Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bahaya Menggunakan Standar Samping Saat Motor Ditinggal Libur Panjang

ilustrasi standar samping motor (pexels.com/Abhinav Toppo)
ilustrasi standar samping motor (pexels.com/Abhinav Toppo)
Intinya sih...
  • Dampak buruk terhadap struktur ban dan keseimbangan suspensiSaat motor diparkir dengan standar samping, distribusi berat kendaraan tidak tersebar secara merata di titik tengah, melainkan bertumpu secara berlebihan pada satu sisi ban.
  • Risiko pengendapan cairan dan masalah pada sistem pelumasanPosisi motor yang miring dalam waktu lama dapat menyebabkan cairan di dalam mesin, seperti oli dan bahan bakar, mengendap di satu sisi ruang penampungan.
  • Keamanan dari risiko terjatuh dan penghematan ruang garasiDari sisi keamanan fisik, standar samping memiliki titik tumpu yang lebih rentan terhadap guncangan atau dorongan yang tidak sengaja.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Meninggalkan sepeda motor di dalam garasi selama masa libur panjang sering kali dianggap sebagai prosedur sederhana yang cukup dilakukan dengan mengunci setang. Namun, kebiasaan sepele seperti hanya mengandalkan standar samping untuk menopang beban kendaraan dalam waktu berminggu-minggu dapat memicu berbagai masalah teknis yang merugikan bagi pemiliknya.

Sangat penting untuk memahami bahwa motor dirancang untuk bergerak secara dinamis, sehingga posisi diam yang terlalu lama akan memberikan tekanan statis pada titik-titik tertentu. Penggunaan standar samping menciptakan sudut kemiringan yang tidak ideal bagi kesehatan komponen mekanis maupun estetika kendaraan saat mesin tidak dinyalakan dalam jangka waktu yang lama.

1. Dampak buruk terhadap struktur ban dan keseimbangan suspensi

ilustrasi standar samping motor (pexels.com/Javier Aguilera)
ilustrasi standar samping motor (pexels.com/Javier Aguilera)

Saat motor diparkir dengan standar samping, distribusi berat kendaraan tidak tersebar secara merata di titik tengah, melainkan bertumpu secara berlebihan pada satu sisi ban. Tekanan statis yang terus-menerus pada titik yang sama ini dapat menyebabkan fenomena flat spot, di mana struktur ban mengalami perubahan bentuk atau menjadi datar di satu sisi. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama, ban akan terasa bergetar atau tidak stabil saat motor kembali digunakan untuk berkendara di kecepatan tinggi.

Selain masalah pada ban, sistem suspensi juga menjadi korban dari penggunaan standar samping yang berkepanjangan. Sokbreker depan maupun belakang akan menerima beban yang asimetris, di mana salah satu sisi akan tertekan lebih dalam dibandingkan sisi lainnya. Hal ini berisiko membuat pegas suspensi mengalami kelelahan (fatigue) lebih cepat atau bahkan menyebabkan kebocoran segel minyak pada sokbreker akibat tekanan yang tidak seimbang. Dengan menggunakan standar tengah, beban motor akan terbagi secara vertikal sehingga suspensi berada dalam posisi istirahat yang lebih natural.

2. Risiko pengendapan cairan dan masalah pada sistem pelumasan

ilustrasi standar samping motor (pexels.com/Daniel Lai)
ilustrasi standar samping motor (pexels.com/Daniel Lai)

Posisi motor yang miring dalam waktu lama dapat menyebabkan cairan di dalam mesin, seperti oli dan bahan bakar, mengendap di satu sisi ruang penampungan. Pada motor dengan sistem karburator yang masih banyak digunakan, kemiringan ini berpotensi membuat pelampung bensin tidak bekerja secara akurat atau memicu rembesan bahan bakar yang tidak diinginkan. Meskipun motor modern sudah menggunakan sistem injeksi, oli mesin yang terkumpul di satu sisi saja dapat membuat komponen di sisi atas menjadi kering dan tidak terlumasi dengan baik saat mesin pertama kali dihidupkan setelah liburan.

Selain pelumasan mesin, stabilitas cairan aki juga dapat terpengaruh pada jenis aki basah. Kemiringan yang ekstrem dalam waktu lama dapat membuat cairan elektrolit di dalam aki tidak menutupi seluruh pelat sel secara merata, yang berpotensi mempercepat kerusakan sel aki tersebut. Dengan menjaga posisi motor tetap tegak lurus melalui penggunaan standar tengah, semua cairan di dalam kendaraan akan berada pada level yang seharusnya, sehingga meminimalisir risiko kerusakan komponen internal akibat ketiadaan sirkulasi.

3. Keamanan dari risiko terjatuh dan penghematan ruang garasi

ilustrasi menggunakan standar samping motor (Pexels.com/Gijs Coolen)
ilustrasi menggunakan standar samping motor (Pexels.com/Gijs Coolen)

Dari sisi keamanan fisik, standar samping memiliki titik tumpu yang lebih rentan terhadap guncangan atau dorongan yang tidak sengaja. Jika terjadi getaran yang cukup kuat di sekitar garasi atau motor tersenggol secara tidak sengaja, posisi standar samping jauh lebih mudah terlipat atau tergelincir dibandingkan standar tengah yang memiliki dua titik tumpu kokoh. Menjaga motor dalam posisi tegak memberikan jaminan stabilitas yang lebih baik, terutama jika terdapat barang-barang lain yang disimpan di sekitar area parkir selama pemiliknya bepergian.

Selain itu, motor yang diparkir menggunakan standar tengah akan memakan ruang yang lebih sedikit secara horizontal. Posisi miring pada standar samping membuat bagian setang atau bodi motor menonjol ke luar, sehingga menyita ruang garasi yang seharusnya bisa digunakan untuk keperluan lain. Dengan memposisikan motor secara tegak, ruang garasi menjadi lebih efisien dan risiko bodi motor lecet akibat bergesekan dengan benda lain dapat dihindari. Oleh karena itu, membiasakan penggunaan standar tengah sebelum mengunci pintu rumah untuk berlibur adalah langkah preventif yang sangat cerdas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Mitos atau Fakta: Kaca Film Gelap Bikin AC Mobil Lebih Hemat Energi

19 Des 2025, 19:05 WIBAutomotive