Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/5/2025). Rapat tersebut membahas evaluasi permasalahan pemutusan hubungan kerja (PHK) sektor industri padat karya pemerintah atau swasta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Fakta menohok lainnya disampaikan oleh Menteri Ketenegakerjaan (Menaker), Yassierli yang mengungkapkan, ada 1.010.652 orang lulusan universitas menjadi pengangguran. Hal itu disampaikan Yassierli kala menghadiri Kajian Tengah Tahun Indef 2025 pada 2 Juli lalu.
Sementara lulusan diploma yang menjadi pengangguran sebanyak 177.399 orang. Lulusan SMK yang menganggur ada 1.628.517 orang. Kemudian ada 2.038.893 lulusan SMA menganggur, dan sebanyak 2.422.846 orang lulusan SD serta SMP menjadi pengangguran.
Di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia yang saat ini bekerja sebanyak 145,77 juta orang. Dari angka tersebut, sebanyak 38,67 persen bekerja di sektor formal dan 56,57 persen pekerja di sektor informal (termasuk setengah pengangguran).
Adapun terkait solusi pengangguran, Yassierli menjelaskan mesti melihatnya dari dua sisi, yakni ketersediaan tenaga kerja dan permintaan terhadap tenaga kerja.
"Saya tetap melihat bahwa solusi pengangguran itu kita harus melihatnya dari dua sisi, yaitu supply dan demand. Saya bicara demand-nya dulu. Jadi, kondisi global itu adalah sesuatu yang memang kita harus mitigasi, tapi bersamaan dengan itu, kondisi dalam negeri harus kita optimalkan. Sudah jelas bahwa pemerintah, pak presiden, memiliki program prioritas yang menghabiskan sekian ratus triliun. Sepertinya kita masih banyak wait and see," tutur dia.