Ini Keuntungan Naik Transportasi Publik Dibandingkan Naik Sepeda Motor

- Lebih hemat biaya dan waktu dalam jangka panjangKalau dihitung-hitung, biaya harian naik motor di Jakarta cukup tinggi. Totalnya bisa lebih dari Rp30.000–Rp50.000 per hari. Sementara naik TransJakarta cukup bayar Rp3.500 untuk satu perjalanan jauh, MRT juga hanya Rp5.000–10.000 tergantung jarak, dan KRL pun terjangkau.
- Tidak perlu stres hadapi macet dan cuaca ekstremNaik motor di Jakarta memang gesit, tapi kamu harus siap berjibaku dengan panas menyengat, hujan deras, debu, dan asap knalpot. Dengan transportasi publik, kamu bisa duduk, dengar musik, baca buku, atau istir
Jakarta dikenal sebagai kota yang super padat. Macetnya bisa berjam-jam, bikin banyak orang jadi tua di jalanan. Tapi, meski kemacetan menggila, tetap aja lebih banyak orang memilih menggunakan kendaraan pribadi, seperti sepeda motor. Padahal, pilihan transportasi publik sudah begitu beragam, seperti MRT, LRT, TransJakarta, KRL, dan JakLingko.
Selain lebih bebas stres karena macet, menggunakan transportasi publik juga lebih menguntungkan. Nah, berikut beberapa keuntungan yang akan kamu dapatkan saat beralih dari sepeda motor atau mobil ke transportasi publik.
1. Lebih hemat biaya dan waktu dalam jangka panjang

Kalau dihitung-hitung, biaya harian naik motor di Jakarta sebenarnya cukup tinggi. Mulai dari beli bensin yang makin mahal, servis rutin, ganti oli, parkir, sampai risiko mogok atau ban bocor yang mengganggu aktivitas. Belum lagi jika terkena tilang karena pelanggaran jalur atau dokumen mati. Totalnya bisa lebih dari Rp30.000–Rp50.000 per hari.
Sementara naik TransJakarta cukup bayar Rp3.500 untuk satu perjalanan jauh, MRT juga hanya Rp5.000–10.000 tergantung jarak, dan KRL pun terjangkau. Transportasi publik juga makin terintegrasi, jadi kamu bisa pindah moda tanpa harus membayar banyak. Dalam jangka panjang, kamu bisa hemat jutaan rupiah setiap bulan.
2. Tidak perlu stres hadapi macet dan cuaca ekstrem

Naik motor di Jakarta memang gesit, tapi kamu harus siap berjibaku dengan panas menyengat, hujan deras, debu, dan asap knalpot. Belum lagi stres karena nyaris diserempet atau terjebak di jalur lambat tanpa bisa bergerak. Setiap hari harus ‘berperang’ di jalan, dan ini berdampak ke kesehatan fisik dan mental.
Dengan transportasi publik, kamu bisa duduk, dengar musik, baca buku, atau istirahat sejenak sebelum sampai tujuan. Kamu tidak perlu khawatir soal helm basah, jaket kotor, atau bau matahari. Pikiran lebih tenang, energi lebih utuh, dan kamu sampai tujuan dalam keadaan segar.
3. Lebih aman dari risiko kecelakaan

Pengendara motor merupakan salah satu kelompok paling rentan dalam kecelakaan lalu lintas. Data dari Korlantas Polri menunjukkan bahwa sepeda motor menyumbang lebih dari 70% kasus kecelakaan di jalan. Dengan naik transportasi publik, kamu menghindari risiko terjatuh, terserempet, atau mengalami cedera serius karena benturan.
Transportasi umum yang dikelola baik juga memiliki SOP keselamatan dan diawasi oleh operator profesional, menjadikan perjalananmu jauh lebih aman dan terkontrol.
4. lebih sehat karena sering jalan kaki

Naik transportasi publik juga bisa memperbaiki gaya hidup. Kamu jadi lebih terjadwal karena harus menyesuaikan dengan waktu keberangkatan bus atau kereta, lebih terbiasa berjalan kaki, dan tidak lagi terjebak dalam kebiasaan "ngebut buru-buru." Selain itu, kamu punya lebih banyak waktu untuk membaca, bekerja dari HP, atau sekadar menikmati waktu sendiri.
Gaya hidup seperti ini mendekatkanmu pada ritme kota modern: efisien, sadar lingkungan, dan terhubung satu sama lain melalui sistem mobilitas bersama. Selain itu, dengan menggunakan transportasi publik, kamu juga turut berperan mengurangi polusi udara kota Jakarta yang sudah begitu tinggi. Yuk, mulai lebih perduli terhadap lingkungan dengan beralih ke transportasi publik!