Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berkendara di jalan tol (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi berkendara di jalan tol (pexels.com/Pixabay)

Intinya sih...

  • Perbedaan kecepatan sangat mencolok antara motor dan mobil, meningkatkan risiko tabrakan dari belakang.

  • Motor rentan terhadap bahaya angin dan turbulensi dari kendaraan besar, meningkatkan risiko oleng atau terjatuh.

  • Jalan tol tidak menyediakan jalur darurat yang aman untuk motor, berpotensi membahayakan pengendara motor dan kendaraan lain.

Bagi banyak pengendara motor di Indonesia, larangan masuk jalan tol mungkin terasa seperti diskriminasi. Apalagi saat macet panjang, melihat jalur tol yang kosong bisa menimbulkan rasa iri. Namun ada alasan yang kuat dan logis kenapa sepeda motor dilarang masuk ke jalan tol.
Jalan tol dirancang dengan karakteristik yang berbeda dibandingkan jalan biasa. Kecepatan kendaraan yang tinggi, jalur yang lurus dan panjang, serta minimnya persimpangan adalah kombinasi yang sangat mendukung efisiensi perjalanan mobil. Namun, bagi sepeda motor, kondisi ini justru menjadi ancaman serius.
Nah, berikut beberapa alasan kenapa sepeda motor gak boleh masuk ke jalan tol.

1. Perbedaan kecepatan sangat mencolok

ilustrasi kehabisan bensin di jalan tol (pexels.com/Erik Mclean)

Motor dan mobil punya batas kecepatan dan stabilitas yang berbeda. Mobil bisa melaju stabil di kecepatan 100 km/jam, sementara motor, apalagi yang kecil, cenderung tidak stabil di kecepatan tinggi. Saat motor masuk tol dan melaju lambat, risiko tertabrak dari belakang oleh kendaraan yang lebih cepat jadi sangat tinggi.

2. Rentan terhadap bahaya angin dan turbulensi

ilustrasi kehabisan bensin di jalan tol (pexels.com/Franco Garcia)

Motor lebih ringan dan terbuka, sehingga sangat rentan terhadap terpaan angin dari kendaraan besar seperti bus dan truk trailer. Saat disalip oleh kendaraan besar dengan kecepatan tinggi, motor bisa oleng atau bahkan terjatuh karena efek hisapan atau dorongan angin yang kuat. Ini sangat membahayakan baik bagi pengendara motor maupun kendaraan lain.

3. Tidak ada jalur darurat yang aman untuk motor

Ilustrasi jalan tol di Tokyo, Jepang. (unsplash.com/Nopparuj Lamaikul)

Jalan tol tidak menyediakan jalur khusus untuk motor seperti di jalan biasa. Jika motor mengalami mogok atau darurat, mereka tidak punya ruang aman untuk menepi. Hal ini sangat membahayakan, karena kendaraan lain yang melaju cepat bisa tidak sempat menghindar.

4. Gak hanya berlaku di Indonesia

Motor listrik Tyranno (indomobilemotor.co.id)

Larangan sepeda motor masuk ke jalan tol gak hanya berlaku di Indonesia. Banyak negara lain juga menerapkan larangan serupa demi keselamatan pengendara motor. Beberapa tol tertentu di Indonesia yang mengizinkan motor, seperti tol Bali Mandara atau tol Suramadu, telah dilengkapi dengan jalur motor terpisah yang didesain khusus agar tetap aman.

5. Menjaga kelancaran arus lalu lintas

ilustrasi Jalan Tol (Pixabay.com/alexanderjungmann)

Selain faktor keselamatan, keberadaan sepeda motor di tol juga berpotensi mengganggu kelancaran lalu lintas. Manuver mendadak atau pergerakan yang lebih lambat bisa menyebabkan perlambatan mendadak bagi kendaraan lain. Ini bisa memicu kecelakaan beruntun atau menurunkan efisiensi tol itu sendiri.

So, meski terkesan tidak adil, larangan sepeda motor masuk jalan tol sebenarnya dibuat untuk melindungi pengendara motor sendiri dan menjaga keamanan seluruh pengguna jalan. Dalam jangka panjang, solusi seperti tol motor atau jalur terpisah bisa menjadi alternatif, tetapi sampai saat itu tiba, lebih baik kita ikuti aturan demi keselamatan bersama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team