Gak Pernah Ganti Oli Shockbreaker Motor, Ini Risikonya!

Perawatan kendaraan itu penting. Tapi gak semua biker rajin merawat motor mereka. Kalau pun dirawat, biasanya ada bagian yang kerap diabaikan, salah satunya adalah shockbreaker. Padahal bagian satu ini sangat menunjang kenyamanan saat berkendara.
Salah satu tanda kurangnya perhatian terhadap shockbreaker adalah olinya yang gak pernah diganti. Coba deh, kapan terakhir kali kamu mengganti oli shockbreaker motormu? Pasti lupa atua malah gak pernah. Padahal oli shockbreaker yang tidak pernah diganti bisa berdampak buruk.
1. Kerusakan pada suspensi memengaruhi kenyamanan

Oli shockbreaker berfungsi untuk melumasi dan menjaga komponen di dalam sistem suspensi agar bekerja dengan lancar. Ketika oli ini sudah lama tidak diganti, kualitas pelumasnya menurun. Akibatnya, gesekan antar komponen meningkat sehingga suspensi mulai aus dan rusak.
Hal ini membuat kenyamanan berkendara menurun drastis, terutama di jalan yang tidak rata atau berlubang. Kamu mungkin merasa getaran dan goncangan yang tak biasa saat melaju di jalan raya. Kondisi ini tidak hanya mengurangi kenyamanan, tapi juga dapat mempercepat kerusakan komponen lain seperti per tapak ban dan sistem kemudi.
Jadi, jangan anggap remeh pentingnya perawatan oli shockbreaker untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan perjalananmu!
2. Jarak tempuh dan penurunan performa

Salah satu indikasi bahwa oli shockbreaker perlu diganti adalah perubahan performa kendaraan setelah menempuh jarak tertentu. Misalnya, setelah menempuh jarak sekitar 20.000 hingga 30.000 km, performa shockbreaker bisa mulai menurun jika oli tidak pernah diganti.
Pada jarak tempuh tersebut, oli yang sudah kotor dan menurun kualitasnya tidak mampu lagi menyerap guncangan secara efektif. Hasilnya, sistem suspensi kehilangan kemampuannya dalam meredam benturan, sehingga kendaraan terasa lebih "keras" saat melaju. Untuk kendaraan yang digunakan dalam perjalanan jauh atau sering melintasi jalanan tidak rata, kondisi ini tentu saja akan semakin cepat menimbulkan kerusakan.
Jadi, penting untuk rutin mengecek dan mengganti oli shockbreaker agar setiap kilometer yang kamu tempuh tetap memberikan performa optimal dan menghindari risiko kerusakan yang lebih parah.
3. Biaya perbaikan dan penggantian lumayan mahal

Selain menurunnya kenyamanan dan performa, dampak jangka panjang dari oli shockbreaker yang tidak diganti adalah meningkatnya biaya perbaikan. Awalnya, kamu mungkin merasa hemat dengan tidak mengganti oli secara berkala. Namun, seiring waktu, kerusakan pada sistem suspensi bisa memicu kerusakan komponen lainnya yang membutuhkan perbaikan besar.
Misalnya, biaya penggantian shockbreaker yang rusak bisa mencapai jutaan rupiah. Di bengkel resmi atau bengkel spesialis, harga penggantian oli shockbreaker sendiri berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta tergantung jenis kendaraan dan tingkat kerusakan. Jika kerusakan sudah merambat ke komponen lain, biaya perbaikan bisa melonjak bahkan lebih tinggi lagi.
Oleh karena itu, investasi kecil untuk perawatan rutin sebenarnya jauh lebih ekonomis dibandingkan harus merogoh kocek lebih dalam untuk perbaikan besar di kemudian hari.