Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Akselerasi Motor Matik Gak Seagresif Motor Manual?

Ilustrasi naik motor (Unsplash/Rowan Freeman)
Ilustrasi naik motor (Unsplash/Rowan Freeman)
Intinya sih...
  • Motor matik menggunakan transmisi CVT yang membuat akselerasi lebih halus dan praktis di jalanan macet.
  • Motor manual menggunakan transmisi konvensional dengan gigi percepatan, memberikan akselerasi spontan dan kontrol penuh terhadap tenaga mesin.
  • Pengalaman pengendara juga memengaruhi akselerasi, motor matik lebih ramah untuk pemula, sedangkan motor manual lebih digemari oleh pengendara berpengalaman.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Buat kamu yang sering berganti-ganti kendaraan, pasti terasa jelas kalau akselerasi motor matik berbeda dengan motor manual. Tarikan motor matik cenderung lebih halus, sementara motor manual terasa lebih responsif sejak gigi pertama masuk. Perbedaan ini bukan sekadar soal rasa, melainkan hasil dari teknologi sistem transmisi yang digunakan oleh masing-masing jenis motor.

Motor matik populer karena kemudahan penggunaannya. Tinggal gas tanpa perlu oper gigi, membuatnya praktis untuk berkendara di jalanan macet. Sebaliknya, motor manual lebih banyak digemari oleh mereka yang mencari tenaga spontan dan kontrol penuh terhadap mesin. Lalu, apa yang membuat akselerasi keduanya berbeda?

1. Transmisi CVT di motor matik

ilustrasi tampilan CVT motor matik (dok. Suzuki)
ilustrasi tampilan CVT motor matik (dok. Suzuki)

Motor matik menggunakan sistem transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) yang bekerja dengan mekanisme pulley dan belt. Sistem ini membuat perpindahan rasio gigi berlangsung otomatis dan halus. Karena tidak ada hentakan perpindahan gigi, akselerasi motor matik terasa lebih linear.

Namun, efek sampingnya adalah tarikan awal biasanya terasa lebih lambat dibanding motor manual. CVT butuh waktu untuk menyesuaikan putaran mesin dan kecepatan. Meski begitu, keunggulannya ada pada kenyamanan: pengendara tidak perlu repot memindahkan gigi, dan mesin tetap terasa stabil di berbagai kondisi jalan.

2. Peran kopling dan gigi pada motor manual

ilustrasi mengendarai motor manual (unsplash.com/Lentya Permata Sari Arya Pati)
ilustrasi mengendarai motor manual (unsplash.com/Lentya Permata Sari Arya Pati)

Berbeda dengan matik, motor manual menggunakan transmisi konvensional dengan gigi percepatan. Ketika pengendara menekan kopling dan memasukkan gigi rendah, tenaga mesin langsung disalurkan ke roda dengan hentakan yang lebih kuat. Inilah sebabnya akselerasi motor manual terasa lebih responsif, terutama di tarikan awal.

Kelebihan lainnya, motor manual memungkinkan pengendara memilih gigi sesuai kebutuhan. Misalnya, gigi rendah untuk tanjakan atau beban berat, dan gigi tinggi untuk melaju kencang di jalan raya. Kontrol penuh terhadap tenaga ini membuat motor manual lebih cocok untuk kecepatan tinggi maupun medan menantang.

3. Faktor pengalaman berkendara

ilustrasi touring naik motor (pexels.com/Zaur Takhgiriev)
ilustrasi touring naik motor (pexels.com/Zaur Takhgiriev)

Selain sistem transmisi, perbedaan akselerasi juga dipengaruhi oleh pengalaman pengendara. Motor manual membutuhkan keterampilan dalam mengatur kopling dan gigi agar akselerasi optimal. Pengendara yang belum terbiasa bisa saja merasakan hentakan yang kasar atau tarikan yang kurang maksimal.

Sementara itu, motor matik menawarkan konsistensi. Siapapun yang mengendarainya akan merasakan tarikan yang sama karena semua diatur oleh sistem CVT. Inilah alasan motor matik lebih ramah untuk pemula, sedangkan motor manual lebih digemari oleh pengendara berpengalaman yang suka “bermain” dengan tenaga mesin.

So, perbedaan akselerasi motor matik dan manual terletak pada teknologi transmisinya. CVT pada motor matik membuat tarikan lebih halus dan praktis, sementara transmisi gigi pada motor manual memberikan akselerasi spontan dan kontrol penuh. Pilihan antara matik dan manual kembali pada kebutuhan: apakah kamu mencari kepraktisan untuk mobilitas harian atau respons cepat untuk performa maksimal. Yang jelas, memahami perbedaan ini bisa membantu kamu menentukan motor yang paling sesuai dengan gaya berkendara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

4 Rekomendasi Tempat Sewa Mobil Listrik Bandung

17 Sep 2025, 16:45 WIBAutomotive