Bolehkah Campur Minyak Rem Motor yang Berbeda?
Ilustrasi minyak rem pada motor (flickr.com/big-ash-b)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Agar keamanan dan kenyamanan berkendara motor tetap terjaga, sistem pengereman pada motor tentu harus selalu diperhatikan dengan seksama. Komponen satu ini sangat berguna untuk menjaga pengendara tetap aman saat berkendara. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan pada rem motor adalah minyak rem.
Kualitas minyak rem juga perlu dipertimbangkan dengan baik agar performa pengereman pada motor bisa tetap optimal. Banyak yang beranggapan minyak rem motor bisa dicampur dengan minyak rem motor dari pabrikan atau kualitas yang berbeda karena dianggap memiliki fungsi yang sama saja. Sehingga muncul banyak pertanyaan bolehkah mencampur minyak rem dengan minyak rem lain yang kualitas hingga pabrikannya berbeda? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak informasi selengkapnya di bawah ini, yuk!
1. Kemampuan titik didih minyak rem jadi tak diketahui
Ilustrasi minyak rem motor (youtube.com/The Chemist)Mencampur minyak rem, terutama dengan DOT yang berbeda, tidak direkomendasikan oleh beberapa pakar. DOT atau Department of Transport adalah penilaian komponen kendaraan bermotor yang biasa tercantum pada minyak rem. Minyak rem sendiri tergolong menjadi 3, yakni minyak rem DOT 3, minyak rem DOT 4, dan minyak rem DOT 5.
Setiap DOT memiliki titik didih yang berbeda. Sehingga jika kamu mencampurkan minyak rem dengan DOT yang berbeda, titik didih pada minyak rem menjadi tak diketahui.
Baca Juga: Penyebab Rem Motor Matic Mendadak Blong di Jalan Menurun
2. Performa pengereman menurun
Ilustrasi rem motor (IDN Times/Fadhliansyah)Mencampur minyak rem dengan spesifikasi yang berbeda juga dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas pengereman pada motor sehingga jadi kurang optimal seperti biasa. Selain titik didihnya tak diketahui, mencampur minyak rem juga dianggap dapat menurunkan kualitas performa pengereman, terutama jika minyak rem dicampur dengan minyak rem yang DOT-nya lebih rendah.
Editor’s picks
Baca Juga: 3 Tanda Kampas Rem Mulai Menipis, Awas Rem Blong!
3. Sulit mengidentifikasi kebocoran minyak rem
Ilustrasi pengisian minyak rem pada motor (youtube.com/Delboy's Garage)Selain nilai DOT yang berbeda, minyak rem juga biasanya memiliki warna yang berbeda. Sebenarnya fungsi warna pada minyak rem ini hanya sebagai pemberi ‘identitas’ saja. Sehingga mencampur minyak rem yang berbeda warna sebetulnya tidak akan memberikan dampak yang signifikan. Namun, warna dalam minyak rem ini bagi sebagian orang digunakan sebagai penanda jika terjadi kebocoran minyak rem.
Mencampur minyak rem dengan warna yang berbeda akan menyulitkan pengguna motor untuk mengidentifikasi jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran minyak rem, karena warnanya sudah tercampur.
Kesimpulannya apakah diperbolehkan untuk mencampur minyak rem? Jawabannya, sebaiknya tidak. Hal ini agar performa minyak rem untuk menunjang pengereman pada motor menjadi tak terganggu.
Mencampur minyak rem dengan nilai DOT yang sama masih bisa diperbolehkan, karena mencampur minyak rem dengan nilai DOT sama tak akan berpengaruh pada titik didihnya, karena DOT yang sama akan memiliki titik didih yang sama pula. Sedangkan mencampur minyak rem dengan warna yang berbeda sifatnya opsional, hal ini karena tidak akan berpengaruh pada kualitas pengereman namun akan menyulitkan untuk mengidentifikasi jika terjadi kebocoran pada minyak rem karena warnanya sudah kadung tercampur.
Sehingga demi keamanan dan kenyamanan untukmu dan motor kesayanganmu, usahakan agar selalu menggunakan minyak rem dengan nilai DOT atau warna yang sama guna menghindari permasalahan yang mungkin akan timbul di kemudian hari.
Demi kebaikan motormu sendiri, selalu pilih bengkel yang kredibilitasnya terjamin untuk mempercayakan kualitas rem pada motor yang kamu gunakan agar motor tak memunculkan permasalahan-permasalahan lain akibat salah penanganan pada motor.
Penulis: Syahrial Maulana Sudarto
Topik:
Berita Terkini Lainnya
