Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Motor Tanpa BPKB Sulit Terjual dengan Harga Tinggi?

Ilustrasi bpkb (pinterest.com)
Intinya sih...
  • Motor tanpa BPKB mengalami penurunan nilai jual yang signifikan
  • Calon pembeli khawatir akan masalah hukum, biaya tambahan, dan proses administrasi yang rumit
  • Tanpa BPKB, motor sulit dijadikan jaminan pinjaman, kehilangan nilai aset likuid, dan menyulitkan proses balik nama

Menjual motor bekas seharusnya menjadi cara cepat untuk mendapatkan uang tunai, terutama jika kondisi motor masih bagus. Namun, kondisi "mudah" itu bisa berubah jika motor tersebut tidak memiliki Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB).

Sebuah dokumen yang terlihat sederhana ini ternyata memiliki peran besar dalam menentukan nilai jual sebuah kendaraan. Tanpa BPKB, motor yang seharusnya laku dengan harga tinggi malah bisa terpuruk jauh di bawah ekspektasi.

Tidak adanya BPKB membuat calon pembeli akan berpikir dua sampai tiga kali untuk mengambil keputusan final. Mereka biasanya khawatir tentang legalitas motor, potensi masalah hukum, hingga proses administrasi yang lebih rumit. Jika kamu sedang berencana menjual motor tanpa BPKB, ada baiknya memahami alasan mengapa kendaraan seperti ini sulit terjual dengan harga tinggi.

1. Nilai jual menurun drastis

ilustrasi sepeda motor (pexels.com/Deybson Mallony)

Tanpa BPKB, nilai jual motor akan mengalami penurunan yang sangat signifikan. Calon pembeli umumnya enggan mengeluarkan banyak uang untuk kendaraan yang tidak memiliki bukti kepemilikan yang sah. Motor dengan kondisi ini tidak hanya lebih murah, tetapi juga sering dipandang sebagai barang yang tidak memiliki jaminan legalitas. Ketakutan akan risiko hukum serta potensi masalah di masa depan membuat banyak pembeli menawar harga dengan sangat rendah.

Tidak ada BPKB juga bisa diartikan pembeli perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk mengurus dokumen baru jika memungkinkan. Proses pengurusan BPKB baru pun tidaklah murah yang umumnya bakal memakan waktu serta tenaga. Biaya dan waktu yang dikeluarkan pembeli untuk mengurus legalitas kendaraan akan menambah faktor negatif dalam menentukan harga jual kendaraan tersebut.

2. Sulit mendapat kepercayaan pembeli

ilustrasi datang ke kantor leasing motor (freepik.com/prostooleh)

Kepercayaan adalah hal penting dalam transaksi jual beli, terutama untuk kendaraan. Motor tanpa BPKB cenderung sulit mendapatkan kepercayaan dari calon pembeli karena dokumen kepemilikan menjadi bukti bahwa kendaraan tersebut legal dan bebas dari masalah hukum. Tanpa adanya BPKB, pembeli khawatir bahwa motor tersebut mungkin saja hasil curian atau memiliki riwayat hukum yang bermasalah.

Banyak calon pembeli yang merasa tidak nyaman membeli motor tanpa BPKB karena khawatir akan terlibat dalam masalah hukum di kemudian hari. Mereka bisa menghadapi risiko besar, termasuk potensi penyitaan oleh pihak berwajib jika motor terbukti terlibat dalam masalah hukum pidana. Ini adalah faktor penting yang membuat pembeli berpikir dua kali, bahkan untuk sekadar melihat motor tersebut.

3. Tidak bisa dijadikan jaminan di leasing

Ilustrasi transaksi kendaraan (freepik.com/freepik)

Salah satu keuntungan memiliki BPKB adalah motor bisa dijadikan jaminan untuk pinjaman atau kredit di leasing. BPKB menjadi syarat utama untuk pengajuan pinjaman dengan jaminan kendaraan. Motor tanpa BPKB otomatis kehilangan potensi ini sehingga tidak memiliki nilai tambah bagi sebagian besar pembeli yang memerlukan kendaraan yang bisa dijaminkan. Banyak orang membeli motor dengan harapan kendaraan tersebut bisa menjadi aset likuid yang berguna di masa depan. Tanpa BPKB, motor tidak memiliki nilai tersebut sehingga mengurangi minat pembeli, terutama mereka yang berencana menggunakan motor sebagai jaminan.

4. Kesulitan dalam proses balik nama

Ilustrasi bpkb (x.com/klak)

Proses balik nama adalah hal penting ketika membeli motor bekas. Motor tanpa BPKB akan menyulitkan proses ini karena BPKB adalah dokumen utama yang diperlukan untuk mengurus balik nama kendaraan. Calon pembeli cenderung berpikir dua kali untuk membeli motor yang akan menyulitkan mereka dalam proses administrasi yang cukup krusial ini. Motor tanpa BPKB membuat banyak pembeli merasa tidak nyaman karena mereka harus mengurus berbagai dokumen tambahan yang memakan waktu, tenaga, dan biaya. Proses balik nama yang rumit membuat motor tanpa BPKB terasa seperti beban bagi calon pembeli, bukan aset.

5. Risiko terkait kepemilikan dan legalitas

Ilustrasi dokumen (freepik.com/freepik)

Alasan terakhir dan mungkin yang paling penting adalah risiko terkait legalitas. Tanpa BPKB, status kepemilikan motor menjadi tidak jelas. Ini bisa berpotensi membawa masalah hukum yang serius. Jika ternyata motor tersebut memiliki masalah, seperti menjadi barang bukti kasus tertentu atau terlibat dalam catatan kriminal, pembeli bisa saja menghadapi konsekuensi yang berat. Risiko hukum inilah yang membuat harga motor tanpa BPKB sulit melambung tinggi. Pembeli umumnya lebih memilih membayar lebih untuk kendaraan yang legal dan bebas dari masalah hukum daripada membeli motor yang bisa berujung pada masalah di kemudian hari.

Menjual motor tanpa BPKB memang bukan perkara mudah. Apalagi, jika kamu berharap mendapatkan keuntungan dari harga jual yang tinggi. Dengan berbagai risiko dan tantangan yang dihadapi, wajar jika banyak pembeli merasa ragu karena pada dasaranya motor tanpa BPKB adalah aset yang nilainya sulit dioptimalkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
Fahreza Murnanda
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us