Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Mengendarai Motor Kopling di Tanjakan dan Turunan

ilustrasi berkendara dengan Royal Enfield Himalayan 450 (dok. Royal Enfield)

Mengendarai motor kopling di jalan yang menanjak dan menurun bisa menjadi tantangan tersendiri. Terutama bagi pemula yang belum terbiasa dengan karakteristik motor ini. Oleh karena itu, pengendara dituntut untuk memiliki keterampilan khusus agar tetap aman dan nyaman saat berkendara. 

Lantas, bagaimana cara mengendarai motor kopling di tanjakan dan turunan? Tenang saja, IDN Times telah merangkum beberapa tips yang dapat kamu jadikan acuan saat mengendarai motor kopling di medan curam. Untuk itu, simak artikel berikut ini sampai habis, ya.

1. Persiapan awal, ajak yang sudah berpengalaman

Ilustrasi Berkendara menggunakan Sepeda Motor (Pexels.com/Guduru Ajay Bhargav)

Langkah pertama yang harus kamu lakukan sebelum memulai perjalanan adalah berdoa untuk keselamatan. Berdoa tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga sebagai bentuk persiapan mental sebelum menghadapi jalanan.

Selain itu, jika kamu masih dalam tahap belajar, sangat disarankan untuk ditemani oleh seseorang yang sudah berpengalaman. Ajak teman atau keluarga yang sudah mahir mengendarai motor kopling untuk membonceng.

Dengan demikian, kamu bisa belajar secara bertahap dan mendapatkan panduan langsung dari orang berpengalaman. Mereka bisa memberikan saran dan koreksi saat kamu melakukan kesalahan sehingga kamu bisa belajar dengan lebih efektif dan cepat.

2. Teknik berkendara di tanjakan

ilustrasi berkendara sepeda motor (cycleworld.com)

Setelah mulai merasa nyaman mengendarai motor di jalanan datar, inilah saatnya untuk melatih keterampilan di medan yang lebih menantang, seperti tanjakan. Sebab, jalanan tidak selalu datar, kadang kamu akan menemui tanjakan yang memerlukan teknik khusus.

Berikut adalah langkah-langkah yang harus diperhatikan saat menghadapi tanjakan:

  1. Jaga kecepatan stabil
    Kecepatan yang stabil adalah kunci utama saat menghadapi tanjakan. Pastikan motor melaju dengan kecepatan yang cukup dan cenderung meningkat saat mendekati tanjakan. Jika kecepatan motor terlalu rendah, kamu bisa jadi kesulitan  mendaki tanjakan dan motor berhenti di tengah jalan.

  2. Gunakan gigi persneling yang tepat
    Saat mendekati tanjakan, pastikan motor berada di gigi 3. Gigi 3 memberikan kombinasi yang baik antara kecepatan dan tenaga sehingga motor bisa mendaki tanjakan dengan lebih mudah.  Disarankan untuk tidak menggunakan gigi lebih tinggi karena motor tidak memiliki daya dorong yang cukup untuk mendaki dan bisa menyebabkan kendaraan kehilangan tenaga.

  3. Turunkan gigi saat kecepatan menurun
    Jika motor mulai kehilangan kecepatan saat menanjak, segera turunkan persneling ke gigi 2. Ini akan memberikan daya dorong yang lebih optimal sehingga memungkinkan motor melanjutkan pendakian dengan lebih lancar. Kamu akan merasakan bahwa motor sedikit meraung, tetapi ini normal karena gigi 2 memang dirancang untuk memberikan torsi lebih besar.

  4. Oper ke gigi 1 jika diperlukan
    Jika gigi 2 masih terasa kurang kuat untuk mendaki, segera pindahkan ke gigi 1. Gigi 1 memberikan torsi maksimal sehingga motor bisa mendaki tanjakan yang sangat curam sekalipun.  Namun, berhati-hatilah agar tidak salah mengoper ke gigi netral, karena jika ini terjadi, motor bisa mundur dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

3. Hindari mengganti gigi persneling ke lebih tinggi saat di tengah tanjakan

ilustrasi motor kopling (gomotogeek.com)

Salah satu hal penting yang perlu dihindari saat mengendarai motor kopling di tanjakan adalah mengganti gigi persneling ke gigi ke lebih besar. Meskipun motor berada pada kecepatan tinggi, mengoper ke gigi yang lebih tinggi bisa mengurangi daya dorong motor secara drastis. Hal ini bisa membuat motor kehilangan tenaga, menyebabkan mesin mati, dan membahayakan keselamatan.

Jika motor tiba-tiba berhenti di tengah tanjakan akan sangat sulit untuk memulai lagi, terutama di jalan yang curam. Oleh karena itu, pastikan kamu tetap berada di gigi yang tepat dan jangan terburu-buru untuk menaikan gigi sebelum tanjakan selesai, ya. 

4. Teknik berkendara di turunan

ilustrasi mengendarai motor kopling di tikungan (motorcycle.com)

Setelah berhasil melalui tanjakan, kamu juga perlu menguasai teknik berkendara di turunan. Turunan sering kali dianggap lebih mudah dibandingkan tanjakan, tetapi tetap memerlukan perhatian dan teknik khusus agar kamu bisa melaluinya dengan aman. 

Nah, berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:

  1. Waspada akan lingkungan sekitar
    Turunan biasanya memiliki potensi bahaya yang berbeda dibandingkan tanjakan. Perhatikan adanya gang atau kendaraan yang keluar masuk dari samping, terutama di turunan yang panjang. Selalu waspada dan pastikan kamu siap untuk melakukan manuver jika diperlukan.

  2. Gunakan engine brake
    Untuk membantu pengereman, gunakan engine brake dengan memanfaatkan gigi persneling. Engine brake akan membantu mengurangi kecepatan tanpa harus mengandalkan rem terus-menerus, yang bisa menyebabkan rem panas dan kehilangan daya cengkram.

  3. Gunakan gigi 3 untuk kenyamanan
    Gigi 3 umumnya memberikan kenyamanan saat menuruni jalan. Dengan begitu, kecepatan motor akan tetap stabil, dan kamu tidak perlu terlalu khawatir motor akan melaju terlalu cepat. Di samping itu, gigi 3 juga memberikan keseimbangan yang baik antara kecepatan dan kontrol sehingga kamu bisa merasa lebih aman saat menuruni turunan.

  4. Trik menghemat bahan bakar di turunan
    Jika turunan benar-benar sepi dan mengenal jalan dengan baik, kamu bisa menarik tuas kopling untuk membuat mesin loss. Ini akan menghemat bahan bakar karena motor tidak lagi terhubung langsung dengan mesin.

    Namun, kamu harus sangat hati-hati karena dengan menarik tuas kopling, motor akan melaju lebih cepat tanpa beban putaran mesin.  Hal itu bisa berbahaya jika tidak dikendalikan dengan baik.

Cara mengendarai motor kopling di tanjakan dan turunan memang membutuhkan latihan, kesabaran, dan pengalaman. Ingatlah untuk selalu berhati-hati, waspada, dan menjaga kecepatan yang sesuai dengan kondisi jalan, ya.

Penulis: Muhammad Raffash Putra Wibiksana

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Reno Alvin
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us