Berapa Lama Masa Pakai Minyam Rem Motor?

- Minyak rem mudah menyerap uap air, menurunkan titik didih, dan melemahkan daya pengereman
- Kontaminasi air dan kotoran dapat memicu korosi pada komponen rem, menguras minyak rem menjaga kebersihan sistem
- Pabrikan kendaraan menyarankan pengurasan minyak rem setiap 20.000–40.000 km atau dua tahun sekali
Saat melakukan servis rem motor, kebanyakan biker hanya fokus pada kampas rem. Padahal, kampas rem tidak akan bekerja maksimal kalau minyak rem bermasalah. Masalahnya, seiring waktu, minyak rem bisa terkontaminasi air, serta kotoran yang menyebabkan kualitasnya menurun.
Karena itu, pengurasan rutin menjadi langkah penting yang sering direkomendasikan bengkel resmi maupun pabrikan kendaraan. Tapi, berapa lama masa pakai minyak rem sebenarnya?
1. Minyak rem bersifat higroskopis

Salah satu alasan utama mengapa minyak rem harus dikuras secara berkala adalah sifatnya yang higroskopis. Artinya, minyak rem mudah menyerap uap air dari udara. Akumulasi air di dalam sistem rem akan menurunkan titik didih minyak rem. Akibatnya, ketika pengereman keras dilakukan, cairan bisa mendidih dan menimbulkan gelembung udara. Kondisi ini berbahaya karena membuat pedal rem terasa “ngempos” dan daya pengereman melemah. Dengan rutin dikuras, kandungan air bisa diminimalkan sehingga performa rem tetap optimal.
2. Menghindari karat dan kerusakan komponen

Kontaminasi air dan kotoran dalam minyak rem juga dapat memicu korosi pada komponen rem, seperti kaliper, master cylinder, hingga saluran hidrolik. Karat yang muncul akan memperpendek usia pakai komponen dan membuat biaya perawatan jadi lebih mahal. Selain itu, minyak rem yang sudah tua cenderung berubah warna menjadi gelap dan kental, sehingga alirannya tidak lancar. Menguras minyak rem secara rutin menjaga kebersihan sistem sekaligus melindungi komponen agar awet.
3. Rekomendasi interval pengurasan minyak rem

Umumnya, pabrikan kendaraan menyarankan minyak rem dikuras setiap 20.000–40.000 km atau sekitar dua tahun sekali, tergantung jenis kendaraan dan kondisi pemakaian. Jika kendaraan sering digunakan di jalan menanjak, membawa beban berat, atau menghadapi lalu lintas padat yang menuntut pengereman intens, interval pengurasan bisa dilakukan lebih cepat. Tanda-tanda minyak rem perlu segera dikuras antara lain warna cairan sudah keruh, pedal rem terasa kurang responsif, atau muncul suara aneh saat pengereman.
So, menguras minyak rem bukan sekadar perawatan rutin, tetapi langkah pencegahan untuk menjaga keselamatan berkendara. Cairan ini memang tidak cepat habis seperti bensin atau oli mesin, tetapi kualitasnya bisa menurun seiring waktu. Dengan melakukan pengurasan sesuai rekomendasi, performa rem akan selalu terjaga, komponen tetap awet, dan risiko kecelakaan akibat rem blong dapat dihindari. Ingat, keselamatan dimulai dari perhatian pada hal kecil, termasuk perawatan minyak rem.