Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Angka Pengangguran Masih Tinggi, Luhut: 67 Ribu Lapangan Kerja Tersedia Akhir Tahun

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 3 Januari 2020. IDN Times/Teatrika Handiko Putri
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 3 Januari 2020. IDN Times/Teatrika Handiko Putri
Intinya sih...
  • Sebanyak 67.870 lapangan pekerjaan baru akan tersedia di industri tekstil
  • Pabrik-pabrik baru akan dibangun di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur


Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengakui, adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) besar di industri tekstil. Namun di saat yang sama pemerintah berkomitmen untuk menciptakan 67.870 lapangan pekerjaan baru di industri tekstil.

“PHK memang terjadi besar-besaran tapi kami prediksi nanti akan ada 67 ribu pekerjaan baru yang nanti juga akan tersedia sebelum akhir tahun,” kata Luhut dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Selatan, Kamis (12/6/2025).

Bila megacu data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah PHK di Indonesia sudah mencapai 26.455 kasus dari berbagai segmen industri. Mayoritas PHK ini terjadi di wilayah Jawa Tengah yang mencapai 10.695 orang dan DKI Jakarta sebanyak 6.279 orang, disusul dengan Riau sekitar 3.570 orang.

1. Puluhan ribu lapangan pekerjaan akan tersebar di Jawa

Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Luhut menjelaskan, puluhan ribu lapangan pekerjaan baru tersebut akan berasal dari sektor padat karya, termasuk industri tekstil. Hal ini menyusul rencana dua perusahaan tekstil global yang akan memindahkan pabrik-pabriknya dari berbagai negara ke Indonesia, tepatnya di Pulau Jawa. Namun, ia enggan menyebutkan nama dua perusahaan tersebut.

Dalam paparannya, Luhut merinci, lapangan kerja baru akan dibuka di Serang, Banten, melalui pembangunan dua pabrik dengan potensi menyerap 1.520 pekerja baru. Sementara itu, di Jawa Tengah, akan dibangun 10 pabrik yang tersebar di Brebes, Boyolali, Demak, Slawi, Batang, Kedungkelor, dan Pekalongan, dengan kapasitas tenaga kerja mencapai 60.481 orang.

Adapun di Jawa Barat—terutama di Cirebon, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, Cimahi, dan Bekasi—akan hadir 11 perusahaan dengan proyeksi penyerapan tenaga kerja sebanyak 5.469 orang. Selanjutnya, di Pleret, Jawa Timur, akan dibangun satu pabrik yang diperkirakan mempekerjakan sekitar 400 orang.

“Mereka tidak masuk ke dalam zona-zona ekonomi khusus, melainkan memilih kota-kota kecil karena menurut mereka prosesnya lebih sederhana. Feng Shui di sana juga dianggap lebih baik dibandingkan di sini (Jakarta). Itu sesuatu yang di luar prediksi kita, tapi mereka bisa mempekerjakan hingga 10 ribu orang di kota-kota kecil ini,” ujar Luhut.

2. Jumlah pengangguran di Februari capai 7,28 juta orang

Ilustrasi Pengangguran akibat terkena PHK (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Pengangguran akibat terkena PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, jumlah pengangguran per Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang. Jumlah ini setara degan 4,76 persen dari total angkatan kerja sebanyak 153,05 juta orang.

"Jumlah orang menganggur 7,28 juta orang. Dibanding Februari 2024, jumlah orang menganggur meningkat 83.450 ribu orang yang naik 1,11 persen,” kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (5/5).

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2025 mengalami penurunan menjadi 4,76 persen dibandingkan Februari 2024 sebesar 4,82 persen. Kondisi ini berbanding terbalik dengan jumlah pengangguran yang mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena tingkat penyerap dan penduduk yang bekerja jauh lebih tinggi, yakni 2,52 persen, dibandingkan dengan peningkatan pengangguran sebesar 1,11 persen. 

Amalia menyampaikan, penurunan TPT tercatat pada kelompok perempuan, yakni sebesar 4,41 persen, turun dari Februari 2024 yang sebesar 4,60 persen. Sementara itu, TPT pada laki-laki justru mengalami kenaikan menjadi 4,98 persen, dibandingkan tahun lalu yang sebesar 4,96 persen.

"Penurunan TPT juga konsisten terjadi baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Di wilayah perkotaan, TPT tercatat sebesar 5,73 persen, sementara di pedesaan sebesar 3,33 persen," ujarnya. 

3. Sebanyak 37,08 persen penduduk Indonesia bekerja sebagai buruh

Ilustrasi buruh (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Ilustrasi buruh (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Berdasarkan status pekerjaan, dari 145,77 juta orang penduduk bekerja sebanyak 37,08 persen berstatus buruh, karyawan dan pegawai. 

"Bila dibandingkan Februari 2024, pekerja berstatus buruh, karyawan dan pegawai bertambah sekitar 1,02 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk bekerja dengan status bebas di pertanian berkurang 0,04 juta orang dan proporsi pekerja informal di Februari mengalami peningkatan tipis menjadi 59,40 persen dari total penduduk bekerja," tuturnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
Dwi Agustiar
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us