Jakarta, IDN Times - Harga bekas skuter matic atau skutik biasanya terjun bebas. Bahkan ada yang harga bekasnya menyusut hingga 50 persen dari harga baru padahal baru dipakai beberapa tahun.
Bisa jadi jatuhnya harga skutik bekas karena begitu mudahnya membeli skutik secara kredit. Dengan uang muka Rp1 juta misalnya kamu sudah bisa membawa pulang skutik baru.
Tapi gak semua skutik bekas jatuh nilai jualnya. Ada beberapa yang harga bekasnya justru stabil banget. Nah, berikut tiga di antaranya.
Skuter matik ini dirilis Yamaha pada tahun 2002 untuk pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Skutik ini dirilis sebelum Mio muncul di pasaran.
Yamaha Nouvo sebenarnya hadir untuk konsumen pria yang membutuhkan motor yang praktis. Sayangnya, penjualan Nouvo anjlok karena skutik kala itu belum terkenal.
Anehnya, Nouvo justru diburu pecinta roda dua padahal produksinya sudah berhenti. Desain yang enak dan mudah dimodifikasi jadi salah satu alasan kenapa produk bekas Nouvo ini kembali laris di pasaran.
Kymco Jetmatic Trend 125 merupakan salah satu produk Jetmatic yang pernah menghebohkan dunia otomotif roda dua Indonesia di awal era 2000-an.
Skutik ini pertama kali dirilis pada awal tahun 2000. Saat itu, Jetmatic Trend terbukti sebagai motor tangguh dengan melakukan tes Jakarta-Bali non-stop selama 100 jam dan berhasil mencatat rekor MURI.
Jika dilihat spesifikasinya, Trend 125 memiliki desain yang aerodinamis sehingga hambatan udara jadi lebih kecil. Mengintip isi bagasinya ternyata luas banget loh, bisa menampung helm, tas, handphone atau jaket.
Dua kali mencatat rekor MURI, kala itu Kymco membekali Jetmatic ini dengan mesin tipe 4-stroke SOHC, berkapasitas 124,6cc yang dimana ini adalah mesin terbaru di awal tahun 2000-an.
Dengan mesin ini, Trend 125 mampu memuntahkan tenaga maksimal 9,6 ps pada putaran 7.500 rpm.
Suzuki Skywave memulai debut pada tahun 2007. Namun, sama halnya dengan Spin, usia Skywave juga hanya bertahan hingga 2011, meski masih dirilis di Filipina.
Secara tampilan, Skywave sebenarnya hadir dengan desain yang eye catching. Lekukan tajam mendominasi skuter ini, yang mengesankan aura sporty. Sementara, dapur pacu cukup bertenaga dengan mesin 124cc, SOHC, 4-stroke, silinder tunggal.
Sayangnya, meski mengusung sejumlah fitur lebih keren dibandingkan para kompetitor, seperti box air filter ekstra besar dan bagasi luas, Skywave gagal menarik minat konsumen. Alhasil, skuter ini harus berhenti produksi setelah hanya melenggang empat tahun.