Produsen Motor Listrik Asal China Bidik Pasar Indonesia

Penjualan kendaraan bermotor tembus 6 juta di 2023

Jakarta, IDN Times - Sepeda motor listrik asal China, Sunra optimistis bisa mengambil peluang pasar Indonesia untuk mengembangkan dan meningkatkan pengguna motor listrik di Tanah Air. Hal ini didukung dengan pembangunan pabrik di Indonesia.

Chairman Sunra Group, Zhang Chongshun mengatakan, sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar dan perkembangan ekonomi yang baik, Indonesia memiliki peran penting di Kawasan ASEAN untuk pasar motor listrik.

"Ditambah dengan komitmen pemerintah terkait net zero emission (NZE) pada 2060, pihaknya sangat optimis mengambil peluang di pasar Indonesia," jelasnya, Senin (27/5/2024).

1. Motor listrik dibuat sesuai kebutuhan masyarakat

Produsen Motor Listrik Asal China Bidik Pasar Indonesiailustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Ia menjelaskan, Sunra sangat mengedepankan pengembangan produk berbasis penelitian dan memiliki 11 tipe kendaraan berteknologi tinggi seperti Dream, Legend, Future, K5, K6, Q5, M3, QA 12.0, Hepburn, Moon dan Aurora.

"Dengan kekuatan baterai mulai dari 600W hingga 8000W untuk memenuhi beragam kebutuhan dan selera konsumen Indonesia," jelasnya.

2. Tingkatkan kekuatan kompetitif industri motor listrik

Produsen Motor Listrik Asal China Bidik Pasar IndonesiaEkosistem Motor Listrik Honda (Dok. AHM)

Sunra berkomitmen memfasilitasi kebutuhan dan gaya hidup individu perkotaan yang memiliki mobilitas tinggi dengan cara yang efektif dan ramah lingkungan dan berharap dapat memberi kontribusi signifikan kepada cita-cita pemerintah.

"Sunra ingin meningkatkan kekuatan kompetitif komprehensif secara efektif, serta menjamin layanan purna jual di Indonesia dan menjaga ketersediaan suku cadang," tegasnya.

Baca Juga: Tesla Tunda Investasi Mobil Listrik di Indonesia, Ini Penyebabnya 

3. Data AIS, penjualan kendaraan roda dua capai 6 juta di 2023

Produsen Motor Listrik Asal China Bidik Pasar Indonesiailustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AIS) penjualan kendaraan roda dua di Indonesia mencapai 6 juta lebih sepanjang tahun 2023 lalu, naik 19,44 persen dibandingkan tahun 2022.

Melihat tren pengguna kendaraan roda dua ini bisa sangat membantu mengurangi CO2 dengan pengalihan penggunaan ke e-bike.

Namun, upaya mempopulerkan penggunaan motor listrik masih menghadapi beberapa tantangan. Baik motor maupun mobil listrik memiliki biaya awal yang lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sebagian besar motor listrik harganya lebih dari Rp25 juta, sementara sebagian besar sepeda motor konvensional yang dijual di Indonesia saat ini dibanderol kurang dari Rp20 juta.

Baca Juga: China Bakal Kuasai Sepertiga Pasar Mobil Listrik Dunia pada 2030

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya