Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Per CVT? Berikut Fungsinya pada Motor Matic

ilustrasi CVT motor matik (louis.eu)
ilustrasi CVT motor matik (louis.eu)

Motor matik jadi jenis kendaraan pilihan masyarakat Indonesia berkat kemudahan pengoperasiannya. Salah satu komponen kunci yang memungkinkan motor matic bekerja secara otomatis adalah CVT atau Continuously Variable Transmission. 

Nah, di dalam sistem CVT, terdapat komponen penting yang disebut per CVT. Letak komponen motor tersebut di dalam komponen puli belakang CVT.

Lantas, apa itu per CVT? Untuk mengetahui jawaban selengkapnya, simak artikel dari IDN Times berikut ini, ya.

1. Apa itu per CVT?

ilustrasi komponen dalam CVT, termasuk per CVT (dok. Suzuki Indonesia)
ilustrasi komponen dalam CVT, termasuk per CVT (dok. Suzuki Indonesia)

Per CVT atau pegas CVT adalah komponen besar pada motor matik yang mengatur perbandingan gigi dan kerenggangan puli belakang. Fungsi dari per CVT untuk mendorong pully saat terjadi gaya sentrifugal sehingga dapat mendukung performa CVT.

Gaya sentrifugal ini muncul ketika puli berputar dengan kecepatan tinggi. Jadi, dengan per CVT, pengendara motor matic tidak perlu menggunakan perpindahan gigi.

Selain itu, per CVT juga berperan dalam mengatur perbandingan gigi secara terus-menerus. Misal, saat motor melaju dengan kecepatan rendah, per CVT akan menekan puli sehingga diameter efektif puli jadi lebih kecil. Hal ini menghasilkan torsi yang besar untuk memaksimalkan akselerasi.

Sebaliknya, saat motor melaju dengan kecepatan tinggi, per CVT akan meregang sehingga diameter efektif puli menjadi lebih besar. Hal ini menghasilkan putaran mesin yang lebih tinggi untuk mencapai kecepatan maksimal.

Dapat disimpulkan bahwa per CVT memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem motor matik. Saat terjadi kerusakan, hal itu dapat memengaruhi perpindahan gigi secara otomatis dan dapat menyebabkan kecelakaan.

Mengingat fungsinya yang krusial, kamu harus rajin melakukan perawatan CVT rutin setiap jarak 8.000-10.000 km, termasuk komponen per CVT. Selain itu, perhatikan pula tanda-tanda per CVT mulai mengalami kerusakan, ya. 

2. Tanda-tanda per CVT mulai rusak

ilustrasi servis CVT Vespa matic (instagram.com/fasagarage)
ilustrasi servis CVT Vespa matic (instagram.com/fasagarage)

Per CVT pada motor matik merupakan komponen vital yang bekerja tanpa henti untuk menggerakkan puli. Seiring berjalannya waktu, per CVT bisa mengalami keausan dan kerusakan yang jika tidak segera diatasi akan mengganggu kenyamanan berkendara.

Berikut ini adalah tanda-tanda yang harus dikenali saat per CVT mulai bermasalah sehingga kamu bisa mencegah kerusakan lebih lanjut.

  • Terdapat suara berdengung yang keras
    Suara dengung yang keras dari boks CVT bisa menjadi tanda kerusakan pada gigi transmisi saling beradu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh bearing ratio yang sudah oblak atau goyang karena usia pemakaian. 

    Jika kamu jarang mengganti oli transmisi atau terjadi kebocoran, hal ini juga bisa memperparah kerusakan. Saat mendengar suara ini, jangan tunda untuk segera membawa motor ke bengkel resmi. Pasalnya, per CVT yang dibiarkan rusak bisa menyebabkan kerusakan pada komponen lain dalam sistem transmisi.

  • V-belt sudah kaku dan akan getas
    V-belt adalah komponen yang terbuat dari bahan karet. Seiring berjalannya waktu, v-belt bisa mengeras atau getas akibat suhu tinggi yang dihasilkan dari rotasi cepat. Jika v-belt sudah mulai mengeras, kamu akan melihat retakan kecil yang kalau dibiarkan bisa menyebabkan bagian tersebut putus, lho.

  • Akselerasi motor jadi loyo
    Pernah merasakan motor tersendat saat berakselerasi di jalanan? Jika iya, bisa jadi itu adalah tanda awal kerusakan pada sistem CVT. Biasanya, gejala ini muncul bahkan saat motor berada pada putaran RPM rendah. 

    Kondisi ini seringkali disebabkan oleh permukaan mangkuk kopling yang tidak rata sehingga membuat daya cengkram kampas kopling sentrifugal tidak optimal. Solusinya, kamu perlu mengganti mangkuk kopling dan kampas kopling dengan yang baru agar performa motor kembali optimal.

  • Terjadi kerusakan pada roller
    Salah satu penyebab utama kerusakan per CVT adalah roller yang sudah aus, tetapi didiamkan dan tidak diganti. Padahal roller memiliki peran penting dalam memberikan tekanan pada rumah roller atau puli sehingga memungkinkan puli bergerak.

    Jika roller sudah aus, kamu akan merasakan getaran yang lebih keras dan mendengar suara gemeretak dari dalam CVT, terutama saat motor berhenti dan mulai berakselerasi. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya rutin mengganti roller sesuai dengan rekomendasi bengkel, setiap 20.000 hingga 24.000 km, ya.

  • Rumah roller ikutan penyok dan rusak
    Selain roller, rumah roller juga bisa mengalami kerusakan, seperti penyok. Hal ini menyebabkan pembatas antar roller tergerus. Akibatnya, roller tidak dapat menekan puli dengan baik dan hanya berputar di jalur roller tanpa bisa terlempar lebih jauh. 

    Masalah ini sering terjadi pada motor matik yang sering membawa beban berat atau sering melewati jalanan menanjak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan mengganti rumah roller yang penyok agar CVT bisa kembali bekerja dengan normal. 

Demikian pembahasan apa itu per CVT dari IDN Times. Saat kamu membutuhkan informasi seputar otomotif lainnya, bisa langsung cek IDN Times, ya.

Penulis: Muhammad Raffash Putra Wibiksana

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Reno Alvin
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us