5 Fakta Spedagi, Sepeda Bambu Brand Lokal asal Temanggung

Sempat dipakai gowes oleh Presiden Jokowi, lho

Masih ingat ketika Presiden Jokowi mengayuh sepeda bersama PM Australia? Siapa sangka sepeda yang dipakainya itu buatan tanah air, lho. Yap, sepeda bambu tersebut berasal dari desa kecil di Temanggung dengan label Spedagi.

Bambu memang sejak lama telah digunakan sebagai bahan pembuatan rumah di desa. Meski terlihat sederhana, namun jangan meremehkan harga sepedanya, ya. Bisa mencapai jutaan, lho. Istimewanya lagi, Spedagi sudah menembus pasar internasional. Daripada penasaran, simak fakta Spedagi berikut ini, yuk!

1. Dibuat di Temanggung 

5 Fakta Spedagi, Sepeda Bambu Brand Lokal asal Temanggungpotret sepeda bambu Spedagi (instagram.com/spedagibamboobike)

Sebuah karya yang membanggakan tak harus berasal dari kota besar. Seperti sepeda yang terbuat dari bambu dengan brand Spedagi. Singgih Susilo Kartono adalah orang yang merancang Spedagi yang merupakan kepanjangan dari Sepeda Pagi. Laki-laki yang tinggal di sebuah desa kecil Temanggung, Jawa Tengah ini sukses membawa harum nama Indonesia hingga ke luar negeri.

Lewat karyanya yang membanggakan ini, Singgih ingin mengajak masyarakat untuk hidup selaras dengan alam sekitar. Pencetus gerakan revitalisasi desa ini sangat jeli melihat peluang dan potensi yang ada dengan memanfaatkan ketersediaan bambu melimpah di desanya.

2. Konsep sepeda bambu 

5 Fakta Spedagi, Sepeda Bambu Brand Lokal asal Temanggungpotret sepeda bambu Spedagi (instagram.com/spedagibamboobike)

Melansir situs Spedagi, semua bermula dari kegiatan bersepeda yang rutin dilakukan Singgih untuk menjaga kesehatan. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini tertarik untuk membuat desain sepeda setelah melihat sepeda bambu karya Craig Calfee dari USA.
 
Dari situlah tercetus ide Singgih untuk mengembangkan desain sepeda bambu. Ini sangat menantang, dimana sepeda ini dibuat dengan metoda kerajinan tangan dan merupakan produk ramah lingkungan. Apalagi pohon bambu di wilayahnya juga cukup berlimpah. Bambu dipilih karena menyerap getaran terbaik dibanding material besi, aluminium bahkan serat karbon, sehingga nyaman dikendarai.

3. Terbuat dari bambu petung 

5 Fakta Spedagi, Sepeda Bambu Brand Lokal asal Temanggungpotret sepeda bambu Spedagi (instagram.com/spedagibamboobike)

Mengutip situs resmi Spedagi, sepeda bambu Spedagi mulai dikembangkan pada tahun 2013. Jenis bambu yang dipilih adalah bambu Petung lokal yang sudah cukup usianya. Selain kuat, bambu petung yang memiliki diameter besar dan dinding tebal ini bisa membuat batang rangka sepeda dengan ukuran seragam.
 
Rangka bambu itu disambung dengan logam dan resin. Seluruh pekerjaan pembuatan sepeda dikerjakan oleh tangan-tangan terampil artisan tenaga lokal di desanya. Paduan tersebut menghasilkan desain frame sepeda yang kuat, nyaman, sekaligus estetik.

Baca Juga: TOMPS.id, Mengintip Aplikasi Digital Karya Anak Bangsa

4. Dipakai gowes Presiden Jokowi dan PM Australia 

5 Fakta Spedagi, Sepeda Bambu Brand Lokal asal TemanggungPresiden Jokowi dan PM Australia gowes bareng dengan Spedagi (instagram.com/spedagibamboobike)

Mengutip RRI, pada 6 Juni 2022 terlihat Presiden Joko Widodo mengajak Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese bersepeda keliling kompleks Istana Kepresidenan Bogor sebelum melakukan pertemuan bilateral. Tampak Albanese terkesan dengan sepeda bambu yang menurutnya unik tersebut.

Ini bukan kali pertama Jokowi menaiki Spedagi, mengutip akun Instagram @spedagijapan, sebelumnya Jokowi sudah pernah menggowes Spedagi pada beberapa acara di Jakarta. Varian yang digunakannya kala itu adalah Spedagi Gowesmulyo (joy bike) yang dirancang untuk perkotaan dengan jarak pendek. Sepeda ini nyaman dinikmati karena ramping dan ringan.

5. Karyanya telah diekspor ke mancanegara  

5 Fakta Spedagi, Sepeda Bambu Brand Lokal asal Temanggungpotret Singgih di Kick Andy Show (instagram.com/spedagibamboobike)

Sepeda bambu Spedagi tersedia dalam beberapa pilihan desain yang dirancang untuk penggunaan berbagai fungsi. Harganya mulai dari Rp3,5 juta untuk kerangka saja, belum termasuk roda dan aksesoris lain. Produknya diburu oleh konsumen lintas benua, lho. Mulai dari Asia, Amerika hingga Eropa.

Sejumlah penghargaan internasional berhasil diraih Spedagi. Diantaranya Bronze Award dalam Design for Asia Awards pada 2017 di Hong Kong. Spedagi juga memenangi Gold Award Good Design Jepang 2018. Sepeda bambu ini juga sudah menjalani serangkaian uji coba, seperti Japan Vehicle Inspection Association (JVIA), dan uji kendara di Indonesia melewati Jakarta-Madiun sejauh 750 km tanpa kerusakan.

Spedagi bukan hanya sekedar sebuah sepeda, tapi juga memiliki nilai seni yang tinggi. Apakah fakta Spedagi di atas sudah membuatmu tertarik untuk membelinya? Pencinta gowes wajib mencoba sepeda ini tentunya, ya.

Baca Juga: Mobil Listrik Karya Anak Bangsa Bakal Dipakai di Bandara dan G20 Bali 

Malika Nabilla Larasati Photo Verified Writer Malika Nabilla Larasati

Senang dengan berita unik dan menarik? Jadilah penulis!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya