Kenapa Suara Mesin Motor Jadi Kasar, Padahal Rutin Servis?

- Oli mesin kehilangan kualitas karena penggunaan motor di kondisi lalu lintas padat atau cuaca ekstrem, mengakibatkan suara mesin kasar dan performa menurun.
- Rantai keteng atau timing chain yang aus dapat menyebabkan bunyi berisik dari dalam mesin, kerusakan ini tidak selalu terdeteksi saat servis rutin.
- Busi kotor atau aus, serta setelan klep yang tidak sesuai standar juga dapat membuat suara mesin berubah menjadi kasar dan memengaruhi performa mesin secara keseluruhan.
Buat sebagian orang, suara mesin motor itu ibarat nyawa dari kendaraan. Ketika suara yang biasanya halus tiba-tiba berubah jadi kasar, rasa khawatir langsung muncul. Apalagi kalau motor selalu ikut jadwal servis rutin di bengkel resmi. Pasti ada rasa heran, kenapa masalah tetap muncul padahal semua prosedur perawatan sudah dijalankan.
Suara mesin yang kasar bisa jadi tanda ada masalah tersembunyi yang gak terdeteksi saat servis biasa. Banyak faktor yang berpengaruh, mulai dari kualitas oli, kebiasaan berkendara, sampai kondisi komponen internal. Kadang, masalah kecil yang dibiarkan bisa berkembang jadi kerusakan yang lebih serius.
Nah, biar lebih paham, berikut beberapa alasan kenapa suara mesin motor bisa berubah meski servis teratur.
1. Oli mesin sudah kehilangan kualitas

Meski jadwal servis rutin diikuti, ada kemungkinan oli mesin sudah kehilangan kualitas sebelum waktunya diganti. Ini biasanya terjadi kalau motor sering dipakai di kondisi lalu lintas padat atau cuaca ekstrem. Oli yang terkontaminasi kotoran dan panas berlebih bisa kehilangan kemampuan melumasi dengan baik. Akibatnya, gesekan antar komponen meningkat dan suara mesin terdengar lebih kasar.
Oli yang sudah menurun kualitasnya juga cenderung lebih encer atau justru mengental. Keduanya sama-sama membuat aliran pelumasan gak optimal. Kalau dibiarkan, bukan cuma suara yang berubah, tapi performa mesin pun ikut menurun. Makanya, penting banget untuk mengecek kondisi oli secara berkala, bukan hanya mengandalkan jadwal servis.
2. Komponen rantai keteng atau timing chain mengalami aus

Rantai keteng atau timing chain berfungsi menjaga sinkronisasi gerakan piston dan katup. Saat komponen ini mulai aus, ketegangannya berkurang dan menimbulkan bunyi berisik dari dalam mesin. Servis rutin biasanya fokus ke ganti oli, cek rem, dan pembersihan, sehingga kerusakan di bagian ini kadang gak langsung terdeteksi. Apalagi ausnya rantai keteng bisa terjadi secara bertahap.
Bunyi yang dihasilkan rantai keteng aus biasanya terdengar seperti gesekan logam atau ketukan halus. Kalau dibiarkan, kerusakan bisa meluas ke gear atau tensioner. Perbaikannya tentu akan memakan biaya lebih besar. Jadi, kalau mulai ada suara aneh dari area mesin, sebaiknya segera periksa sebelum masalah jadi parah.
3. Busi atau sistem pengapian bermasalah

Busi yang kotor atau mulai aus bisa mengganggu pembakaran di ruang mesin. Hasilnya, suara mesin terdengar kasar dan getarannya lebih terasa. Meski busi biasanya diganti sesuai jadwal servis, kualitas bahan bakar dan kebiasaan berkendara bisa mempercepat penurunan kinerjanya. Bahan bakar dengan kadar oktan rendah juga bisa meninggalkan kerak di ujung busi.
Masalah di sistem pengapian bukan cuma soal busi, tapi juga koil dan CDI. Kalau salah satu komponen ini lemah, percikan api yang dihasilkan jadi gak konsisten. Ini membuat pembakaran gak sempurna, sehingga mesin terasa berat dan kasar. Mengecek kondisi pengapian secara menyeluruh bisa mencegah kerusakan yang lebih serius.
4. Setelan klep tidak sesuai

Klep yang terlalu rapat atau longgar bisa membuat suara mesin berubah. Saat setelan klep melenceng dari standar, proses masuknya campuran udara dan bahan bakar terganggu. Akibatnya, mesin gak bekerja optimal dan muncul suara ketukan halus yang makin jelas saat mesin panas. Servis rutin kadang gak selalu meliputi penyetelan klep, kecuali ada permintaan khusus.
Jika setelan klep dibiarkan tidak sesuai, lama-lama bisa memengaruhi performa mesin secara keseluruhan. Tarikan jadi lebih berat dan konsumsi bahan bakar meningkat. Penyetelan klep secara berkala membantu menjaga suara mesin tetap halus dan respons gas lebih stabil. Ini salah satu perawatan yang sering terlewat, padahal efeknya cukup besar.
Suara mesin yang kasar bukan selalu berarti motor mengalami kerusakan besar, tapi jelas jadi sinyal yang gak boleh diabaikan. Setiap komponen punya peran penting menjaga kinerja mesin tetap optimal. Dengan perawatan yang tepat dan pemeriksaan detail di luar servis rutin, risiko kerusakan bisa ditekan seminimal mungkin.