Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Banyak Biker Menonaktifkan Rem CBS Motor Mereka?

Mengetes akselerasi Honda ADV 160 (Dok. AHM)
Mengetes akselerasi Honda ADV 160 (Dok. AHM)

Banyak motor keluaran baru, terutama skutik, kini dibekali fitur Combi Brake System (CBS). Sistem ini dibuat agar rem belakang ikut menekan rem depan saat tuas kiri ditarik, sehingga pengereman lebih seimbang dan motor tidak mudah selip. Di atas kertas, CBS memang meningkatkan keamanan, terutama bagi pengendara pemula yang belum terbiasa membagi porsi pengereman secara tepat.

Namun menariknya, tidak sedikit biker Honda justru memilih menonaktifkan CBS di motornya. Keputusan ini tentu menimbulkan pertanyaan, mengapa fitur keselamatan yang sudah disediakan pabrikan malah dilepas? Untuk memahami fenomena ini, perlu dilihat dari kebiasaan berkendara, kebutuhan pengguna, hingga budaya modifikasi yang berkembang di Indonesia.

1. Kurang leluasa mengatur gaya pengereman sendiri

Honda ADV 160 enteng diajak manuver (Dok. AHM)
Honda ADV 160 enteng diajak manuver (Dok. AHM)

Alasan paling umum adalah rasa kurang nyaman saat mengerem. Banyak rider merasa CBS membatasi kontrol karena saat mereka ingin menggunakan rem belakang saja—misalnya saat merayap di kemacetan atau bermanuver pelan—rem depan tetap ikut bekerja. Pada situasi tertentu, terutama di jalan licin atau saat menikung, hal ini dapat terasa kurang natural.

Pengendara berpengalaman biasanya sudah memiliki preferensi distribusi pengereman sendiri, sehingga mereka ingin rem depan dan belakang bekerja terpisah agar sensasi berkendara lebih presisi. Dengan menonaktifkan CBS, biker merasa motor lebih responsif terhadap input yang mereka inginkan.

2. Kebiasaan modifikasi dan penggunaan di luar kota

Posisi berkendara Honda ADV 160 lebih rendah dari ADV 150 (Dok. AHM)
Posisi berkendara Honda ADV 160 lebih rendah dari ADV 150 (Dok. AHM)

Banyak pemilik motor Honda melakukan modifikasi kaki-kaki, seperti mengganti kaliper, master rem, selang, hingga ukuran ban. CBS kadang dianggap mengganggu setelan rem baru atau membuat hasil modifikasi tidak bekerja optimal. Pada pengguna touring, motor trail berbasis skutik, atau mereka yang sering melewati jalanan tanah, CBS juga dinilai kurang cocok.

Saat off-road ringan, beberapa biker lebih membutuhkan kontrol penuh pada rem belakang agar tidak kehilangan traksi. Karena alasan itulah, sebagian bengkel modifikasi menawarkan jasa menonaktifkan CBS sebagai bagian dari paket peningkatan handling. Bagi mereka, fungsi rem yang dapat dikustomisasi dianggap lebih sesuai dengan kebutuhan perjalanan.

3. Risiko keselamatan dan konsekuensi teknis

Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)
Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)

Meski banyak yang melakukannya, menonaktifkan CBS bukan tanpa risiko. Sistem pengereman yang sudah dirancang pabrikan bisa kehilangan keseimbangan jika diubah sembarangan. Jika prosesnya tidak dilakukan teknisi berpengalaman, rem bisa terasa terlalu pakem, tidak rata, atau justru kurang menggigit.

Selain itu, mematikan CBS dapat berdampak pada klaim garansi karena dianggap modifikasi komponen vital. Yang lebih penting, pengendara pemula atau pengguna harian mungkin kehilangan keuntungan keamanan yang diberikan CBS, terutama saat panik braking di kecepatan tinggi. Karena itu, keputusan ini harus dipikirkan matang-matang, termasuk mempertimbangkan kondisi jalan dan kebiasaan berkendara sehari-hari.

Pada akhirnya, alasan menonaktifkan CBS sangat bergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing biker. Ada yang merasa lebih bebas mengontrol motor, ada yang menyesuaikannya dengan modifikasi, dan ada pula yang sekadar mengikuti tren. Namun tetap penting untuk memahami konsekuensinya, menjaga keselamatan, serta memastikan perubahan dilakukan secara benar dan bertanggung jawab.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Fakta Unik: Mobil dengan Sunroof Lebih Panas, Tapi Ada Triknya Biar Am

23 Nov 2025, 12:05 WIBAutomotive