Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Efek Sering Gonta-ganti BBM, Bikin Motor Jadi Bingung!

Ilustrasi tangki motor (deltalube.com)
Intinya sih...
  • Terlalu sering mengganti jenis BBM bikin mesin motor 'bingung' dan pembakaran tidak optimal.
  • BBM dengan nilai oktan berbeda bisa membuat pembakaran tidak stabil, menurunkan tenaga, dan merusak komponen mesin.
  • Mencampur BBM dengan karakteristik berbeda bisa menyebabkan endapan karbon yang merugikan performa dan umur mesin.

Kalau kamu sering gonta-ganti jenis BBM dan berpikir motormu akan baik-baik saja, kamu mungkin keliru. Sebab, terlalu sering menggonta-ganti jenis BBM --seperti hari ini mengisi Pertalite, besok Pertamax, lalu besoknya lagi mencampur Pertalite dengan Pertamax-- akan membuat mesin motormu bingung.

Meski motor bisa tetap hidup dan jalan, kebiasaan ini sebenarnya bisa bikin mesin ‘bingung’ dalam jangka panjang. Apalagi jika kamu menggunakan BBM dengan nilai oktan yang berbeda-beda. Sebab, mesin motor dirancang untuk jenis bahan bakar tertentu, dan menggantinya secara acak bisa menyebabkan pembakaran yang tidak optimal hingga berujung kerusakan komponen.

1. Pembakaran jadi tidak stabil dan tenaga terasa loyo

ilustrasi mesin motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mesin motor membutuhkan proses pembakaran yang ideal agar tenaganya maksimal. BBM dengan nilai oktan rendah seperti Pertalite cocok untuk motor dengan rasio kompresi rendah, sementara BBM seperti Pertamax lebih cocok untuk mesin dengan kompresi tinggi. Kalau kamu sering gonta-ganti dari Pertalite ke Pertamax dan sebaliknya, pembakaran bisa jadi tidak stabil karena mesin harus menyesuaikan karakter bahan bakar yang berbeda.

Akibatnya, tenaga motor bisa terasa menurun, akselerasi tidak responsif, bahkan bisa muncul gejala knocking atau ngelitik. Knocking ini terjadi saat pembakaran terjadi sebelum waktunya karena BBM tidak mampu menahan tekanan di dalam ruang bakar. Dalam jangka panjang, hal ini bisa merusak piston dan komponen internal lainnya.

2. Endapan karbon dan kerak bisa menumpuk

Ilustasi tangki motor (wahanahonda.com)

Setiap jenis BBM punya kandungan zat aditif yang berbeda, termasuk pembersih dan pelumas mesin. Ketika kamu sering mencampur BBM dengan karakteristik berbeda, endapan sisa pembakaran bisa lebih mudah terbentuk dan menempel di ruang bakar. Ini bisa menimbulkan kerak di kepala silinder, klep, atau injektor (pada motor injeksi).

Endapan karbon ini bukan hanya bikin performa turun, tapi juga bisa bikin mesin lebih boros dan susah hidup saat pagi hari. Bahkan, dalam jangka panjang, kamu bisa mengeluarkan biaya tambahan untuk membersihkan ruang bakar atau servis besar. 

 

3. Sistem injeksi dan ECU bisa terganggu

ilusrasi motor mogok (pexels.com/Gijs Coolen)

Pada motor-motor keluaran baru yang menggunakan sistem injeksi, Electronic Control Unit (ECU) bertugas membaca komposisi udara dan bahan bakar untuk mengatur pembakaran yang efisien. Nah, kalau kamu sering gonta-ganti BBM dengan nilai oktan berbeda, ECU butuh waktu untuk menyesuaikan. Akibatnya, rasio campuran bahan bakar dan udara bisa terganggu, sehingga konsumsi BBM jadi tidak efisien atau tarikan gas terasa berat.

Beberapa motor memang punya ECU yang cukup canggih untuk menyesuaikan otomatis. Tapi tetap saja, kebiasaan ini bisa mempercepat ausnya injektor dan sensor di dalam sistem bahan bakar. Hasil akhirnya? Kamu bisa merasakan motor jadi lebih boros dan kurang bertenaga, padahal baru isi BBM full tank.

So, memilih satu jenis BBM yang sesuai dengan spesifikasi motor dan konsisten menggunakannya akan jauh lebih baik bagi performa dan umur mesin. Jadi, dari pada sering mencoba-coba, lebih baik tentukan BBM yang pas untuk motormu dan tetap setia. Mesin senang, kantong pun aman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us