Untuk mendongkrak performa dan penjualan, pabrikan gak jarang melakukan revisi pada motor mereka. Gak cuma sektor desain, upgrade mesin juga dilakukan demi menarik minat konsumen.
Di pasar otomotif Indonesia, banyak motor bebek yang menerima peningkatan kapasitas mesin. Beberapa di antaranya masih bertahan, namun yang lain sudah masuk kotak. Ini deretan moped yang sempat naik kasta dari low-end menjadi mid-end dan bebek super.
Salah satu motor bebek yang sangat populer. Diluncurkan pertama kali pada medio 1990-an, Supra buatan Honda masih tetap eksis hingga detik ini, dengan beberapa kali mengalami transformasi.
Pada generasi awal, Supra hadir sebagai salah satu moped low-end berkapasitas 100cc hingga varian Supra X. Kemudian, memasuki pertengahan 2000-an, motor ini menerima upgrade mesin menjadi 125cc.
Setelah itu, pada tahun 2016, PT AHM kembali meningkatkan kapasitas mesin sepeda motor ini menjadi 150cc. Menyandang nama Supra GTR 150, moped ini bertransformasi menjadi bebek super dan terutama ditujukan untuk keperluan touring.
Melakukan debut di Indonesia pada 1996, Shogun saat itu merupakan penerus Suzuki Tornado. Namun, jika Tornado masih membawa mesin 2-stroke, maka Shogun sudah didukung dengan mesin tipe 4-tak.
Setelah sempat mengalami revisi bodi lewat kehadiran New Shogun 110R, pabrikan lantas merombak total kuda besi ini. Dirilis pada tahun 2004, Shogun 125R menerima mesin berkapasitas 125cc.
Generasi ini bertahan cukup lama dengan kehadiran varian Shogun 125 SP, New Shogun 125R, Shogun 125 FI, hingga Shogun Axelo. Namun, karena penjualan terus menurun, perusahaan akhirnya menyuntik mati salah satu moped terbaik mereka.
Merupakan moped andalan geng ijo sebelum mereka lebih fokus pada sport bike. Dirilis perdana pada tahun 1995, Kawasaki Kaze kala itu membawa teknologi paling maju di kelasnya, dengan mesin 111,6cc.
Diselingi kehadiran Kaze R dan Kaze VR, Kawasaki lantas melakukan revisi mesin pada motor ini di milenium ketiga. Model Kaze R 125 resmi dirilis, dengan penambahan kapasitas mesin menjadi 125cc.
Gak cukup di situ, pada tahun 2005, terobosan kembali dilakukan Kawasaki dengan tipe Kaze ZX130. Seperti namanya, moped ini menggendong mesin 130,1cc, terbesar di kelas motor bebek kala itu.
Motor ini dilempar ke pasaran Indonesia pertama kali pada tahun 2000. Kala itu, Jupiter masih membawa mesin yang sama seperti para kompetitor, 4-langkah berkapasitas 105cc, dengan power puncak 8,3 HP pada 8.000 rpm.
Kemudian, pada tahun 2003, Yamaha memberi embel-embel Z di belakang nama Jupiter. Generasi kedua ini menerima mesin sedikit lebih besar, 110cc, yang bertahan hingga generasi ketiga, yaitu Jupiter Z Burhan alias Burung Hantu.
Upgrade kembali dilakukan PT YIMM pada varian Jupiter Z. Model New Jupiter Z dibekali dengan mesin 115cc (atau 113cc), yang diklaim punya tenaga maksimal 8,16 PS pada 7.500 rpm dan torsi 8,52 Nm.
Untuk varian paling gress, perusahaan memiliki Jupiter Z1. Sepeda motor masih membawa mesin 115cc, yang mampu menyemburkan daya 7,4 kW pada 7.750 rpm. Di pasaran, Jupiter Z1 dijual dengan harga mulai Rp17,47 jutaan.
Dirilis pertama kali pada Desember 2008, Honda Blade menghadirkan konsep yang cukup unik. PT AHM menghadirkan Blade dengan lampu depan yang menyatu di dek, mirip kepunyaan skuter matik kebanyakan.
Di bagian jantung pacu, Blade membawa mesin 4-tak, berkapasitas 110cc, silinder tunggal. Spesifikasi ini bertahan hingga generasi yang diluncurkan pada semester kedua tahun 2011.
Tiga tahun berselang, Blade mengalami rombakan besar-besaran, terutama di sektor jantung pacu. Model ini sekarang menerima mesin berkapasitas 125cc, mirip yang dibawa Supra X 125. Blade terbaru punya power 10 HP dan torsi 9,3 Nm.
Meski sempat disuntik teknologi injeksi pada sistem bahan bakar, namun penjualan Blade 125 ternyata gak kunjung memuaskan. Akhirnya, setelah 10 tahun mengaspal, motor ini masuk kotak di akhir 2018 kemarin.
Selain versi low-end, PT YIMM juga melemparkan varian super dari moped Jupiter. Bertitel Jupiter MX, kuda besi ini pertama kali menyapa konsumen tanah air pada tahun 2005 lalu.
Generasi awal kuda besi ini sudah membawa mesin berkapasitas 135cc, bersaing di segmen mid-end. Saat itu, motor ini tampil dengan desain sporty, mesin yang oke, serta berbagai fitur canggih di zamannya.
Setelah generasi kedua masih berkapasitas135cc, versi ketiga menerima upgrade mesin menjadi 150cc. Dihadirkan tahun 2015, motor ini menjadi salah satu bebek super kepunyaan Yamaha yang masih bertahan hingga sekarang, selain MX King 150.
Menyebut Satria sebagai motor bebek low-end mungkin kurang tepat. Pasalnya, di awal kemunculannya, motor ini sudah didukung dapur pacu berkapasitas 120cc, terbesar di kelasnya.
Generasi perdana motor ini, sering disebut sebagai Satria Lumba-Lumba, meluncur pada pertengahan 1990-an. Satria membawa mesin 2-stroke berkapasitas 120cc, yang sangat efisien mencapai kecepatan tinggi.
Sempat hadir dalam tiga generasi, motor ini resmi discontinue pada tahun 2005 karena terbentur regulasi. Namun, Suzuki gak tinggal diam. Mereka lantas menghadirkan Satria F150 dengan perubahan tampilan menjadi ayago dan membawa mesin 4-tak.
Saat ini, Satria F150 menjadi salah motor bebek super yang sangat populer. Kuda besi ini didukung mesin 4-stroke, DOHC, single cylinder, berkapasitas 147,3cc, dengan tenaga puncak 13,6 kW pada 10.000 rpm.
Itulah 7 motor bebek yang jadi naik kasta usai upgrade mesin. Ada favoritmu?