Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Perusahaan Terbesar Indonesia Versi Fortune 500 ASEAN

PT Pertamina (Persero) mengokohkan posisinya dalam jajaran perusahaan global dan regional dengan menempati peringkat ketiga terbaik dalam daftar Fortune 500 Asia Tenggara tahun 2024. (Dok. Pertamina)
Intinya sih...
  • 110 perusahaan Indonesia masuk dalam The Fortune Southeast Asia 500
  • PT Pertamina (Persero) berada di posisi ketiga dengan laba total sebesar Rp72,7 triliun

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 110 perusahaan Indonesia masuk dalam daftar The Fortune Southeast Asia 500 yang baru saja dirilis oleh Fortune.

Mengutip situs resmi Fortune, daftar ini debut pertama kalinya tahun ini setelah adanya perhatian lebih dari dunia global terhadap kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.

Di dalam daftar tersebut, Fortune selaku perusahaan media multiplatform ternama asal Amerika Serikat (AS) menampilkan daftar 500 perusahaan terbaik se-Asia Tenggara yang pengukurannya dilihat berdasarkan pendapatan (konsolidasi) perusahaan dari tujuh negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Kamboja.

Adapun latar belakang industri perusahaan di dalam The Fortune Southeast Asia 500 beragam, seperti industri perbankan, minyak dan gas, pertambangan, teknologi, ritel, hingga transportasi. Indonesia sendiri menyumbang 110 perusahaan di dalam daftar tersebut

Berikut ini daftar 10 besar perusahaan asal Indonesia yang masuk dalam The Fortune Southeast Asia 500:

1. Pertamina

Kantor pusat PT Pertamina (Persero). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan Indonesia dengan posisi tertinggi dalam daftar The Southeast Asian 500. Pertamina ada di posisi ketiga dan hanya kalah dari Trafigura Group asal Singapura di peringkat pertama dan PTT dari Thailand pada posisi dua.

"Di tengah tantangan bisnis dunia, Pertamina mampu bersaing dengan perusahaan global dari berbagai sektor, antara lain perusahaan minyak dan gas, perbankan, penerbangan dan lainnya,” kata VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dikutip dari laman resmi Pertamina, Selasa (18/6/2024).

Capaiannya di posisi tiga terbesar di Asia Tenggara menunjukkan bahwa kinerja Pertamina terus bertumbuh seiring dengan kepiawaian strategi bisnisnya, sehingga Pertamina sangat diperhitungkan di kancah global dan regional.

"Pertamina telah mencatat kinerja positif di berbagai lini bisnis sejalan dengan strategi dan program inovasi yang dijalankan, terlebih dalam menghadapi tantangan bisnis yang penuh dinamika saat ini," ujar Fadjar.

Dia mengatakan, kinerja Pertamina pada tahun lalu tetap tumbuh. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan laba bersih hingga 17 persen pada akhir 2023, dengan laba total sebesar 4,77 miliar dolar AS atau setara Rp72,7 triliun (asumsi kurs Rp15.255 per dolar AS).

EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi sebesar 14,36 miliar dolar AS. Angka ini naik 6 persen dibanding EBITDA pada 2022. Sementara, pendapatan konsolidasian 2023 mencapai 75,79 miliar dolar AS.

2. PLN

Personel PLN siaga selama masa Idul Adha 2024. (Dok. PLN UID Jatim)

PT PLN (Persero) ada di peringkat dua dalam 10 besar perusahaan Indonesia pada daftar The Fortune Southeast Asian 500. Dari total 500 perusahaan di dalam daftar, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) setrum ini menempati peringkat 6.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, capaian ini menjadi tonggak sejarah bagi PLN yang telah konsisten melakukan transformasi bisnis berbasis digital secara end to end selama 3,5 tahun terakhir.

“Kami digitalkan seluruh proses bisnis kami mulai dari pembangkit, transmisi dan distribusi, sistem keuangan, sistem pengadaan dan pembayaran, hingga sistem layanan pelanggan kami, sehingga saat ini PLN menjadi makin lincah, kokoh, dan trengginas,” ujar Darmawan.

Dia melihat capaian ini didapat atas kerja keras seluruh insan PLN yang berdedikasi penuh untuk melayani seluruh masyarakat Indonesia.

“Ini merupakan capaian dari seluruh insan PLN yang sudah bersama-sama bekerja keras. Saya mengucapkan terima kasih dan mendedikasikan capaian ini kepada seluruh insan PLN yang telah memberikan maximum effort, sehingga dapat mengubah proses bisnis dari yang serba manual menjadi terdigitalisasi dan pada akhirnya membuat PLN bisa mencapai titik ini untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan,” tutur Darmawan.

Tercatat, PLN meraih pendapatan sebesar 32,01 miliar dolar AS dengan raihan laba PLN menjadi 1,44 miliar dolar AS. PLN juga mencatatkan aset sebesar 108,51 miliar dolar AS dengan total serapan tenaga kerja mencapai 51.245 orang.

