162 Pasar Terdampak Bencana Sumatra, 66 Sudah Beroperasi Lagi

- 47 pasar terdampak di Sumut, 46 sudah beroperasi
- Di Sumbar, 2 dari 3 pasar sudah beroperasi
Jakarta, IDN Times - Pemerintah terus memantau pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat pascabencana di sejumlah wilayah Sumatra. Salah satu fokus utama pemulihan tersebut adalah pasar tradisional yang terdampak banjir dan longsor.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengatakan, di Provinsi Aceh tercatat ada 112 pasar tradisional yang terdampak bencana. Sebagian besar sudah beroperasi kembali.
"Di Aceh itu ada 112 pasar tradisional yang terdampak. Ini saat ini 18 sudah sepenuhnya beroperasi," kata dia dalam konferensi pers penanganan bencana di Aceh, Sumbar dan Sumut di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (29/12/2025).
1. Di Sumut ada 47 pasar terdampak tapi 46 sudah beroperasi kembali

Selain Aceh, pemulihan pasar tradisional juga berlangsung di Sumatra Utara. Pratikno mengatakan, terdapat 47 pasar tradisional yang terdampak bencana di wilayah tersebut.
Dari jumlah itu, sebanyak 46 pasar telah kembali beroperasi. Sementara satu pasar lainnya masih dalam tahap percepatan pemulihan agar bisa segera kembali digunakan oleh pedagang dan masyarakat.
"Di Sumut ada 47 pasar terdampak, kini 46 pasar sudah beroperasi, masih satu yang dalam proses percepatan," ujar dia.
2. Di Sumbar masih ada satu pasar dalam proses percepatan pemulihan

Kemudian di Sumatra Barat, kata dia, terdapat tiga pasar tradisional yang terdampak bencana. Saat ini, dua pasar di antaranya sudah mulai kembali beroperasi.
"Di Sumbar ada 3 pasar terdampak, kini 2 pasar sudah mulai beroperasi, ada satu dalam proses percepatan pemulihan," ujar Pratikno.
3. Pemerintah percepat pemulihan lewat penataan dan pembersihan pasar

Pemerintah menegaskan akan terus mendorong percepatan pemulihan pasar-pasar tradisional di wilayah terdampak bencana Sumatra untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat di daerah yang terdampak bencana.
"Pemerintah akan terus mempercepat kembali aktifnya pasar-pasar tradisional ini melalui penataan infrastruktur, pembersihan, dan juga dukungan keterlibatan dari K/L K/L (kementerian/lembaga) yang terkait," tutur Pratikno.
















