Berapa Lama Idealnya Masa Pakai Busi Motor? Ini Penjelasannya

Busi motor merupakan komponen motor pada sistem perapian motor yang berfungsi untuk mengubah tegangan listrik dari koil menjadi percikan api yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang pembakaran di akhir langkah kompresi.

Cara kerja dari busi motor ini adalah bermula dari tegangan dari ignition coil yang terhubung dengan busi motor. Tegangan ini menghasilkan tegangan yang berbeda antara elektroda di bagian busi tengah dan samping. Saat perbedaa tegangan ini melebihi kekuatan elektrik gas, maka gas akan mengalami ionisasi dan berubah dari isolator menjadi konduktor.

Arus elektron selanjutnya akan mengalir dan meningkatkan suhu hingga lebih dari 60k. Tinggi suhu ini akan mengakibatkan gas yang terionisasi menjadi memuai sangat cepat, untuk selanjutnya menciptakan percikan kecil yang membuat sistem pembakaran pada motor jadi berjalan optimal.

Masa pakai busi motor bisa jadi berbeda-beda antara satu dengan yang lain, salah satunya adalah dari pabrik produksi. Sebagai contoh, Honda menyarankan untuk mulai mengganti busi standar setelah penggunaan motor hingga 6.000 km dan pergantian busi non-standar saat mencapai jarak tempuh 20.000 km. Sedangkan dari Suzuki menyarankan untuk mulai memeriksa kondisi busi motor setelah motor mencapai jarak tempuh 4.000 km.

Walaupun setiap busi motor bisa memiliki masa pakai yang berbeda, alangkah baiknya untuk segera memeriksakan kondisi busi motor dan menggantinya dengan yang baru sebelum mencapai masa pakai busi motor. Hal ini guna mencegah kurang optimal-nya busi motor yang akan berakibat pada performa motor, seperti motor yang menjadi sulit dihidupkan atau di-starter.

Masa pakai busi motor menjadi penanda bahwa busi harus segera diganti untuk menghindari permasalahan-permasalahan yang akan muncul akibat busi motor yang kondisinya kurang bagus. Biasanya busi motor yang sudah harus diganti akan memunculkan tanda-tanda permasalahan pada performa motor yang kamu gunakan, berikut adalah tanda-tanda atau gejalanya:

• Motor jadi sulit untuk dinyalakan

Busi yang sudah harus diganti tidak akan bisa menciptakan percikan api yang optimal. sehingga hal ini akan berefek pada motor menjadi sulit untuk dinyalakan atau di-starter.

• Akselerasi motor dirasa kurang maksimal

Busi motor yang performanya sudah tidak bagus akan berdampak pada tarikan gas yang terasa berat, sehingga akselerasi motor jadi terasa tidak maksimal saat dikendarakan.

• Motor mengalami mogok secara tiba-tiba

Motor yang mogok atau berhenti berjalan secara tiba-tiba bisa menjadi tanda busi motor yang mengalami kerusakan dan harus diganti. Hal ini karena percikan api pada ruang pembakaran dirasa kurang, yang mengakibatkan motor jadi berhenti hidup secara mendadak.   

• Motor mencapai batas jarak tempuh untuk masa pakai busi motor

Setiap busi motor memiliki batas masa pakai untuk selanjutnya harus diganti dengan busi yang baru, berdasarkan jarak yang ditempuh oleh motor. Pastikan untuk mengetahui berapa lama masa pakai busi motor yang kamu gunakan sebelum terjadi kerusakan.

• Terdapat surging

Surging merupakan kondisi saat pasokan udara yang ada di ruang bakar terlalu besar atau berlebih. Kondisi ini dapat mengotori bagian busi sehingga kerak atau karat akan timbul di beberapa bagian. Selain itu, surging juga akan mengakibatkan hasil atau proses di ruang pembakaran motor jadi kurang optimal.

Inilah informasi seputar busi motor, mulai dari cara kerja, masa pakai busi motor, hingga tanda-tanda jika busi motor sudah harus diganti. Komponen motor yang satu ini perlu perhatian lebih karena keamanan dan kenyamananmu selama berkendara motor akan cukup bergantung pada kondisi busi motor.

Pastikan untuk rutin memeriksa kondisinya dan rutin diganti saat masa pakai busi motor sudah dianjurkan untuk diganti, ya!

Penulis: Syahrial Maulana Sudarto