"Raihan positif ini tentu sejalan dengan visi PLN menjadi Top 500 Global Company. PLN berkomitmen penuh terus mendorong transformasi bisnis yang sejalan dengan mandat pemerintah untuk menghadirkan energi listrik yang andal dan hijau," kata Darmawan.

3. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Kantor pusat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) di Jakarta. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Peringkat 3 dalam 10 besar perusahaan Indonesia pada daftar The Fortune Southeast Asian 500 ditempati oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Sementara itu, perusahaan bank pelat merah tersebut ada di posisi 15 dari total 500 perusahaan asal Asia Tenggara pada daftar tersebut.

BRI sendiri merupakan BUMN nomor dua yang menghasilkan laba bersih terbesar sepanjang tahun lalu dengan capaian Rp60,4 triliun.

4. Bank Mandiri

Gedung Bank Mandiri (bankmandiri.co.id)

Bank Mandiri ada di peringkat keempat dalam 10 besar perusahaan asal Indonesia dalam daftar The Fortune Southeast Asian 500. Di antara 500 perusahaan se-Asia Tenggara, Bank Mandiri nangkring di peringkat 22.

Tahun lalu, Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp55,1 triliun dan menjadikannya sebagai BUMN nomor tiga dengan perolehan laba bersih terbesar, hanya kalah dari Pertamina dan BRI.

5. Telkom Indonesia

Gedung PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (dok. Telkom)

PT Telkom Indonesia Tbk atau Telkom menempati peringkat kelima dalam 10 besar perusahaan asal Indonesia pada daftar The Fortune Southeast Asian 500. Perusahaan telekomunikasi milik negara tersebut berada di peringkat 28 dari 500 perusahaan dalam daftar tersebut.

Pada 2023 silam, Telkom berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp24,5 triliun sekaligus menjadikannya sebagai BUMN kelima dengan catatan laba bersih terbesar sepanjang tahun lalu.

6. Gudang Garam

ilustrasi produk rokok Gudang Garam (gudanggaramtbk.com)

Perusahaan rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengisi peringkat 6 dalam 10 besar perusahaan Indonesia pada daftar The Fortune Southeast Asian 500. Gudang Garam ada di rangking 35 dari total 500 perusahaan di Asia Tenggara dalam Fortune tersebut.

Gudang Garam mencetak laba bersih Rp5,32 triliun sepanjang tahun lalu atau meroket 91,55 persen dibandingkan laba 2022 silam.

7. Bank Central Asia (BCA)

Bank BCA (bca.co.id)

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mengisi peringkat 7 dalam 10 besar perusahaan Indonesia dalam daftar The Fortune Southeast Asian 500.

Bank swasta dengan aset terbesar di RI tersebut nyaman di posisi 40 dari 500 perusahaan asal Asia Tenggara yang ada dalam daftar Fortune tersebut. Pada tahun lalu, BCA sukses mencatatkan laba bersih sebesar Rp48,64 triliun.

8. Indofood Sukses Makmur (Indofood)

Emiten konsumer milik Salim Group, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) atau Indofood berada di peringkat 8 dalam 10 besar perusahaan asal Indonesia pada daftar The Fortune Southeast Asian 500. Indofood mengisi posisi 41 dari 500 perusahaan se-Asia Tenggara dalam daftar tersebut.

Pada tahun lalu, Indofood mampu mencatatkan kenaikan laba bersih 28,12 persen menjadi Rp8,15 triliun dibandingkan 2022 yang hanya Rp6,36 triliun.

9. MIND ID

Logo MIND ID. (dok. MIND ID)

Holding BUMN Pertambangan, MIND ID menempati rangking 9 dari 10 besar perusahaan asal RI dalam daftar The Fortune Southeast Asian.

MIND ID duduk manis di peringkat 43 dari 500 perusahaan dalam daftar Fortune tersebut. MIND ID pun menggenapkan enam BUMN yang berhasil masuk dalam 10 besar perusahaan RI pada The Fortune Southeast Asian 500.

MIND ID pun menjadi perusahaan nomor 4 kategori laba bersih terbesar dalam daftar BUMN dengan raihan Rp27,5 triliun.

10. Sumber Alfaria Trijaya

Gerai Alfamart (instagram.com/tantengopi)

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) sebagai pengelola minimarket Alfamart ada di peringkat 10 dalam 10 besar perusahaan RI dalam daftar The Fortune Southeast Asian 500.

Jika dimasukkan dalam daftar 500 perusahaan Asia Tenggara, Sumber Alfaria Trijaya menempati peringkat 44.

Tahun lalu, Sumber Alfaria Trijaya mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 19,21 persen menjadi Rp3,4 triliun dibandingkan periode 2022 yang hanya Rp1,86 triliun.

Infografis 9 Perusahaan Terbesar di Indonesia versi Forbes (IDN Times/Aditya Pratama)
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us