Berhenti di Tanjakan Naik Motor Matic, Pakai Rem Depan atau Belakang?
![Berhenti di Tanjakan Naik Motor Matic, Pakai Rem Depan atau Belakang?](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2021/06/maria-teneva-i9sv0g3tf94-unsplash-c7fe1251c93598a70660252abff6771b-8b6326c976103e77c3ef4fe94d532d47_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Melahap tanjakan terjal ataupun turunan curam naik motor matic memang perlu perhatian khusus. Soalnya, berbeda dari motor yang menggunakan kopling seperti motor bebek atau sport, motor matic tidak memiliki engine brake yang bisa membantu di turunan.
"Setiap pengendara wajib memahami teknik berkendara yang tepat agar mampu menghadapi berbagai kontur dan kondisi jalan. Hal ini sangat membantu kita untuk dapat tetap fokus dalam berkendara agar selamat sampai tujuan dan berkendara pun menjadi menyenangkan," kata Johanes Lucky, Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM).
Nah, berikut ini tips dari AHM untuk melewati jalan tanjakan dan turunan dengan motor matic:
1. Cek dahulu kondisi motor yang akan dipakai
Yang pertama, kamu harus melakukan pemeriksaan pada kendaraan yang digunakan. Mulai dari bahan bakar, rantai, ban, oli, rem, dan perangkat lainnya.
Hal itu bertujuan unutk menjaga performa kendaraan, sekaligus mengurangi potensi terjadinya insiden dari faktor kendaraan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Moge Matic di Indonesia, Harga dan Spesifikasi
2. Cek rute yang akan dilewati
Kamu bisa mengatur jadwal dan rute perjalanan untuk menghemat jarak, waktu, tenaga, serta menghindari kemacetan.
Pastikan juga kamu sudah mengetahui rute atau kondisi jalan yang akan dilewati, agar dapat mengantisipasi berbagai macam jalur yang dihadapi.
3. Mengambil ancang-ancang saat masuk ke jalur menanjak
Editor’s picks
Saat akan memasuki jalan menanjak, sebaiknya kamu mengambil jarak yang cukup agar akselerasi sepeda motor bisa melewati tanjakan. Lalu jangan lupa turunkan kecepatan secara bertahap ketika mendekati puncak/jalan datar.
Sebelum memasuki jalan menanjak, manfaatkan akselerasi atau momentum dengan menambah gas jauh sebelum jalan menanjak dengan memperhatikan kondisi jalan, kurangi kecepatan ketika mendekati ujung tanjakan dengan tetap memperhatikan kecepatan saat menanjak sebelumnya guna mencegah terlepasnya roda depan ketika mencapai ujung tanjakan.
4. Kurangi kecepatan sebelum memasuki turunan
Lain lagi saat akan memasuki jalan menurun, sebaiknya kamu mengurangi kecepatan motor jauh sebelum memasuki turunan dengan menurunkan tuas gas dan mempertahankan kecepatan motor dengan rem depan atau belakang.
Bila dirasakan pengereman kurang optimal, berhentilah atau menepi sejenak ketika melewati jalan turunan dengan rute yang panjang untuk mendinginkan rem depan/belakang.
5. Postur tubuh saat berkendara
Kamu harus memposisikan badan condong ke depan saat berkendara di jalur tanjakan, tujuannya agar roda depan mendapatkan grip yang kuat terhadap permukaan jalan.
Sedangkan saat berkendara di jalur turunan, posisikan postur badan condong ke belakang.
6. Berhenti di tanjakan
Ketika kamu musti berhenti di tanjakan, komposisi rem belakang sebaiknya lebih besar yang berguna untuk menahan gaya dorong kendaraan ke belakang.
Hindari posisi di belakang kendaraan berukuran besar, seperti truk dan bus namun bila terpaksa harus berada di belakang kendaraan besar ambilah posisi di sebelah kiri atau mengambil posisi paling aman di belakangnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Matic Baru di Bawah Rp 200 Juta