Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani membeberkan ada empat investor asing yang sudah berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur (Kaltim).
Empat investor itu berasal dari empat negara yang berbeda, yakni Singapura, Australia, China, dan Rusia.
“Ya alhamdulillah ini appetite-nya terus meningkat,” kata Rosan usai menghadiri BNI Investor Daily Summit 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (9/10/2024).
Investor dari Singapura sendiri yang disebutkan adalah Sembawang Corporation Utilities Pte Limited (Sembcorp) yang bergerak di sektor energi. “Dari Sembcorp membangun solar panel 50 megawatt (MW) itu sudah berjalan sekarang,” tutur Rosan.
Dia mengatakan, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 50 MW itu akan rampung dibangun pada akhir 2024.
Selanjutnya, investor dari Australia membangun sekolah di ibu kota baru tersebut, yang bernama Australian Independent School (AIS) Nusantara. Pembangunan sekolah itu diresmikan Presiden Joko “Jokowi” Widodo melalui peletakan batu pertama alias groundbreaking pada 25 September 2024 lalu.
“Kemudian ada investasi juga dari Australia, bangun sekolah di IKN,” ucap Rosan.
AIS Nusantara dibangun di atas lahan seluas 7.900 meter persegi, dan bangunan seluas 10 ribu meter persegi dengan investasi. Sekolah yang dibangun dengan modal investasi Rp150 miliar itu dirancang untuk menampung 750 siswa, mulai dari jenjang preschool (usia 3 tahun), sampai kelas jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Rosan juga menyinggung investor dari China yang membangun mal sampai hotel di IKN. Investor yang dimaksud adalah Delonix Group, dengan modal investasi Rp500 miliar.
Delonix akan membangun kawasan mixed use di atas lahan seluas 24.200 meter persegi, yang akan meliputi hotel, pusat perbelanjaan alias mal, perkantoran, fasilitas olahraga dan kebugaran, serta ruang terbuka hijau (RTH).
Keempat, investor Rusia yakni Magnum Estate yang bergerak di sektor properti. Magnum membangun Magnum Resort Nusantara, yakni hunian mewah yang ekslusif dengan modal Rp300 miliar.
“Itu saya bicara dari luar ya, dari dalam ada juga lebih banyak malah. Jadi kita juga sedang seleksi, kita ingin pastikan investasi yang masuk ke IKN investasi yang baik dan berkualitas,” ujar Rosan.