WOW! Ada Becak Listrik di Pameran Otomotif GIIAS 2019 Medan

Butuh biaya Rp30 juta untuk membangun becak listrik

Medan, IDN Times - Indonesia terus menggalakan pengembangan kendaraan listrik. PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara pun tak ketinggalan dengan mengembangkan becak listrik berkolaborasi dengan Universitas HKBP Nommensen untuk menciptakan prototipe becak listrik.

Penampakan becak listrik bisa dilihat langsung masyarakat Sumut dan sekitarnya di ajang pameran otomotif terbesar se-Asia Tenggara, Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2019 yang digelar di Hotel Santika Premier Dyandra, Medan, pada 23-27 Oktober 2019.

1. Bentor sudah jadi icon di Sumatera Utara

WOW! Ada Becak Listrik di Pameran Otomotif GIIAS 2019 Medanakun Instagram @andikvermansah

Sebelum ini, PLN memang gencar melakukan kerja sama untuk melakukan pengembangan kendaraan listrik dengan beberapa universitas, baik itu mobil atau motor. Namun, baru kali ini mereka melakukan kerja sama dengan Universitas HKBP Nommensen untuk menciptakan becak listrik masa depan.

Hal itu dipilih lantaran, di Medan becak motor (bentor) sudah jadi kendaraan yang sering dijadikan alternatif untuk mobilitas masyarakat. Sangat lumrah meliat ibu-ibu belanja ke pasar hingga anak sekolah menggunakan becak bermesin tersebut.

Tak pelak, bentor sudah menjadi icon di Medan, lebih luas Sumut. Bahkan, kendaraan dengan bahan bakar minyak tersebut seolah jadi pengantar turis asing maupun lokal pelesiran di wilayah Sumut.

Baca Juga: Di Ajang GIIAS Medan, Edy Rahmayadi Sebut Sumut Ingin Punya Pabrik

2. Becak listrik dikembangkan sebagai sarana untuk memperkenalkan kendaraan listrik pada masyarakat

WOW! Ada Becak Listrik di Pameran Otomotif GIIAS 2019 MedanIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Agar tak memiliki ketergantungan terhadap energi fosil, Tim Pengembang Fakultas Teknik Universitas HKBP Nommensen berinisiatif untuk melakukan pembaharuan pada becak dengan menggunakan mesin yang ramah lingkungan. Menurut salah satu tim pengembang, Rohancen Barus, becak listrik dikembangkan utamanya untuk mengedukasi masyarakat.

"Jadi becak listrik ini untuk mensosialisasikan ke masyarakat mengenai kendaraan listrik. Dengan becak listrik ini, masyarakat bisa lebih paham menggunakan kendaraan ini nantinya. Kalau kendaraan bermotor saja masyarakat kurang penasaran. Jadi tujuan utamanya untuk memperkenalkan kendaraan listrik," kata Rohancen kepada awak media.

3. Butuh biaya Rp30 juta untuk melakukan pengembangan terhadap becak listrik

WOW! Ada Becak Listrik di Pameran Otomotif GIIAS 2019 MedanIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Pihaknya pun mengakui terus melakukan pengembangan terhadap prototipe yang untuk pertama kali dipamerkan di GIIAS ini. Oleh sebab itu, ia dan tim kini tengah mencoba teknologi solar panel agar suplai baterai lebih efisien. Apalagi, becak tersebut butuh pengisian baterai dalam waktu empat jam untuk setiap perjalanan 60 km.

"Oleh karena itu, kita jadi tak perlu ngecharge baterai lagi. Karena kan kalau di cas pakai listrik jadi kelamaan," ujar Rohancen.

Sementara, budget yang harus dihabiskan selama pengembangan becak listrik prototipe ini memang cukup besar, karena sudah memakan biaya Rp30 juta. Namun, Rohancen mengaku timnya tak masalah karena sudah dibantu oleh PLN untuk melakukan pengembangan becak milik timnya itu.

Baca Juga: GIIAS Terakhir Tahun Ini Digelar Medan, Ini Deretan Keseruannya

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya