5 CEO Perempuan di Perusahaan Ternama Indonesia

Nama pertama dalam jajaran 5 perempuan yang menjadi CEO atau pimpinan perusahaan ternama di Indonesia adalah Nicke Widyawati. Nicke merupakan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) sejak Agustus 2018 silam.

Sebelum menjadi bos Pertamina, karier Nicke malang melintang di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nicke mengawali kariernya di BUMN dengan menjadi Direktur Pengadaan Strategis 1 di PT PLN (Persero).

Perempuan kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat tersebut kemudian melanjutkan karier dengan menjadi Dirut PT Mega Eltra, yang merupakan anak usaha di lingkungan Holding PT Pupuk Indonesia (Persero).

Kemudian, kariernya di BUMN dilanjutkan dengan mengemban tugas menjadi Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) sambil merangkap Plt Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur di Pertamina pada 2017.

Nicke kemudian diberi amanah untuk menjadi Plt Dirut Pertamina selama 5 bulan pada awal 2018, menggantikan dirut sebelumnya Elia Massa Manik yang diberhentikan. Hingga kini, Nicke masih diberikan tanggung jawab dan amanah dari pemerintah untuk memimpin Pertamina.

Perempuan berikutnya dalam jajaran 5 perempuan yang menjadi CEO perusahaan ternama di Indonesia adalah Atiek Nur Wahyuni.

Nama Atiek Nur Wahyuni tentunya tidak asing di telinga para penggiat media lantaran dia merupakan CEO Trans Media Corp, salah satu perusahaan media terbesar di Indonesia. Adapun kariernya di industri media dimulai ketika dia bergabung ke PT Rajawali Citra Televesi Indonesia atau RCTI pada periode 1989-2000.

Setelah itu, pada medio 2000-an Atiek pindah ke Trans TV dan Trans 7 yang merupakan bagian dari Trans Media Corp dan kemudian menjabat sebagai CEO sejak 2012 hingga sekarang.

Dian Siswarini merupakan CEO PT XL Axiata, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.

Dian mengawali kariernya di XL Axiata pada 1996 sebagai seorang radio engineer. Pekerjaannya kala itu membuat dia lebih banyak menghabiskan waktu di lapangan, ketimbang duduk di balik meja.

Tak heran jika kemudian dia pernah memanjat menara Base Transceiver Station (BTS) untuk melakukan perbaikan secara langsung. Kompetensi dan dedikasinya yang luar biasa tersebut akhirnya membuat Dian diberikan jabatan menjadi CEO XL Axiata sejak 2015 sampai sekarang.

Berikutnya ada nama Putri Kuswisnuwardhani yang merupakan CEO PT Mustika Ratu. Putri mengawali kariernya di Mustika Ratu saat berusia 27 tahun sebagai Kepala Departemen Promosi dan Periklanan pada 1986.

Perempuan kelahiran Jakarta 61 tahun silam tersebut kemudian mengambil S2 di National University Inglewood, California, Amerika Serikat (AS) dan begitu selesai dirinya langsung diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur Mustika Ratu.

Putri kemudian diberikan kepercayaan untuk menggantikan posisi sang ibu yang sekaligus pendiri Mustika Ratu BRA Mooryati Soedibjo sebagai CEO Mustika Ratu sejak 2011 hingga saat ini.

Selain menjadi CEO Mustika Ratu, Putri juga merupakan satu-satunya perempuan yang diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres pada 2019 silam.

Srikandi berikutnya dalam jajaran 5 perempuan yang menjadi CEO perusahaan terkemuka di Indonesia adalah Veronika Linardi. Veronika merupakan CEO dari sebuah startup bernama Qerja.com. Selain menjadi CEO, Veronika juga merupakan pendiri atau founder startup tersebut.

Sebelum mendirikan Qerja.com, Veronika bekerja di perusahaan bernama Linardi Associates sebagai seorang executive recruitment. Dari posisi itu, Veronika lantas berinteraksi dengan banyak perusahaan atau pemilik bisnis yang membutuhkan tipe pekerja berbeda-beda.

Adanya kesenjangan informasi antara penyedia kerja dan pencari kerja membuat Veronika akhirnya mendirikan Qerja.com sebagai platform bagi para pencari kerja untuk mendapatkan informasi atau lowongan pekerjaan lengkap dengan informasi gaji di dalamnya.

Qerja.com yang berdiri sejak 2014 kini menjadi salah satu job portal yang sering diakses banyak orang di Indonesia.