Alasan Motor Konvensional Bakal Bertahan dari Gempuran Motor Listrik

Motor listrik menjadi pendatang baru di pasar otomotif nasional. Banyak yang memprediksi motor yang mengandalkan baterai ini akan menggeser motor konvensional penenggak bensin. Sebab motor listrik dianggap lebih ramah lingkungan dan lebih praktis dan murah biaya operasionalnya.
Tapi terlalu tercepat menilai motor konvensional akan punah. Sebab ada beberapa alasan yang membuat motor jenis ini akan bertahan di tengah gempuran motor listrik. Berikut tiga alasan kuat kenapa motor penenggak bensin akan bertahan di tengah hantaman gelombang motor listrik.
1. Keunggulan motor Konvensional dalam Jangka Pendek

Motor listrik memang semakin populer dari hari ke hari. Desain dan fiturnya juga semakin beragam. Selain itu harga motor listrik juga semakin terjangkau. Tapi ada satu kelemahan besar motor listrik yang akan membuat mereka keteteran saat menghadapi motor konvensional, yakni infrastruktur.
Sampai saat ini jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKPU) masih sangat terbatas dan masih terkonsentrasi di kota-kota besar. Bandingkan dengan sebaran Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) yang telah mengjkau hingga dusun-dusun terpencil. Tanpa jaringan pengisian baterai yang luas, populasi motor listrik tidak akan bertambah signifikan.
2. Motor konvensional semakin irit bahan bakar

Alasan kedua kendapa motor konvensional adalah konsumsi bahan bakar motor jenis ini semakin irit. Ini berkat teknologi pembakaran yang terus disempurnakan oleh produsen motor. Kini rata-rata motor matik bermesin 150cc bisa menempuh jarak setidaknya 40 km hanya dengan satu liter bensin.
Dibandingkan dengan ongkos mengisi daya baterai motor listrik, harga bensin memang lebih mahal. Tapi kembali ke pertanyaan awal, buat apa biaya operasional murah kalau jaringan pengisian baterainya sangat terbatas? Sebab banyak biker yang menjadikan sepeda motor bukan sekadar alat komuter, tapi juga buat touring jarak jauh.
3. Motor konvensional masih menjadi andalan biker di pedesaan

Motor listrik memang menarik bagi generasi muda dan masyarakat perkotaan yang lebih peduli terhadap isu lingkungan. Namun, motor berbahan bakar fosil tetap menjadi pilihan utama bagi segmen konsumen tertentu, seperti biker di daerah pedesaan, sektor logistik, atau pengendara yang membutuhkan kendaraan dengan performa tinggi untuk perjalanan jauh.
Selain itu, penggemar otomotif yang menghargai sensasi berkendara dengan mesin konvensional, seperti suara mesin yang khas, masih menjadi pasar yang cukup besar. Produsen motor berbahan bakar fosil juga memanfaatkan nostalgia dan loyalitas merek untuk mempertahankan relevansi di pasar yang semakin kompetitif .