Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Begini Cara Mengecek Kondisi Busi Motor

ilustrasi Busi (flickr.com/Rachel Dawson)

Jakarta, IDN Times - Bagian penting di motor yang harus selalu diperhatikan adalah busi. Sebab, meski bentuknya kecil, peran busi sangat vital. Jika busi bermasalah, kinerja mesin tidak akan optimal. 

Bahkan banyak kasus motor mendadak mogok karena businya bermasalah. Karena itu sangat penting merawat busi. Nah, berikut beberapa cara mengecek kondisi busi motormu. 

1. Cek menggunakan alat tester busi

amazon.com

Salah satu cara untuk mengecek busi motor bisa menggunakan alat tester busi motor. Alat ini dilengkapi dengan bohlam kecil yang akan menyala, apabila menerima tegangan listrik dari busi motor.

Alat tester busi motor ini mudah ditemukan di e-commerce mulai dari Rp58 ribu. Keuntungan dari menggunakan alat tester busi ini adalah lebih menghemat waktu dan cara lebih aman untuk mengetes busi motor.

2. Cek dengan melihat tampilan busi

Car From Japan

Pemilik motor bisa memerhatikan warna di ujung isolator busi dekat elektroda. Idealnya, isolator berwarna cokelat muda. Ini menunjukkan bahwa mesin dan sistem bahan bakar beroperasi dengan baik.

Ujung isolator yang tampak basah dan berwarna cokelat tua merupakan indikasi bahwa lebih banyak bahan bakar yang masuk ke ruang silinder.

Isolator berwarna putih pucat bisa menunjukkan lebih banyak udara dari pada bahan bakar. Ini menyebabkan silinder terlalu panas.

Kerusakan pada busi, seperti isolator atau elektroda yang terkelupas dapat menunjukkan adanya partikel asing atau endapan di ruang  bakar.

Penyebab lain dari kerusakan pada busi juga bisa jadi karena penggunaan torsi  yang salah atau busi terjatuh ke permukaan yang keras sebelum pemasangan.

3. Melihat kilometer motor

flickr.com/Adrian Black

Selain dengan inspeksi visual, kebutuhan untuk mengganti busi dapat dilakukan berdasarkan jumlah kilometer yang sudah ditempuh motor.

Busi motor biasanya disarankan diganti di 6.000 kilometer. Busi motor yang aus membuat elektroda jadi lebih membulat dan meningkatkan jarak gap busi. Semakin besar jaraknya maka semakin besar pula tegangan yang dibutuhkan untuk menimbulkan percikan api.

Ini bisa merusak beberapa komponen sistem pengapian seperti rotor, tutup distributor, kabel pengapian, hingga koil pengapian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Bayu Nur Seto
3+
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us