Sebelum tenar dengan skuter matik dan sportbike-nya, Yamaha zaman bahuela lebih populer sebagai salah satu pabrikan penghasil motor bebek 2-tak tangguh (bersaing dengan Suzuki). Punya desain eye-catching, dan terutama akselerasi mantap, tidak heran jika moped 2-tak Yamaha digemari muda-mudi dekade 90-an hingga awal 2000-an.
Inilah daftar motor bebek 2-tak Yamaha yang sempat populer di Tanah Air, sebelum akhirnya digerus regulasi 4-tak.
Ini merupakan salah satu motor yang sangat beken di dekade 1990-an, meski masih mengusung mesin 2-tak. Kala itu, Yamaha Alfa begitu mudah ditemukan di jalan raya.
Diproduksi pertama kali sekitar tahun 1988, Yamaha membekali Alfa dengan mesin 2-tak, kapasitas 102,1cc, single cylinder. Rem depan dan belakang mengusung tromol, sedangkan sistem starter sudah menggunakan kick dan elektrik.
Dirilis perdana pada tahun 1992, selain di Indonesia, kuda besi ini juga diluncurkan di pasar Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Yamaha Force 1 sangat digemari remaja di era itu, karena membawa desain bodi yang konon katanya semi-sporty.
Namun, pada tahun 1994, pabrikan memutuskan untuk mengganti merek Force 1 menjadi F1Z. Langkah ini dilakukan dalam rangka membendung laju Suzuki Tornado GS yang kala itu memang sedang laris-larisnya.
Pertama kali diluncurkan sekitar tahun 1997, Yamaha F1ZR kala itu sudah didukung dengan kopling manual. Sayangnya, kopling motor ini masih semi-otomatis, yang membuat banyak orang menyebutnya sebagai 'kopling banci'.
Terlepas dari itu, sepeda motor ini merupakan salah satu moped favorit remaja di dekade 1990-an hingga awal milenium ketiga. Mengusung desain yang stylish, dengan beberapa sudut lancip, serta penggunaan velg model racing (rilisan tahun 2000), F1ZR diklaim membuat pengendaranya lebih kece.
Dihadirkan untuk meneruskan kesuksesan Yamaha Alfa, motor ini ternyata tidak terlalu populer di kalangan konsumen. Pasalnya, di saat yang bersamaan, pabrikan juga merilis Yamaha F1Z dan Yamaha Force 1 yang lebih laku.
Sebenarnya, spesifikasi Yamaha Sigma cukup lumayan. Motor ini sudah dibekali dengan disc brake double piston, knalpot full chrome, panel speedometer yang lebih meriah, dan mesin berkapasitas 102,1cc.
Banyak yang bilang, V80 adalah nenek moyang moped Yamaha era sekarang. Diproduksi antara tahun 1982 sampai 1986, Yamaha menghadirkan V80 untuk bertarung di kelas underbone.
Di bagian dapur pacu, pabrikan berlogo garputala membekali motor ini dengan mesin tipe 2-tak, silinder tunggal, kapasitas 79cc, yang diklaim sanggup menembus power 6,7 HP pada 7.000 rpm. Semua tenaga tersebut dikirim via sistem transmisi manual tiga percepatan.
Jika Suzuki punya RC100 Sprinter, maka Yamaha memiliki Champ di segmen moped ayago. Dirilis perdana pada akhir 1989, Yamaha Champ membawa desain dan mesin mirip varian Alfa. Sayangnya, meski cukup laku di pasaran, pabrikan malah menghentikan produksi motor ini pada tahun 1994.
Saat ini, meski sudah tidak beredar, namun moped Yamaha 2-tak masih banyak diburu, terutama oleh para kolektor. Itu membuat harga sepeda motor ini bisa melonjak tinggi.