Kantor Worldcoin di Jalan Rawalumbu di Bekasi. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Sebenarnya, Worldcoin adalah satu dari empat produk dari ekosistem digital bernama World yang diciptakan oleh perusahaan Tools for Humanity (TFH). World memiliki empat produk utama, yaitu World ID, World App, Worldcoin, dan World Chain.
Tujuan World adalah untuk menciptakan sistem identitas global berbasis biometrik, dalam hal ini iris mata setiap orang. Dengan demikian, sistem World dapat mengetahui bahwa pemilik Worldcoin adalah benar-benar manusia, bukan hasil AI maupun bot.
Cara kerja World App dan Worldcoin
Cara kerja ekosistem World adalah setiap orang melakukan verifikasi dengan memindai iris matanya menggunakan alat berbentuk bola yang disebut Orb. Lalu, Orb akan mengubah hasil pindaian iris mata setiap orang menjadi kode identifikasi khusus yang unik.
Kode tersebut kemudian diolah menjadi World ID, sebuah identitas digital yyang membuktikan bahwa seseorang adalah manusia tanpa harus memberikan data pribadi seperti nama, alamat, dan foto.
Sebagai insentif, setiap orang yang sudah melakukan verifikasi tersebut akan menerima Worldcoin dengan jumlah yang berbeda-beda setiap negara. Di Indonesia, seseorang bisa menerima sekitar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu secara gratis.
Kontroversi World App dan Worldcoin
Kehadiran World App dan Worldcoin lantas menjadi kontroversi di Indonesia karena berkaitan dengan kekhawatiran terhadap praktik penyalahgunaan data pribadi seseorang, yaitu iris mata.
Perusahaan operator World App di Indonesia, PT Terang Bulan Abadi juga diketahui belum tercatat sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Layanan Worldcoin di Indonesia justru diketahui menggunakan Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) atas nama PT Sandina Abadi Nusantara.
Atas temuan awal tersebut, Kemenkomdigi lantas berencana akan memanggil perwakilan dari dua perusahaan itu.
Nah, itulah informasi tentang 1 Worldcoin berapa rupiah, serta cara mencairkan dan kontroversinya di Indonesia.