Amankah Menggunakan Busi Racing untuk Motor Harian?

- Busi racing cocok untuk mesin berperforma tinggi, seperti saat motor dipacu dalam kecepatan tinggi atau digunakan dalam ajang balap.
- Penggunaan busi racing pada motor harian yang lebih banyak berada di kecepatan rendah-menengah dapat menyebabkan kotor, pengapian tidak maksimal, dan bahkan membuat motor jadi brebet.
- Peningkatan performa dari busi racing sangat kecil dibanding modifikasi lain seperti penggantian knalpot, ECU, atau peningkatan kompresi mesin.
Kalau kamu ingin tarikan motormu lebih gesit, gunakan saja busi racing. Nasihat tersebut seringkali terlontar dari teman atau bahkan montir. Alasannya, busi racing akan membuat pembakaran menjadi lebih sempurna sehingga tarikan motor pun jadi lebih enteng.
Tapi, apakah penggunaan busi racing aman untuk pemakaian harian dan apakah lonjakan tenaga yang dihasilkannya cukup signifikan? So, sebelum membeli busi racing, ada baiknya kamu memahami bagaimana karakter busi jenis ini dan apakah memang cocok untuk penggunaan sehari-hari.
1. Beda karakter: Busi racing butuh suhu kerja tinggi

Busi racing didesain untuk bekerja optimal di kondisi mesin berperforma tinggi, seperti saat motor dipacu dalam kecepatan tinggi atau digunakan dalam ajang balap. Ciri khas busi racing adalah nilai heat range yang lebih dingin, yang artinya busi ini mampu melepas panas lebih cepat agar tidak terjadi overheat saat mesin digeber terus-menerus.
Masalahnya, untuk pemakaian harian yang lebih banyak berada di kecepatan rendah-menengah, suhu ruang bakar tidak akan setinggi kondisi balap. Akibatnya, busi racing tidak mencapai suhu ideal untuk membersihkan diri dari karbon sisa pembakaran, sehingga lebih mudah kotor, menyebabkan pengapian tidak maksimal, dan bahkan membuat motor jadi brebet.
2. Tidak otomatis bikin tenaga tambah besar

Banyak yang mengira mengganti busi standar ke busi racing akan langsung membuat motor jadi lebih bertenaga. Padahal, peningkatan performa dari busi sangat kecil dibanding modifikasi lain seperti penggantian knalpot, ECU, atau peningkatan kompresi mesin.
Busi racing baru akan menunjukkan efek positif jika didukung oleh mesin dengan spesifikasi tinggi atau modifikasi lainnya. Pada motor standar, hasilnya tidak akan terasa signifikan. Bahkan jika tidak cocok, performa bisa menurun karena pembakaran justru tidak maksimal akibat suhu kerja yang tidak tercapai.
3. Risiko jangka panjang: Boros, sulit start, dan mesin kasar

Jika tetap nekat menggunakan busi racing untuk motor harian yang belum dimodifikasi, kamu berisiko mengalami beberapa kendala. Mesin bisa lebih sulit dinyalakan di pagi hari karena busi terlalu dingin untuk pembakaran awal. Selain itu, endapan karbon bisa menumpuk lebih cepat karena pembakaran tidak bersih, yang akhirnya membuat mesin tidak stabil, brebet, atau boros bahan bakar.
Penggunaan jangka panjang juga bisa menyebabkan busi cepat rusak dan sistem pengapian bekerja lebih berat. Alih-alih meningkatkan performa, kamu malah harus sering mengganti busi atau menyetel ulang karburator atau sistem injeksi agar motor tetap enak dipakai.
So, secara teknis, aman saja menggunakan busi racing, tapi tidak disarankan jika mesin motor kamu masih standar. Sebab busi racing didesain untuk mesin yang bekerja di suhu tinggi dan membutuhkan pengapian cepat dalam kondisi ekstrem.
Sementara, untuk penggunaan harian yang banyak berhenti-jalan, lebih cocok menggunakan busi standar atau busi iridium dengan karakter sedang yang cocok untuk efisiensi dan keawetan.