5 Negara dengan Biaya Hidup Termahal 2025, Swiss Nomor 1

- Swiss menjadi negara termahal dengan kualitas hidup tinggi, harga sewa apartemen mencapai 2-3 ribu Franc Swiss per bulan, dan asuransi kesehatan bisa mencapai 400 Franc Swiss per orang.
- Islandia memiliki biaya hidup mahal karena bergantung pada impor kebutuhan pokok, dengan biaya per bulan untuk satu orang mencapai 172 ribu Krona Islandia hingga 635 ribu Krona Islandia untuk keluarga kecil.
Kondisi ekonomi global terus berubah, dan salah satu dampaknya terlihat dari meningkatnya biaya hidup di berbagai negara. Tahun 2025 mencatat sejumlah negara dengan tingkat pengeluaran bulanan yang jauh di atas rata-rata. Bukan hanya kebutuhan pokok seperti makanan dan transportasi yang mahal, biaya tempat tinggal dan layanan kesehatan pun ikut melonjak tajam.
Negara-negara ini menawarkan kualitas hidup yang sangat tinggi, tetapi konsekuensinya juga setara. Tidak semua orang bisa bertahan hidup dengan gaya hidup standar di negara-negara tersebut tanpa penghasilan yang memadai. Faktor seperti kebijakan pajak, nilai tukar mata uang, dan ketergantungan pada impor menjadi penyebab utama mahalnya biaya hidup. Mari lihat lebih jauh daftar negara dengan biaya hidup termahal 2025 berikut ini.
1. Stabilitas ekonomi dan kualitas hidup tinggi menjadikan Swiss negara termahal

Swiss menempati posisi teratas sebagai negara dengan biaya hidup termahal 2025. Kota-kota seperti Zurich dan Geneva dikenal memiliki harga sewa apartemen yang sangat tinggi, bahkan untuk standar Eropa. Sewa bulanan rata-rata berkisar antara 2 ribu Franc Swiss hingga 3 ribu Franc Swiss, tergantung lokasi dan ukuran properti. Selain itu, kebutuhan pokok seperti susu, daging, dan sayuran memiliki harga yang jauh lebih tinggi karena regulasi ketat dan minimnya subsidi dari pemerintah.
Biaya asuransi kesehatan juga menjadi beban utama di Swiss karena sistem kesehatan di negara ini menganut skema wajib asuransi swasta. Rata-rata premi asuransi kesehatan bulanan bisa mencapai 400 Franc Swiss per orang.
Meski demikian, Swiss tetap menjadi destinasi favorit banyak orang karena infrastrukturnya yang unggul, keamanan yang tinggi, dan lingkungan yang bersih. Negara ini menjadi pilihan ideal bagi ekspatriat dengan penghasilan tinggi atau pensiunan yang memiliki dana besar.
2. Harga kebutuhan pokok yang tinggi menjadikan Islandia sulit dijangkau

Islandia juga menjadi salah satu negara dengan biaya hidup paling mahal di dunia pada 2025. Lokasi geografisnya yang terpencil membuat negara ini sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan pokok. Akibatnya, harga barang-barang seperti makanan, pakaian, dan peralatan rumah tangga mengalami lonjakan yang signifikan. Biaya hidup per bulan untuk satu orang bisa mencapai 172 ribu Krona Islandia, sedangkan untuk keluarga kecil bisa menembus 635 ribu Krona Islandia.
Sewa tempat tinggal juga relatif tinggi, terutama di ibu kota Reykjavik. Rata-rata harga sewa berkisar antara 180 ribu Krona Islandia hingga 250 ribu Krona Islandia per bulan. Meski sistem kesehatan publik tergolong murah atau bahkan gratis untuk penduduk lokal, turis atau ekspatriat tetap harus membayar asuransi tambahan. Lingkungan alam yang spektakuler seperti geyser, gunung es, dan air terjun memang menjadi daya tarik tersendiri, tetapi biaya untuk menikmati hidup di sana tidaklah murah.
3. Tingkat upah tinggi masih tidak bisa menutupi mahalnya hidup di Norwegia

