Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Belajar Motor Lebih Baik Pakai Motor Kopling?

Ilustrasi naik motor (Pexels/ Blaz Erzetic)
Ilustrasi naik motor (Pexels/ Blaz Erzetic)
Intinya sih...
  • Belajar motor gigi akan mengajarkan kemampuan teknis kendaraan
  • Koordinasi tubuh saat mengendarai motor gigi membuat refleks dan fokus lebih terlatih
  • Motor gigi lebih irit bahan bakar, ekonomis dalam jangka panjang, dan mempersiapkan untuk mengendarai berbagai jenis motor
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat pertama kali belajar naik motor, banyak orang cenderung memilih motor matik karena lebih praktis. Tinggal gas, motor langsung jalan tanpa perlu ribet oper gigi atau main kopling. Tapi sebenarnya, kalau kamu benar-benar ingin mahir mengendarai motor dan memahami dasar-dasarnya, belajar menggunakan motor gigi atau kopling jauh lebih disarankan.

Sebab, meski terkesan lebih rumit, motor gigi --terutama yang menggunakan kopling manual-- akan mengajarkan lebih banyak hal teknis seputar kendaraan. Kamu akan lebih paham bagaimana cara kerja mesin, kapan harus pindah gigi, dan bagaimana menyesuaikan kecepatan dengan kondisi jalan.

1. Melatih koordinasi dan kontrol motor dengan lebih lengkap

Ilustrasi setang motor (freepik)
Ilustrasi setang motor (freepik)

Mengendarai motor gigi memaksa kamu untuk mengaktifkan semua anggota tubuh. Tangan kiri memegang kopling, tangan kanan mengatur gas dan rem, kaki kiri untuk oper gigi, dan kaki kanan untuk rem belakang. Kesannya ribet, tapi justru ini yang membuat kamu terbiasa mengontrol motor secara menyeluruh. Kamu jadi lebih fokus, peka terhadap pergerakan motor, dan punya refleks yang lebih terlatih.

Koordinasi ini akan sangat membantu di berbagai situasi, misalnya saat jalanan menanjak, macet, atau menikung tajam. Dengan latihan yang cukup, kamu akan terbiasa membaca situasi jalan dan menyesuaikan kecepatan serta posisi gigi dengan lebih presisi. Ketika nanti kamu pindah ke motor matik, kamu akan merasa semuanya jadi lebih mudah karena sudah terbiasa mengendalikan motor yang lebih kompleks. 

2. Lebih hemat bahan bakar dan biaya perawatan

Ilustasi tangki motor (wahanahonda.com)
Ilustasi tangki motor (wahanahonda.com)

Motor gigi biasanya lebih irit bahan bakar karena kamu bisa menyesuaikan putaran mesin dengan kebutuhan jalan. Ketika motor digunakan dengan gigi dan kecepatan yang pas, pembakaran mesin akan lebih efisien. Selain itu, motor gigi tidak terlalu bergantung pada sistem transmisi otomatis seperti CVT di motor matik, yang cenderung lebih cepat aus dan mahal saat diperbaiki.

Buat kamu yang masih pelajar atau mahasiswa, motor gigi bisa jadi pilihan lebih ekonomis untuk jangka panjang. Kalau sudah terbiasa mengendarainya, kamu bisa lebih hemat dalam penggunaan BBM dan perawatan bulanan. Bahkan, beberapa tipe motor gigi juga memiliki harga beli yang lebih terjangkau dibanding motor matik baru.

3. Jadi lebih siap menghadapi semua jenis motor

ilustrasi berkendara Yamaha NMax (PT YIMM)
ilustrasi berkendara Yamaha NMax (PT YIMM)

Ketika kamu sudah bisa mengendarai motor gigi, kamu otomatis siap membawa motor apa saja. Entah itu motor matik, motor bebek, atau bahkan motor sport berkopling—semua bisa kamu kuasai karena dasarnya sudah kamu pelajari. Ini sangat berguna, apalagi kalau kamu punya rencana untuk bekerja sebagai kurir, ojek online, atau pengendara profesional.

Dengan modal bisa naik motor gigi, kamu juga jadi lebih percaya diri saat diminta meminjam motor teman atau keluarga yang berbeda jenis. Tidak kaget, tidak kagok. Kamu bisa langsung jalan tanpa harus beradaptasi terlalu lama.

So, belajar motor memang butuh proses, tapi kalau kamu ingin jadi pengendara yang handal dan siap di segala situasi, mulailah dengan motor gigi. Tantangan di awal akan terbayar dengan kemampuan yang lebih matang dan kontrol yang lebih baik saat berkendara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us