4 Tantangan Belajar Motor Kopling, Yakin Bisa?
Belajar mengendarai motor kopling bisa menjadi salah satu pengalaman yang menantang, khususnya bagi para pemula yang terbiasa mengendarai motor matik. Sebab naik motor kopling koordinasi antara tangan dan kaki untuk mengontrol perpindahan gigi.
Tak mengherankan kalau banyak pemula kerap mengalami kesulitan ketika pertama kali mencoba motor kopling, sehingga memerlukan latihan yang cukup agar bisa dihadapi dengan cermat. Berikut ini merupakan empat tantangan utama yang kerap dihadapi oleh banyak orang pada saat mengendarai motor kopling dan cara untuk mengatasinya.
1. Sulit menyeimbangkan kopling dan gas
Salah satu tantangan terbesar bagi para pemula adalah dengan mengatur keseimbangan antara pada saat harus menarik gas dan melepaskan kopling. Jika kopling dilepas terlalu cepat tanpa adanya jeda yang cukup untuk gas, maka motor bisa saja mati mendadak. Sedangkan jika gas tersebut terlalu besar tanpa dikontrol dengan baik, maka hal ini akan membuat motor bisa melonjak secara tiba-tiba.
Untuk mengatasi situasi yang satu ini, maka kamu perlu melatih koordinasi untuk menarik konflik secara perlahan sambil menambah gas sedikit demi sedikit agar nantinya motor mulai bergerak dengan lebih halus. Berlatih di tempat yang luas dan sepi mungkin dapat membantumu agar bisa menghindari potensi kecelakaan akibat lonjakan tenaga yang tidak terduga dari motor.
2. Kesulitan memindahkan gigi
Ternyata mau memindahkan gigi pada motor kopling membutuhkan adanya koordinasi yang akurat antara tangan kiri pada saat memegang kopling dan juga kaki kiri di bagian persneling. Para pemula kerap kali merasa bingung kapan waktu untuk mengganti gigi, sehingga motor pun bisa rentan kehilangan tenaga atau bahkan kurang nyaman ketika dikendarai.
Solusi yang bisa kamu lakukan adalah dengan memahami kapan semestinya dapat menaikkan atau menurunkan gigi berdasarkan kecepatan dan juga suara mesin. Jika mesin mulai terdengar meraung, maka artinya gigi motor perlu dinaikkan. Sedangkan jika tenaganya terasa lemah atau mesin yang bergetar, maka artinya gigi tersebut perlu diturunkan.
3. Motor gampang mati pada saat berhenti
Pada saat motor berhenti di lampu merah atau harus menghadapi kondisi jalanan yang menanjak, maka para pemula kerap kali mengalami masalah motor mati mendadak akibat salah mengatur kopling dan juga gas. Hal ini bisa terjadi karena kopling tersebut dilepas terlalu cepat, sehingga tidak menyesuaikan tenaga mesin.
Untuk menghindari masalah yang satu ini, maka kamu perlu membiasakan diri untuk menggunakan rem belakang dan juga rem tangan ketika berhenti di tanjakan. Lalu, cobalah untuk perlahan-lahan melepaskan kopling sambil terus menambah gas secara lebih stabil sebelum mulai bergerak. Coba latihan di kondisi jalanan menanjak yang sepi agar bisa membantumu untuk menghadapi kondisi seperti ini.
4. Membutuhkan konsentrasi lebih pada saat berkendara
Mengendarai motor kopling bukan hanya tentang bagaimana mengontrol gas dan juga kopling, namun juga memerlukan adanya koordinasi antara jalan dan lalu lintas. Para pemula sering kali terlalu berfokus pada kopling dan juga perpindahan gigi, sehingga tidak terlalu memperhatikan situasi yang ada di sekitar, sehingga inilah yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Untuk menghadapinya, maka kamu perlu berlatih di tempat yang benar-benar aman sampai terbiasa dengan cara mengontrol kopling dan gigi, sehingga dapat lebih fokus pada kondisi jalanan. Melalui latihan yang rutin, maka proses berkendara dengan menggunakan motor kopling pun jadi terasa lebih nyaman aman tanpa masalah yang berarti.
Belajar mengendarai motor kopling memang bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, melalui latihan yang cukup, maka kamu akan terbiasa untuk mengendarainya di jalanan. Apakah kamu pernah menghadapi tantangan di atas ketika menaiki motor kopling?
