QJMotor Bicara Soal Kemungkinan Rilis Motor Listrik di Indonesia
- QJMotor, merek motor China, masih mempelajari pasar kendaraan listrik di Indonesia sebelum terjun ke dalamnya.
- Mereka belum menutup kemungkinan untuk masuk ke pasar kendaraan listrik Tanah Air, tapi masih fokus pada mesin konvensional.
- QJMotor telah merilis empat model motor di Indonesia dan sedang membangun pabrik di Deltamas, Cikarang, Jawa Barat untuk memperkuat daya saing di pasar lokal.
Jakarta, IDN Times - QJMotor, merek motor China yang baru masuk ke Indonesia, tak mau buru-buru ikut nimbrung di pasar kendaraan listrik Tanah Air. Mereka masih memantau dan mempelajari pasar kendaraan listrik di Indonesia.
"Kami di China juga ada motor listrik. Cuma kami melihat bahwa kami masih mempelajari untuk motor listrik," kata VP Branding and Marketing Communication PT QJMotor Industry Indonesia, Budi Kurniawan di Jakarta Selatan, Selasa (25/3/2025).
1. Fokus di mesin konvensional
Budi menambahkan, QJMotor tak menutup kemungkinan bakal terjun ke pasar kendaraan listrik Tanah Air. Namun, langkah itu tak akan terjadi dalam waktu dekat.
"Apakah nanti ke depannya akan coba bikin atau coba datangkan, itu masih belum bisa kami jawab. Cuma kalaupun iya, tidak dalam waktu dekat, masih fokus ICE (Internal Combustion Engine)," jelas dia.
2. Motor yang dijual QJMotor
Saat ini ada empat model motor QJMotor yang dirilis di Indonesia, yakni Fort 250, SRV 600V, SRV 250 AMT, dan SRK 800 RR. Motor-motor itu memiliki segmentasi berbeda-beda, mulai dari matic bongsor, cruiser, hingga sport fairing.
QJMotor juga mempertegas posisinya di Tanah Air. Mereka sedang membangun pabrik di Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. Pabrik itu tak hanya mempercepat produksi dan distribusi, tetapi memperkuat daya saing di pasar lokal serta membuka peluang ekonomi lebih besar.
3. Model pertama yang diproduksi
Untuk tahap awal, pabrik QJMotor akan memproduksi model-model motor mereka yang saat ini sudah hadir di Tanah Air.
"Keempat model itu kemungkinan akan kami coba semuanya (CKD/Completely Knocked Down), sekarang semuanya masih CBU (Completely Built Up) China," jelas pria ramah ini.
