Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tanda-Tanda Busi Motor Harus Diganti, Jangan Tunggu Mogok!

ilustrasi motor mogok (unsplash.com/John Canelis)
ilustrasi motor mogok (unsplash.com/John Canelis)
Intinya sih...
  • Busi yang bermasalah dapat membuat motor mogok atau performa menurun.
  • Tanda-tanda busi rusak antara lain kesulitan menyalakan motor, tarikan berat, dan pembakaran tidak sempurna.
  • Kondisi busi bisa dilihat dari warna elektroda, idealnya diganti setiap 8.000-12.000 km tergantung kondisi pemakaian.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Busi mungkin terlihat kecil dan sepele, tapi perannya di motor sangat vital. Komponen ini bertugas menghasilkan percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar.

Kalau busi bermasalah, motor bisa mogok, ngadat, atau performanya jadi loyo. Sayangnya, banyak orang sering lupa atau menunda mengganti busi sampai muncul masalah. Nah, biar kamu nggak sampai kejadian di tengah jalan, yuk kenali tanda-tanda busi motor sudah harus diganti!

1. Motor susah dihidupkan, terutama saat pagi

Suzuki Burgman 125 (suzuki.co.id)
Suzuki Burgman 125 (suzuki.co.id)

Salah satu tanda paling umum busi mulai aus atau rusak adalah motor susah banget dinyalakan, terutama saat mesin dingin di pagi hari. Kalau kamu harus mencet starter berkali-kali atau narik kick starter sampai pegal, bisa jadi busi sudah kehilangan kemampuannya untuk memercikkan api dengan sempurna.

Busi yang aus biasanya butuh waktu lebih lama untuk “menyala”, dan ini bikin proses pembakaran jadi kurang optimal. Kalau motor kamu sebelumnya gampang dinyalakan tapi belakangan makin susah, ada baiknya cek kondisi businya—jangan-jangan itu sumber masalahnya.

2. Tarikan lemot dan mesin brebet

Ilustrasi motor mogok (pexels/Mahsum Oğrak)
Ilustrasi motor mogok (pexels/Mahsum Oğrak)

Pernah merasa motor kamu tarikannya berat, padahal sudah isi bensin full dan servis rutin? Atau mungkin saat digas malah terasa seperti brebet, tersendat-sendat, bahkan mati mendadak? Nah, ini juga bisa jadi pertanda bahwa busi sudah tidak bekerja maksimal.

Busi yang sudah tua atau kotor bisa menyebabkan percikan api yang lemah atau tidak stabil. Alhasil, pembakaran di ruang mesin jadi tidak sempurna, dan efeknya langsung terasa di performa motor. Kalau dibiarkan terus, bisa bikin boros bensin, karena motor berusaha “mengimbangi” tenaga yang hilang akibat pembakaran yang tidak efisien.

3. Warna kepala busi tidak normal

Ilustrasi busi (suzuki.co.id)
Ilustrasi busi (suzuki.co.id)

Kalau kamu bisa membuka dan melihat kondisi busi secara langsung, warna elektroda busi (bagian ujungnya) bisa memberi banyak petunjuk. Busi yang masih sehat biasanya berwarna abu-abu muda atau coklat terang.

Tapi kalau warna kepala busi hitam pekat, itu berarti ada pembakaran tidak sempurna, mungkin karena campuran bahan bakar terlalu kaya alias kebanyakan  bensin. Sementara kalau kepala busi basah dan berminyak, itu pertanda ada oli yang masuk ke ruang bakar.

Adapun kepala busi yang berwarna putih keabu-abuan menandakan kalau setelan mesin terlalu miskin bahan bakar, sehingga ruang bakar lebih panas dari seharusnya.

Semua kondisi ini menunjukkan busi sudah tidak sehat dan perlu diganti. Idealnya, busi diganti setiap 8.000–12.000 km tergantung jenis motor dan kondisi pemakaian, atau lebih cepat kalau motor sering dipakai harian dalam kondisi berat seperti jalan macet.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us