model seperti Bullet dan Classic 350 menjadi bukti nyata dari komitmen Royal Enfield terhadap desain klasik.

Motor-motor ini tetap mempertahankan elemen desain vintage seperti tangki bahan bakar berbentuk bulat, jok tunggal, dan lampu depan bulat yang khas. Namun, Royal Enfield juga mengintegrasikan teknologi modern seperti mesin injeksi bahan bakar, ABS (Anti-lock Braking System), dan sistem pengapian elektronik. Harga motor Royal Enfield cukup terjangkau, dengan Classic 350 mulai dari Rp85 juta di pasar Indonesia, menjadikannya pilihan menarik bagi penggemar motor retro.

2. Triumph Motorcycles

Ilustrasi motor Triumph (triumphmotorcycles.co.id)
Ilustrasi motor Triumph (triumphmotorcycles.co.id)

Triumph Motorcycles adalah salah satu merek motor legendaris dari Inggris yang telah eksis sejak tahun 1902. Triumph dikenal dengan model klasik seperti Bonneville dan Thruxton, yang menjadi ikon motor retro di seluruh dunia. Meskipun menggunakan teknologi modern, Triumph tetap mempertahankan desain vintage yang memancarkan gaya elegan dan sporty.

Model Bonneville T120, misalnya, memiliki garis desain yang hampir tidak berubah sejak tahun 1950-an, dengan tangki berbentuk tear-drop dan knalpot krom ganda. Di balik tampilannya yang klasik, Triumph dilengkapi fitur-fitur canggih seperti kontrol traksi, mode berkendara, dan lampu LED. Triumph Bonneville T120 dijual mulai dari Rp400 juta di Indonesia, menjadikannya pilihan premium bagi penggemar motor klasik dengan performa tinggi.

3. Moto Guzzi

Ilustrasi Moto Guzzi (motoguzzi.co.id)
Ilustrasi Moto Guzzi (motoguzzi.co.id)

 MotoGP Guzzi, pabrikan motor asal Italia yang didirikan pada tahun 1921, terkenal dengan mesin V-twin yang khas dan desain retro yang elegan. Model seperti V7 dan V9 adalah contoh sempurna bagaimana Moto Guzzi memadukan estetika klasik dengan teknologi modern.

Motor-motor Moto Guzzi mempertahankan elemen desain seperti tangki bahan bakar berbentuk tradisional, jok panjang, dan lampu depan bulat. Namun, di sisi teknis, Moto Guzzi telah menambahkan fitur seperti ride-by-wire, kontrol traksi, dan rem ABS untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengendara. Dengan harga mulai dari Rp450 juta, Moto Guzzi menawarkan pengalaman berkendara klasik yang berkelas dan mewah.

Memadukan Masa Lalu dan Masa Kini
Ketiga pabrikan ini—Royal Enfield, Triumph, dan Moto Guzzi—berhasil menjaga desain klasik mereka tetap relevan di era modern. Mereka menawarkan motor yang tidak hanya terlihat indah, tetapi juga dilengkapi dengan teknologi canggih untuk memenuhi kebutuhan pengendara masa kini. Dengan berbagai pilihan ini, penggemar motor klasik dapat menikmati perpaduan antara warisan sejarah dan performa yang lebih baik, menjadikan motor klasik tetap hidup dan dicintai generasi baru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us