Sudah jadi rahasia bersama kalau Norwegia dikenal memiliki salah satu sistem kesejahteraan terbaik di dunia. Namun, hal tersebut datang dengan konsekuensi berupa tingginya biaya hidup.
Harga sewa apartemen di kota besar seperti Oslo dapat mencapai 15 ribu Krona Norwegia per bulan, bahkan lebih untuk hunian berfasilitas lengkap. Meski pendapatan rata-rata per kapita cukup tinggi, harga kebutuhan pokok tetap membebani sebagian besar penduduk.
Satu faktor penting adalah sistem perpajakan progresif yang membuat harga barang dan jasa meningkat. Sebagai contoh, makanan dan minuman di supermarket memiliki tarif pajak tinggi.
Sementara itu, ongkos transportasi umum juga tidak murah, dengan rata-rata biaya bulanan berkisar 1 ribu Krona Norwegia. Namun, kualitas layanan publik seperti pendidikan, keamanan, dan kesehatan membuat banyak orang tetap memilih Norwegia sebagai tempat tinggal, meski harus beradaptasi dengan anggaran besar setiap bulan.
4. Infrastruktur modern di Singapura juga datang dengan harga selangit

Singapura menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara dalam daftar negara dengan biaya hidup termahal 2025. Negara kecil ini terkenal dengan efisiensi sistem transportasi dan kualitas layanan kesehatan yang tinggi. Namun, biaya untuk tinggal di sana jauh dari kata murah. Harga sewa apartemen di sini bisa mencapai 4 ribu dolar Singapura per bulannya, terutama apartemen yang ada di kawasan pusat kota. Bahkan di pinggiran, harga tetap berada di atas 2 ribu dolar Singapura.
Transportasi publik memang efisien, tetapi tidak sepenuhnya murah. Biaya bulanan bisa mencapai 120 dolar Singapura tergantung jarak dan frekuensi perjalanan. Sementara itu, biaya makan dan kebutuhan pokok lainnya berkisar antara 500 dolar Singapura hingga 800 dolar Singapura per bulan. Salah satu penyebab tingginya biaya adalah ketergantungan Singapura terhadap impor bahan pangan dan barang-barang konsumsi. Meskipun mahal, kualitas hidup yang ditawarkan membuat banyak profesional dari seluruh dunia tetap tertarik bekerja dan menetap di sana.
5. Pajak tinggi dan upah sebanding di Denmark tak mencegah mahalnya biaya hidup

Denmark juga menawarkan keseimbangan antara kesejahteraan sosial dan kehidupan perkotaan yang modern di dunia. Namun, negara ini juga masuk dalam daftar negara dengan biaya hidup termahal 2025 karena tingginya harga sewa tempat tinggal dan barang konsumsi. Di kota seperti Copenhagen, harga sewa rata-rata berkisar antara 8 ribu Krona Denmark hingga 12 ribu Krona Denmark per bulan. Pemerintah memang menyediakan layanan kesehatan gratis, tetapi asuransi tambahan tetap dibutuhkan untuk layanan tertentu.
Biaya bahan makanan tergolong mahal karena pajak tinggi dan sedikitnya produksi lokal untuk beberapa kebutuhan. Pengeluaran untuk satu keluarga bisa mencapai 5 ribu Krona Denmark per bulan hanya untuk kebutuhan pokok. Meski begitu, banyak orang tetap memilih tinggal di Denmark karena keamanan sosialnya, lingkungan kerja yang sehat, dan pendidikan berkualitas. Negara ini menyeimbangkan biaya hidup tinggi dengan layanan publik yang unggul dan sistem hukum yang transparan.
Biaya hidup bukan hanya sekadar angka, tetapi juga menjadi cerminan dari kualitas hidup yang ditawarkan sebuah negara. Lima negara di atas membuktikan bahwa untuk menikmati layanan publik terbaik, kenyamanan, dan stabilitas, seseorang harus siap mengeluarkan anggaran besar setiap bulan. Meskipun terlihat menantang, banyak orang tetap memilih menetap di negara-negara tersebut karena kualitas hidup yang setara dengan biaya yang dibayar. Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk pindah ke negara dengan biaya hidup termahal 2025, pastikan semua aspek finansialmu telah dipersiapkan dengan matang.