Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Meski semua setuju bahwa motor matic adalah motor yang sangat mudah dan praktis dipakai. Tinggal gas dan duduk manis dan perlu repot mengatur feeling kapan harus memindah gigi dan menarik kopling seperti motor sport. Belum lagi motor tipe matic mempunyai ruang yang sangat lega untuk menaruh barang di antara sela stang dan jok, serta yang tak bisa dibohongi bagian bagasi motor matic sekarang ini luas banget.
Tak ayal para pencinta touring pun keranjingan saat menggunakan motor matic ini.
Namun semua pasti gak ada yang sempurna, iya kan? Di balik kepraktisan dan kemudahan yang ada turut serta kekurangan yang mengekor di belakangnya. Meski sering tak disadari, ini lima kekurangan yang ada di motor matic. Apa saja?
1. Jarang yang tahu rem motor matic lebih rawan blong dibanding tipe lain saat menurun
Pengguna motor matic wajib tahu kalau tipe ini rawan mengalami rem blong saat saat menurun nih. Kasus seperti ini bakal ditemui ketika sering menggunakan motor dengan jalur naik turun ala pegunungan. Sehingga penggunaan rem semakin sering hingga menyebabkan pemuaian disc yang bisa membuat rem jadi blong. Karena saat menurun, motor matic hanya bisa mengandalkan rem yang ada, engine brake pun gak bisa membantu mengurangi kecepatan yang terjadi.
Berbeda dengan motor bebek atau batangan alias sport yang akan terbantu oleh engine brake dengan menurunkan gigi yang ada untuk membantu proses mengerem ketika jalanan menurun. Alhasil banyak yang mangatasi hal tersebut dengan menyiapkan botol air dan mulai menyiramkannya ketika rem motor matic terasa blong agar suhu disc yang awalnya panas 'memuai' kembali normal.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Motor Matic Lebih Laris daripada Motor Sport dan Bebek
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
2. Sering minta ganti ban, baik depan maupun belakang
Jika dibandingkan dengan tipe motor lain, ban motor matic akan cenderung lebih cepat habis walaupun dengan jarak tempuh yang sama. Ban sepeda motor matic biasanya punya diameter velg berukuran lebih kecil. Yang sering dipakai yakni dengan lingkar 14 inchi, ada yang 13 inchi, serta 10 inchi.
Penggunaan pelek lebih kecil ini sangat berpengaruh dengan putaran roda. Motor cenderung lebih banyak berputar dari ban dengan diameter lebih besar kalau dianalogikan semacam pelari yang mempunyai kaki panjang dengan yang agak pendek, walaupun menempuh jarak yang sama pelari yang berkaki pendek mempunyai jangkauan lebih banyak. Lantas, ban di motor matic pun berputar lebih banyak tanpa disadari dan akan mengakibatkan lebih banyak bersentuhan dengan aspal sehingga lebih cepat habis.
3. Dibuat kerepotan ketika aki tekor
Adanya aki di motor ini begitu penting mengingat bakal dibuat kesusahan saat pengin menggunakan kick starter. Bukan apa-apa, atau cuman iseng, penggunaan kick starter atau engkolan begitu berguna saat ingin menyalakan motor di motor matic. Terlebih ketika aki sudah melampaui batas usia hingga aki sering tekor.
Di saat electric starter yang tinggal pencet itu gak bisa dipakai, engkolan tersebut yang menjadi penyelamat. Namun saat menggunakan engkolan di saat aki tekor pada motor matic gak bisa semudah motor bebek, batangan karena kudu memosisikan motor matic dengan standar tengah. Dan yang membuat ribet lagi, kick starter motor matic ada di sebelah kiri, bukan di kanan kayak motor pendahulunya. Bagi yang pernah mengengkol motor matic pasti tahu gimana rasanya.
4. Konsumsi bahan bakar lebih boros
Cenderung lebih boros bahan bakar jika dibanding motor bebek atau sport. Yup. meski sepeda motor matic sudah berteknologi injeksi yang terkenal iritnya. Tapi ketika disandingkan dengan kapasitas mesin sama dan juga sudah menggunakan teknologi injeksi dari motor bebek bakal kelihatan jomplang soal keiritan. Hal ini dikarenakan motor matic mempunyai putaran mesin lebih tinggi walaupun soal kecepatan gak beda jauh.
Baca Juga: Lawas Tapi Masih Mempesona, 3 Motor Matic Ini Selalu Mencuri Perhatian