Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Waktu yang Tepat untuk Mengganti Minyak Rem Motor

Seseorang memegang tuas rem motor (freepik.com/freepik)

Ketika merasa rem motor tidak lagi responsif atau butuh tenaga lebih saat menarik tuas rem, bisa jadi minyak rem di motor sudah tidak dalam kondisi optimal. Minyak rem bertugas menyalurkan tekanan dari tuas rem ke kaliper, yang kemudian menekan cakram atau tromol untuk memperlambat laju kendaraan. Meski demikian, seiring waktu minyak rem bisa mengalami penurunan kualitas yang dapat berdampak pada keselamatan berkendara.

Banyak pengendara motor yang hanya fokus pada kampas rem tanpa menyadari bahwa minyak rem sebenarnya juga harus diperiksa dan diganti secara berkala. Jika dibiarkan terlalu lama, minyak rem yang kotor atau sudah tidak layak pakai bisa membuat sistem pengereman tidak maksimal.

1. Saat warna minyak rem berubah

ilustrasi mengeringkan rem mobil (pexels.com/gustavo fring)

Minyak rem yang baru memiliki warna bening atau kekuningan, tergantung jenisnya. Seiring penggunaan, warna minyak rem bisa berubah menjadi lebih gelap akibat kontaminasi kotoran, kelembapan, atau suhu tinggi yang dihasilkan saat pengereman. Jika kamu melihat minyak rem berubah menjadi cokelat atau bahkan kehitaman, itu pertanda minyak rem sudah kotor dan perlu diganti.

Minyak rem yang sudah terlalu kotor dapat mengurangi efektivitas sistem pengereman. Partikel kotoran yang bercampur dalam minyak bisa menghambat aliran cairan dan menyebabkan rem menjadi kurang responsif. Lakukan pemeriksaan warna minyak rem secara berkala agar sistem pengereman tetap bekerja dengan optimal.

2. Saat motor terasa sulit mengerem

Ilustrasi mengendarai motor (pexels.com/Ekaterina Belinskaya)

Jika mulai merasakan rem motor terasa kurang menggigit saat digunakan, itu bisa menjadi tanda bahwa minyak rem sudah tidak lagi berfungsi dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah kandungan air yang meningkat dalam minyak rem akibat proses penyerapan kelembapan dari udara. Air yang bercampur dengan minyak rem dapat menurunkan titik didihnya, sehingga minyak lebih mudah mendidih dan menyebabkan rem menjadi kurang pakem.

Selain itu, udara yang terjebak dalam sistem rem juga bisa mengakibatkan rem menjadi kurang responsif. Jika merasakan adanya perubahan pada kinerja rem, segera periksa kondisi minyak rem dan gantilah jika perlu agar sistem pengereman kembali normal.

3. Setelah menempuh jarak tertentu

ilustrasi mengganti minya rem (iponeoils.com)

Setiap motor memiliki rekomendasi penggantian minyak rem berdasarkan jarak tempuh dan waktu penggunaan. Umumnya, pabrikan akan menyarankan penggantian minyak rem setiap 20.000 hingga 30.000 km atau setiap satu hingga dua tahun, tergantung pada intensitas penggunaan motor. Namun, bagi pengendara yang sering melewati jalur ekstrem seperti pegunungan atau menghadapi kemacetan panjang, penggantian bisa dilakukan lebih cepat karena beban pengereman bisa menjadi lebih berat.

Minyak rem yang sudah lama digunakan cenderung menyerap kelembapan dari udara, yang bisa menyebabkan kinerja pengereman menurun. Selain itu, kondisi jalan yang sering dilewati juga berpengaruh. Jika motor sering digunakan di jalan berbukit atau dalam kondisi lalu lintas padat yang mengharuskan pengereman lebih sering, minyak rem lebih cepat terdegradasi.

Minyak rem merupakan komponen vital dalam sistem pengereman motor yang harus diperhatikan secara berkala. Mengganti minyak rem pada waktu yang tepat, seperti saat warna berubah, rem terasa kurang pakem, atau setelah menempuh jarak tertentu, akan memberikan tambahan jaminan keselamatan ketika sedang berkendara. Selain merawat komponen rem lain seperti kaliper, cakram atau tromol, dan kampas rem, jangan pernah abaikan perawatan minyak rem, karena sistem pengereman yang sempurna adalah kunci utama untuk pengalaman berkendara yang aman. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us